Liputan6.com, Sacrameto - Samuel Davalos Pasillas, seorang pendeta di California berusia 47 tahun, baru-baru ini ditangkap karena diduga membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa pacar putrinya.
Pekan lalu, polisi Riverside menangkap Samuel Pasillas setelah mengumpulkan cukup bukti bahwa dialah yang memerintahkan percobaan pembunuhan terhadap pria yang berkencan dengan putrinya sendiri.
Baca Juga
Serangan itu terjadi pada 21 Oktober 2023, di Riverside, dikutip dari laman Oddity Central, Senin (25/3/2024).
Advertisement
Kala itu, korban sedang duduk di dalam mobilnya dan ditembak beberapa kali dari kendaraan lain yang berhenti di sampingnya.
Para penembak dengan cepat pergi, namun korban selamat dan melarikan dirinya ke rumah sakit terdekat.
Dia tidak dapat memberikan terlalu banyak informasi kepada penyelidik tentang siapa yang hendak membunuhnya.
Tetapi lima bulan kemudian, polisi menyimpulkan bahwa insiden tersebut adalah “penembakan sewaan” yang diatur oleh ayah pacarnya, Pastor Pasillas.
“Dia benar-benar memberikan informasi pria tersebut kepada para tersangka yang dia sewa,” kata Petugas Polisi Riverside Ryan Railsback kepada ABC Eyewitness News.
“Dia membayar pembunuh bayaran hampir US$ 40.000.”
Pelaku Berhasil Ditangkap
Polisi menangkap Pasillas dan salah satu tersangka pembunuh bayaran, Juan Manuel Cebreros (55) dari Long Beach, tetapi mereka masih mencari tersangka ketiga, yaitu Jesus Abel Felix Garcia.
Baik Pasillas maupun Cebreros mengaku tidak bersalah dalam dakwaan bersama di Riverside Hall of Justice, namun mereka ditahan dengan jaminan US$1 juta di Penjara Robert Presley hingga konferensi penyelesaian kejahatan mereka pada 26 Maret 2024.
Advertisement
Rela Bayar Pembunuh Bayaran
Sumber dari Departemen Kepolisian Riverside mengatakan kepada wartawan bahwa Pastor Pasillas telah bertemu dengan dua tersangka pria bersenjata, membayar mereka $40.000, dan memberikan informasi tentang keberadaan korban pada malam penembakan.
Mengenai alasan menginginkan pria tersebut mati, Pasillas diduga tidak menyetujui putrinya berkencan dengannya, dan karena dia tidak dapat meyakinkan putrinya untuk putus dengannya, dia mengambil pendekatan yang paling ekstrem.