Liputan6.com, Gaza - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam upaya penghalangan truk bantuan ke Gaza di perbatasan Mesir. Ia mengatakan, hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Rafah pada Sabtu (23/3/2024).
Guterres menyatakan bahwa saatnya bagi Israel untuk menunjukkan komitmen terhadap akses tanpa hambatan terhadap barang-barang kemanusiaan di seluruh Gaza. Dia juga mendesak untuk segera dilakukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Baca Juga
PBB akan terus bekerja sama dengan Mesir untuk memperlancar aliran bantuan ke Gaza, ungkapnya kepada wartawan di depan pintu masuk bantuan, yaitu gerbang penyeberangan Rafah, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (25/3).
Advertisement
“Di sini, dari penyeberangan ini, kita melihat betapa patah hati dan tidak berperasaannya pihak tersebut. Antrean panjang truk bantuan terhalang di satu sisi gerbang, dan bayangan panjang kelaparan di sisi lain,” katanya.
"Ini lebih dari sekedar tragis. Ini adalah kecaman moral."
Kunjungan Guterres terjadi ketika Israel menghadapi tekanan global untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, yang hancur akibat perang lebih dari lima bulan antara Israel dan Hamas.
Israel mengancam akan melakukan operasi militer besar di Kota Rafah di selatan Gaza, tepat di seberang perbatasan dari Mesir, meskipun dunia internasional menentang rencana itu.
Mayoritas dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung di sekitar Rafah. Meskipun kondisi di bagian utara Jalur Gaza lebih buruk, penderitaan warga sipil di seluruh wilayah tersebut telah memburuk dengan tajam seiring dengan berlanjutnya konflik.
Ada Penimbunan Bantuan
Sebelum singgah di perbatasan, tempat ia bertemu dengan pekerja kemanusiaan PBB, Guterres mendarat di Al Arish di Sinai utara Mesir, tempat sebagian besar bantuan internasional untuk Gaza dikirim dan ditimbun.
Saat kedatangannya, gubernur regional Mohamed Shusha menyampaikan bahwa sekitar 7.000 truk menunggu di Sinai Utara untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Namun, aliran bantuan terhambat oleh prosedur pemeriksaan yang diminta oleh Israel.
Advertisement