Sukses

Otorita IKN dan Universitas eiden-Delft-Erasmus Belanda Kolaborasi Program Penelitian dan Peningkatan Keterampilan

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), melakukan penandatanganan note kesepahaman atau MoU dengan Aliansi Universitas Leiden-Delf-Erasmus (LDE) untuk kerja sama ilmiah dan akademis dalam pengembangan kota baru, yang akan mendukung tujuan Indonesia Emas 2045.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN), melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Aliansi Universitas Leiden-Delf-Erasmus (LDE) untuk kerja sama ilmiah dan akademis dalam pengembangan kota baru, yang akan mendukung tujuan Indonesia Emas 2045.

Dalam nota kesepahaman tersebut, seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (27/3/2024), Universitas Leiden-Delf-Erasmus (LDE) akan menjadi mitra pengetahuan Otoritas IKN dalam bidang perencanaan perkotaan terintegrasi, pengembangan kota cerdas, pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan, sistem transportasi pintar, komunitas yang tangguh dan inklusif, mitigasi iklim, serta keanekaragaman hayati perkotaan dan kebun botani.

Penandatangan nota kesepahaman antara Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dan dekan Universitas Leiden-Delf-Erasmus, Profesor Wim van den Doe dilakukan di kantor OIKN pada Senin, (18/3).

Penandatangan nota kesepahaman juga dihadiri oleh Duta Besar Belanda untuk Republik Indonesia, H.E Lambert Grinjs. 

"Aliansi strategis kami dengan Universitas Leiden-Delft-Erasmus akan membawa masa depan inovasi dan kemajuan. Dan yang lebih penting, kami yakin bahwa program penelitian kolaboratif dan berbagi pengetahuan di masa depan kami dapat membuka jalan yang lebih luas bagi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, menjadikan Nusantara sebagai inti dari perjalanan ini," ujar Bambang Susantono

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus, Wim van den Doel, juga menyoroti pentingnya kerja sama Indonesia dengan lembaga pendidikan mancanegara dalam mencapai agenda pembangunan global.

2 dari 4 halaman

Hasil Konkret Pertama dari Kemitraan IKN dan LDE

Dekan Universitas Leiden-Delf-Erasmus mengatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan dengan pendirian ibu kota baru, yang bertekad untuk menjadi contoh inovasi sebagai kota hutan paling maju di dunia, tidak kurang dari visioner.

"Saat kita bergandengan tangan dengan Otorita Ibu Kota Nusantara, kami mengakui peran penting Indonesia dalam mengatasi tantangan global yang mendesak. Dari kemajuan perintis dalam ekonomi hijau hingga kemajuan dalam perawatan kesehatan dan perencanaan perkotaan, kontribusi Indonesia memiliki potensi untuk berdampak jauh lebih besar," ujar Wim van den Doel.

Sebagai hasil konkret pertama dari kemitraan antara Otorita IKN dan LDE Universities, sebuah tim lintas disiplin dari Belanda akan berpartisipasi dalam konferensi IKN tentang kota hutan di Samarinda pada akhir Mei 2024 nanti.

Tujuan konferensi ini adalah untuk merancang agenda penelitian bersama tentang kota hutan, keanekaragaman hayati perkotaan, dan kebun botani.

Agenda ini akan menjadi dasar penelitian bersama dalam beberapa tahun mendatang.

 

 

3 dari 4 halaman

Penandatanganan Nota Kesepahaman

Pada tahun akademik mendatang, Universitas Leiden-Delf-Erasmus akan berusaha untuk mendirikan lab tesis di IKN.

Para pemikiran muda terbaik dari Belanda dan Indonesia akan berhadapan dengan tantangan yang diajukan oleh Otorita IKN, membentuk pendidikan para pemimpin masa depan yang akan memberikan dampak besar dalam mewujudkan kota hijau, cerdas, sehat, nyaman, dan menyenangkan serupa di seluruh dunia.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan kurang dari enam bulan sebelum Indonesia berencana untuk meresmikan bagian tengah ibu kota baru Nusantara dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 negara pada tanggal 17 Agustus di tahun 2024 ini.

"Melalui Nusantara K-Hub, sebagai titik lebur untuk industri, lembaga pendidikan, dan badan pemerintah, kami berharap dapat mengakomodasi berbagai kolaborasi dengan institusi lokal dan internasional dalam menciptakan ekosistem riset dan pendidikan yang berkelanjutan serta mendukung transformasi di Nusantara," ujar Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, Ph.D., selaku Deputi untuk Transformasi Hijau dan Digital OIKN.

 

4 dari 4 halaman

Kemitraan Indonesia dan Belanda lainnya

Selain kemitraan dengan Universitas Leiden-Delft-Erasmus, Indonesia juga menjalani kemitraan lainnya dengan negara Belanda.

2023 lalu, Indonesia dan Belanda memperingati 1 Dekade Kemitraan Komprehensif. 

Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi mengungkapkan kegembiraannya dalam melihat perkembangan positif dari kemitraan kedua negara.

"Saya senang melihat kemitraan telah tumbuh semakin kuat selama dekade terakhir, yang ditandai dengan peningkatan kunjungan dan inisiatif tingkat tinggi serta penandatanganan lebih dari 30 perjanjian bilateral," ujar Menlu Retno dalam pernyataan pers pertemuan bilateral Menlu RI-Belanda di Gedung Kemlu, Selasa (31/10/2023).

Dalam pidatonya, Menlu Retno Marsudi membahas beberapa topik kunci, termasuk perdagangan, investasi, kerjasama sosial dan budaya, isu-isu regional, dan isu-isu global.

Di bidang perdagangan, Menlu Retno mencatat bahwa Belanda adalah mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di Eropa.

"Tahun lalu perdagangan bilateral kita mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 6,23 miliar (sekitar Rp99 triliun)," ungkap Menlu Retno. Menlu Retno mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat mengenai pentingnya menyelesaikan perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa (UE).

Video Terkini