Sukses

5 Temuan Luar Biasa Teleskop Luar Angkasa James Webb

Teleskop antariksa James Webb merilis foto phantom galaxy atau galaksi hantu yang memuat miliaran

Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Luar Angkasa James Webb (Webb) atau James-Webb Space Telescope (JWST) adalah teleskop luar angkasa terkuat yang pernah dibuat. JWST diluncurkan pada 25 Desember 2021 dan mengorbit Matahari pada jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi.

JWST mempelajari setiap fase dalam sejarah Alam Semesta, mulai dari pancaran cahaya pertama setelah Big Bang hingga evolusi Tata Surya. Dibekali dengan instrumen inframerah yang 100 kali lebih canggih dibandingkan pendahulunya, JWST memiliki misi untuk menyingkap fenomena dan objek yang tersembunyi di kedalaman semesta.

Sejak diluncurkan, JWST berhasil menaangkap temuan-temuan menarik yang memperluas pengetahuan umat manusia akan luar angkasa. Dikutip dari laman European Space Agency pada Rabu (27/03/2024), berikut temuan Teleskop James Webb yang luar biasa.

1. Galaksi Hantu

Teleskop antariksa James Webb merilis foto phantom galaxy atau galaksi hantu yang memuat miliaran planet di dalamnya pada September 2022. Galaksi yang juga dikenal dengan nama Messier74 atau M74 itu berjarak 32 juta tahun cahaya dari Bumi.

Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), galaksi ini terletak di konstelasi Pisces. Galaksi hantu merupakan sejenis galaksi spiral yang dikenal sebagai "grand design spiral" karena memiliki lengan spiral yang terdefinisi dengan baik, terlihat berliku dari tengah ke luar.

Teleskop James Webb berhasil menangkap filamen halus gas dan debu di lengan spiral galaksi. Gambar-gambar tersebut memberikan tampilan yang jelas pada gugus bintang nuklir di pusat galaksi yang tidak tertutup oleh gas.

 

2 dari 4 halaman

Bintang Tertua

2. Bintang Tertua Alam Semesta

Para astronom berhasil menemukan bintang tertua di alam semesta. Keberadaan bintang generasi pertama tersebut ditemukan setelah ilmuwan melakukan pengamatan menggunakan dua instrumen inframerah-dekat Teleskop luar angkasa James Webb (JWST), Kamera Inframerah Dekat (NIRCam) dan Spektrometer Inframerah Dekat (NIRSpec).

Melansir laman Live Science, Senin (11/03/2024), bintang tertua di alam semesta tersebut diberi nama Population III. Bintang Population III ditemukan di salah satu galaksi terjauh yang diketahui yakni GN-z11.

Galaksi GN-z11 ini terbentuk 430 juta tahun setelah Big Bang. Sebagai perbandingan alam semesta saat ini berumur 13,8 miliar tahun.

Meskipun para astronom masih belum melihat bintang Population III secara langsung, tim astronomi yang dipimpin oleh Roberto Maiolino dari Universitas Cambridge justru mendeteksi bukti tidak langsung keberadaan bintang tersebut di galaksi GN-z11. NIRSpec mengamati gumpalan helium terionisasi di dekat tepi GN-z11 oleh sesuatu yang menghasilkan sinar ultraviolet dalam jumlah besar.

Kemudian disebut peneliti sebagai bintang Population III. Kemungkinan besar, helium yang disaksikan merupakan material sisa dari pembentukan bintang-bintang tersebut.

 

3 dari 4 halaman

The Cosmic Cliffs

3. The Cosmic Cliffs

Pada 12 Juli 2022 tim astronom JWST mempublikasikan citra The Cosmic Cliffs. The Cosmic Cliffs adalah salah satu dari citra pertama yang dirilis oleh tim James Webb Space Telescope.

The Cosmic Cliffs adalah perbatasan dari sebuah wilayah besar yang dilubangi di dalam NGC 3324, yang berjarak sekitar 7.600 tahun cahaya. Wilayah ini merupakan dinding gelembung raksasa yang terbentuk dari bintang-bintang panas di dalamnya.

Cahaya ultraviolet yang kuat dan angin dari bintang-bintang ini telah membentuk rongga gas dan perlahan-lahan membentuk dan mengikis dinding nebula. The Cosmic Cliffs menunjukkan area kelahiran bintang yang sebelumnya tersembunyi.

The Cosmic Cliffs terletak di sudut barat laut Carina Nebula (NGC 3372), yang berada di konstelasi Carina. Carina Nebula adalah rumah bagi Keyhole Nebula dan bintang super raksasa yang tidak stabil dan aktif, Eta Carinae.

4. Awan Metana di Atmosfer Titan

Pada 4 November 2022, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) berhasil mengambil foto penampakan atmosfer yang Titan, salah satu satelit alami terbesar milik Planet Saturnus. Melalui citra yang diambil JWST, para astronom dapat mengamati atmofer Titan yang diperkirakan mengandung air.

Atmosfer Titan jauh lebih padat dibandingkan Bumi, dengan tekanan atmosfer sekitar 60 persen lebih besar di permukaannya. Hal iIni setara dengan tekanan yang dirasakan saat berenang kira-kira 15 meter di bawah permukaan laut atau danau di Bumi.

 

4 dari 4 halaman

Galaksi Baru JWST-ER1

5. Galaksi Baru JWST-ER1

Teleskop Luar Angkasa James Webb berhasil menemukan galaksi baru yang diberi nama JWST-ER1. Penemuan galaksi baru ini telah dilaporkan dalam makalah yang dipublikasikan di server pra-cetak arXiv pada 14 September 2023.

Galaksi masif tersebut dilaporkan telah berhenti membentuk bintang, sehingga disebut sebagai galaksi senyap masif. Selain itu, galaksi baru ini diperkirakan merupakan cikal bakal galaksi elips raksasa. Pasalnya, objek-objek ini membentuk bintang lebih awal dan mengumpulkan massa bintang lebih cepat.

Keberadaan galaksi baru ini terdeteksi Near Infrared Camera (NIRCam), perangkat kamera Teleskop James Webb, sebagai bagian dari survei yang sedang berlangsung dan mendalam terhadap 1 juta galaksi yang dikenal sebagai COSMOS-Web. Salah satu fitur paling luar biasa pada galaksi JWST-ER1, yang disebut dengan cincin Einstein, yakni sebuah fenomena di mana cahaya tampak seperti cincin yang terjadi akibat pelensaan gravitasi.

Para peneliti mengatakan galaksi dan cincinnya diidentifikasi dalam pengamatan JWST NIRCam pada proyek COSMOS-Web, yakni sebuah survei area publik menggunakan filter F115W, F150W, F277W, dan F444W.

(Tifani)

Video Terkini