Sukses

Malaysia Terapkan Status Siaga Keamanan Usai Penangkapan WN Israel

Otoritas di Malaysia pasang status siaga keamanan setelah penangkapan seorang warga Israel.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pihak berwenang Malaysia memasang status siaga tinggi pada setelah penangkapan seorang warga negara Israel yang ditangkap dengan beberapa pistol dan amunisi di sebuah hotel di Kuala Lumpur.

Malaysia sejak lama sudah menunjukkan dukungan bagi Palestina dan para pemimpinnya sangat kritis terhadap Israel sejak awal invasi mematikannya ke Gaza pada Oktober 2023.

Kuala Lumpur tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Tel Aviv dan tidak mengizinkan warga negara Israel memasuki wilayahnya.

Kapal-kapal Israel atau tujuan Israel juga dilarang berlabuh di pelabuhan Malaysia, dikutip dari laman Arabnews, Minggu (31/3/2024).

Tersangka berusia 36 tahun ditahan awal pekan ini, dan ditemukan dengan enam pistol dan 200 peluru, kata polisi pada Jumat (29/3).

"Mengapa tersangka membutuhkan pistol dan peluru sebanyak itu?," kata Kepal Polisi Malaysia Razarudin Husain kepada wartawan.

“Dia mengaku datang ke Malaysia untuk membunuh warga Israel lainnya karena perselisihan pribadi, tapi apakah itu benar?”

Polisi mengungkapkan bahwa pria tersebut memasuki Malaysia pada 12 Maret dari UEA dan sejak itu menginap di beberapa hotel.

Dia dilaporkan menyerahkan apa yang diyakini pihak berwenang sebagai paspor Prancis palsu sebelum menunjukkan paspor Israel setelah diinterogasi lebih lanjut.

Sejak itu, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka mewaspadai keamanan beberapa tokoh masyarakat, termasuk Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Sebelumnya pada Sabtu (30/3) media lokal melaporkan bahwa polisi menangkap tiga warga Malaysia karena dicurigai memasok senjata dan bertindak sebagai sopir tersangka Israel.

Mereka juga menyita pistol lain selama penangkapan.Penangkapan orang Israel mendorong Mohd. Azmi Abdul Hamid, pemimpin Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam Malaysia, mendesak Malaysia untuk meningkatkan keamanannya.

2 dari 2 halaman

Bawa 6 Pistol dan 200 Peluru

Malaysia menangkap seorang pria bersenjata di sebuah hotel di Kuala Lumpur. Polisi menggambarkan pria berusia 36 tahun itu sebagai tersangka mata-mata Israel.

Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain dalam konferensi pers pada Jumat (29/3/2024) menjelaskan pria tersebut tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur dari Uni Emirat Arab pada 12 Maret menggunakan apa yang diyakini pihak berwenang sebagai paspor Prancis palsu. Saat ditahan polisi, pria itu membawa enam pistol dan 200 peluru. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (30/3).

Dia menjelaskan lebih lanjut pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan pria tersebut adalah anggota intelijen Israel. Tersangka mengaku kepada pihak berwenang dia memasuki Malaysia untuk memburu warga Israel lainnya karena perselisihan keluarga.

"Namun, kami tidak sepenuhnya mempercayai narasi ini karena kami menduga mungkin ada agenda lain," kata Razarudin.

Razudin menambahkan bahwa pria yang ditahan tersebut berpindah-pindah ke beberapa hotel selama berada di Malaysia.