Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan melaporkan Bumi berputar lebih cepat dari biasanya yakni pada 29 Juni dan 26 Juli 2022. Dikutip dari laman Space pada Senin (01/04/2024), ilmuwan menggunakan jam atom untuk mengukur kecepatan rotasi Bumi tersebut.
Diketahui, Bumi mampu menyelesaikan satu putaran dalam 1,59 milidetik lebih cepat atau kurang dari 24 jam pada 29 Juni 2022. Para ilmuwan percaya ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi rotasi bumi, termasuk gempa bumi, angin kencang di tahun-tahun El Niño, lapisan es yang mencair dan membeku kembali, bulan dan iklim
Beberapa orang menyarankan apa yang disebut "chandler wobble" mungkin memiliki efek pada rotasi juga. Fenomena itu adalah penyimpangan kecil dan tidak teratur pada titik-titik rotasi Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman Popular Science pada Senin (01/04/2024), Bumi memang mengubah kecepatannya tetapi perubahan kecepatan tersebut dilakukan secara bertahap. Lalu, apa yang akan terjadi jika kecepatan Bumi berputar pada prorosnya semakin meningkat terus menerus?
1. Bumi Diselimuti Air
Kecepatan laju Bumi yang meningkat akan menyebabkan air tertarik menuju khatulistiwa. Jika kecepatan di khatulistiwa digandakan, sehingga Bumi berputar 1.600 km lebih cepat maka akan menjadi bencana.
Pasalnya, gaya sentrifugal akan menarik air dari daerah kutub (gaya sentrifugalnya lebih rendah) menuju ke daerah khatulistiwa. Laut Arktik akan menjadi lebih dangkal dan khatulistiwa akan terendam.
Â
Khatulistiwa Mulai Tenggelam
2. Khatulistiwa Mulai Tenggelam
Jika Bumi berputar dengan kecepatan 160 kpj lebih cepat maka khatulistiwa akan tenggelam. Pasalnya, gaya sentrifugal tambahan dari putaran 1609 kpj lebih cepat membuat air di khatulistiwa lebih mudah untuk melawan gaya gravitasi.
Akhirnya, pada kecepatan sekitar 27.3588 kpj, gaya sentrifugal di khatulistiwa akan sebanding dengan gaya gravitasi. Pada saat itu, Bumi akan berputar 17 kali lebih cepat dibandingkan saat ini.
3. Aktivitas Seismik Meningkat
Pada kecepatan yang sangat cepat, sekitar 38.000 kpj, kerak bumi akan bergeser dan menjadi rata di kutub serta membengkak di sekitar khatulistiwa.
4. Angin Topan Bertiup Lebih Kuat
Laju kecepatan Bumi yang meningkat dapat menyebabkan cuaca ekstrem. Bahkan dapat merusak pergerakan angin karena perbedaan suhu merupakan penggerak utama angin.
Jika Bumi sama sekali tidak berputar, angin dari kutub utara akan meniup lurus ke khatulistiwa dan sebaliknya. Akibat perputaran Bumi, jalur angin menjadi menyimpang ke timur.
Pembelokan angin disebut efek Coriolis, yang memberikan putaran pada topan. Jika Bumi berputar lebih cepat, angin akan menyimpang lebih jauh ke timur.
5. Jet Lag
Semakin cepat perputaran yang dilakukan Bumi, akan semakin pendek juga satu hari yang dimiliki. Jika Bumi berputar 160 kpj lebih cepat dari biasanya maka kita hanya akan memiliki 22 jam dalam satu hari.
Hal tersebut menyebabkan kita harus mengatur ulang jam, selama dua jam setiap harinya tanpa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri. Panjang hari yang berubah-ubah ini juga dapat mengacaukan kehidupan hewan dan tumbuhan.
6. Berat Badan Berkurang Meskipun Massa Tetap
Saat ini, meskipun manusia mendapat gaya sentrifugal (efek semu saat benda melakukan gerak melingkar menjauhi pusat) dari putaran Bumi. Gaya gravitasi yang lebih kuat menjaga kita untuk tetap berada tanah.
Astronom NASA, Sten Odenwald mengungkapkan bahwa jika Bumi berputar lebih cepat maka gaya sentrifugal akan mendapat dorongan dan menghasilkan gaya yang lebih besar. Manusia akan dengan mudah kehilangan berat badan.
(Tifani)
Advertisement