Sukses

Indonesia Kecam Serangan Teroris Penembakan Massal di Moskow, Simpati Mendalam untuk Keluarga dan Korban

Dari 60 orang korban, sejauh ini dipastikan tidak ada di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) korban penembakan massal di kompleks ritel dan konser Crocus City Hall pada Jumat 22 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penembakan massal mengguncang kompleks ritel dan konser Crocus City Hall pada Jumat 22 Maret 2024. Sebanyak 60 orang dan lebih dari 100 orang dilaporkan mengalami luka-luka Pihak KBRI Moskow kemudian membenarkan hal tersebut.

Dari 60 orang korban, sejauh ini dipastikan tidak ada di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

"Sejauh ini tidak terdapat korban warga negara Indonesia," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Muhammad Lalu Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (23/3/2024).

"Indonesia mengecam serangan teroris yang terjadi di Moscow Crocus City Hall pada 22 Maret 2024 yang telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka," imbuh Muhammad Lalu Iqbal.

Pada kesempatan tersebut, sambung Iqbal, ia turut menyampaikan duka cita dari Tanah Air teruntuk para korban dan kerabat insiden penembakan massal di Moskow tersebut.

"Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarganya," jelas Iqbal.

Sebelumnya, pihak KBRI Moskow telah mengonfirmasi insiden penembakan massal tersebut dan bergerak cepat mencari tahu apakah ada WNI jadi korban. 

"KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia. Hingga saat ini belum ada indikasi adanya WNI yang menjadi korban," jelas pihak KBRI Moskow seperti disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri/Kemlu RI Judha Nugraha dalam pesan tertulisnya.

"Sejauh ini aparat keamanan Rusia telah dan akan terus melakukan inspeksi penjagaan keamanan yang ketat setelah kejadian tersebut," tambah Judha lagi.

 

2 dari 4 halaman

Kronologi Singkat Penembakan Massal di Moskow Rusia

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri/Kemlu RI Judha Nugraha dalam pesan tertulisnya menyampaikan sekilas kronologi penembakan massal tersebut.

"Sekelompok orang yang tidak dikenal dan bersenjata otomatis telah melakukan penyerangan dan penembakan di sebuah gedung konser Crocus City Hall, Moscow region, sekitar 25 km arah barat laut pusat dari Moskow, pada tanggal 22 Maret 2024," tutur Judha.

Menurut saksi mata, Judha mengatakan, sekelompok pelaku tersebut melepaskan tembakan secara acak ke massa sebelum dimulainya konser. Diberitakan juga telah terjadi ledakan dan kebakaran yang menimpa sepertiga gedung.

"Aparat keamanan yakni pasukan gerak cepat Rosgvardia (SOBR), polisi anti huru hara (OMON), serta pemadam kebakaran dan tim paramedis dengan 50 ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi dan mengamankan," papar Judha.

Hingga saat ini (23/3), Judha menuturkan bahwa untuk sementara data yang diperoleh dari otoritas Rusia, bahwa korban meninggal mencapai 60 orang dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka. "Dan hingga saat ini juga belum terdapat informasi lebih lanjut mengenai identitas kelompok pelaku dan kondisi para pelaku mengingat situasi masih sangat cair dan dalam penanganan aparat terkait," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Judha turut menyampaikan bahwa pihak KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan. Dengan nomor hotline Pelindungan WNI KBRI Moskow : +79857502410.

3 dari 4 halaman

ISIS Klaim Dalang Serangan

Setidaknya empat penyerang yang mengenakan perlengkapan kamuflase ikut serta dalam serangan penembakan massal tersebut, di pinggiran barat laut Krasnogorsk, menurut tayangan video yang diverifikasi BBC, dikutip Sabtu (23/3/2024).

 Crocus City Hall (Balai Kota Crocus) sejatinya hendak mengadakan konser rock ketika orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu sendiri.

Sebagian besar bangunan ludes terbakar dan sebagian atapnya roboh.

 

Pada kesempatan tersebut, Judha turut menyampaikan bahwa pihak KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan. Dengan nomor hotline Pelindungan WNI KBRI Moskow : +79857502410.

Ada Empat Penyerang Berpakaian Kamuflase, ISIS Klaim Dalang Serangan Perbesar Lokasi penembakan massal dan pembakaran di tempat konser band Picnic, Crocus City Hall, di Moskow, Rusia. (AP/Dmitry Serebryakov)Setidaknya empat penyerang yang mengenakan perlengkapan kamuflase ikut serta dalam serangan penembakan massal tersebut, di pinggiran barat laut Krasnogorsk, menurut tayangan video yang diverifikasi BBC, dikutip Sabtu (23/3/2024).

Crocus City Hall (Balai Kota Crocus) sejatinya hendak mengadakan konser rock ketika orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu sendiri.

Sebagian besar bangunan ludes terbakar dan sebagian atapnya roboh.

Advertisement Anak-anak dikatakan menjadi salah satu korban penembakan dan pembakaran tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk "serangan teroris" tersebut.

Menurut pernyataan online yang belum diverifikasi, kelompok militan ISIS mengklaim mereka berada di balik serangan tersebut.

4 dari 4 halaman

Anggota Band Picnic Tak Terluka

Lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser Crocus City Hall untuk menonton konser grup rock Picnic. Seorang saksi mata mengatakan kekerasan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Anggota band Picnic sendiri tidak terluka.

Seorang penjaga keamanan menggambarkan bagaimana para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

"Ada tiga penjaga keamanan lainnya dan mereka bersembunyi di balik papan iklan," katanya kepada saluran telegram Rusia Baza. "Dan para penyerang itu berjarak 10m [30 kaki] dari kami - mereka mulai menembaki orang-orang di lantai dasar secara acak."