Liputan6.com, Annapolis - Sejumlah tim teknisi pada Sabtu (30/3/2024) mengerjakan proses rumit yaitu pemotongan dan pengangkatan bagian pertama bagian rangka baja yang bengkok dari Jembatan Francis Scott Key.
Sebelumnya, jembatan ini ambruk ke Sungai Patapsco pada Selasa (26/3) setelah sebuah kapal kargo besar menabrak salah satu penyangga utamanya, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (1/4).
Percikan bunga api terlihat beterbangan dari bagian baja yang bengkok dan tak berbentuk pada Sabtu (30/3) sore. Garda Pantai AS mengonfirmasi bahwa pekerjaan telah dimulai untuk memindahkan bagian dari struktur yang roboh.
Advertisement
Laksamana Muda Garda Pantai Shannon Gilreath mengatakan bahwa para kru dengan hati-hati mengukur dan memotong baja dari jembatan yang rusak sebelum memasang tali sehingga dapat diangkat ke tongkang dan diapungkan.
Tujuh derek apung -- termasuk yang berukuran besar yang mampu mengangkat 1.000 ton -- 10 kapal tunda, sembilan tongkang, delapan kapal penyelamat dan lima kapal Penjaga Pantai berada di perairan tenggara Baltimore.
Gubernur Maryland Wes Moore mengatakan, setiap pergerakan mempengaruhi apa yang terjadi selanjutnya dan pada akhirnya menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyingkirkan semua puing dan membuka kembali jalur kapal dan Pelabuhan Baltimore yang diblokir.
"Saya sangat menekankan betapa pentingnya hari ini dan pergerakan pertama jembatan serta reruntuhannya. Ini akan menjadi proses yang sangat rumit," kata Moore.
Langkah Selanjutnya
Salah satu tujuan pertama awak kapal di atas air adalah membuka jalur untuk kapal tambahan yang lebih kecil sehingga kapal tunda dan tongkang kecil lainnya dapat bergerak bebas. Para kru juga ingin menstabilkan lokasi tersebut sehingga penyelam dapat melanjutkan pencarian empat pekerja yang hilang dan diduga tewas.
Dua pekerja diselamatkan dari sungai beberapa jam setelah jembatan runtuh pada Selasa (26/3) pagi, dan dua jenazah lainnya ditemukan dari sebuah truk pickup yang jatuh dan terendam di sungai.
Para anak buah kapal kargo Dali yang dikelola Synergy Marine Group tetap berada di dalam kapal dengan puing-puing jembatan di sekitarnya. Mereka aman dan sedang diwawancarai. Mereka menjaga agar kapal tetap beroperasi karena mereka akan diminta untuk mengeluarkannya dari saluran setelah puing-puing lainnya berhasil dibersihkan. Kapal tersebut dimiliki oleh Grace Ocean Private Ltd. dan disewa oleh raksasa pelayaran Denmark, Maersk.
Â
Alasan Kapal Tabrak Jembatan
Tabrakan dan ambruknya jembatan tersebut tampaknya merupakan kecelakaan yang terjadi setelah kapal kehilangan tenaga. Penyelidik federal dan negara bagian masih berusaha mencari tahu alasannya.
Untuk meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan polusi akibat kecelakaan itu, Adam Ortiz, Administrator Regional Atlantik Tengah Badan Perlindungan Lingkungan, mengatakan tidak ada indikasi pelepasan aktif dari kapal atau bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia ke dalam air.
Para pejabat juga mencoba mencari cara untuk menangani dampak ekonomi dari penutupan pelabuhan dan terputusnya jalur jalan raya utama. Jembatan tersebut selesai dibangun pada 1977 dan terhubung dengan Interstate 695 yang mengelilingi tenggara Baltimore.
Para pejabat transportasi Maryland berencana membangun kembali jembatan tersebut. Mereka berjanji untuk mempertimbangkan desain inovatif atau bahan bangunan untuk mempersingkat proyek yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Â
Advertisement
Bantuan dari Pemerintah AS
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyetujui bantuan segera sebesar US$60 juta dan berjanji pemerintah federal akan membayar seluruh biaya untuk membangun kembali.
Lalu lintas kapal di Pelabuhan Baltimore masih ditangguhkan, tetapi Administrasi Pelabuhan Maryland mengatakan truk masih diproses di terminal laut.
Kerugian dari jalan yang mengangkut 30.000 kendaraan setiap hari dan gangguan pelabuhan tidak hanya akan berdampak pada ribuan pekerja dermaga dan para pelaju, tetapi juga konsumen AS, yang kemungkinan besar akan merasakan dampak dari penundaan pengiriman. Pelabuhan tersebut menangani lebih banyak mobil dan peralatan pertanian dibandingkan fasilitas AS lainnya.