Sukses

Korban Luka Gempa Taiwan Tembus 1.038, 9 Warga Tewas dan 48 Orang Lainnya Hilang

Gempa bumi Taiwan, yang merupakan gempa terkuat dalam 25 tahun terakhir, terjadi pada Rabu (3/4) pagi saat orang-orang bersiap berangkat kerja dan sekolah, dan berpusat di wilayah timur Hualien.

Liputan6.com, Taipei - Jumlah orang yang terluka dalam gempa yang kini disebut berkekuatan magnitudo 7,2 di Taiwan timur meningkat melewati 1.000 orang pada hari Kamis (4/4/2024), demikian mengutip Channel News Asia. Meskipun jumlah korban tewas tetap stabil di angka sembilan, dengan 42 pekerja dalam perjalanan ke sebuah hotel di taman nasional masih dinyatakan hilang.

Gempa bumi tersebut, yang merupakan gempa terkuat dalam 25 tahun terakhir, terjadi pada Rabu (3/4) pagi saat orang-orang bersiap berangkat kerja dan sekolah, dan berpusat di wilayah timur Hualien yang sebagian besar merupakan daerah pedesaan dan berpenduduk jarang.

Bangunan-bangunan juga berguncang hebat di ibu kota Taipei akibat gempa Taiwan tersebut, namun kerusakan dan gangguan di sana tidak terlalu parah.

Departemen pemadam kebakaran Taiwan mengatakan jumlah korban luka mencapai 1.038 orang, dan jumlah korban hilang sebanyak 48 orang, termasuk 42 pekerja hotel.

Rabu (3/4) malam, pusat komando penanggulangan bencana mengatakan pencarian pekerja hotel dalam perjalanan ke Taroko Gorge (Ngarai Taroko), sebuah taman nasional, merupakan fokus utama mereka. Pihak berwenang berencana mengirim drone dan helikopter untuk mencari mereka dan mengirimkan pasokan jika mereka ditemukan.

Orang lain yang terjebak akibat gempa bumi Taiwan itu secara bertahap ditemukan dan dibawa ke tempat aman.

"Pada hari Kamis (4/4), sebuah helikopter menyelamatkan enam orang yang terjebak di area pertambangan," kata pemadam kebakaran.

Jalur kereta api ke Hualien juga dibuka kembali lebih cepat dari jadwal pada hari Kamis (4/4), meskipun satu stasiun pedesaan di utara Kota Hualien masih ditutup karena kerusakan, kata administrasi kereta api.

 

2 dari 4 halaman

Masih Takut, Orang Memilih Tidur di Tenda

Di Kota Hualien, di mana upaya penyelamatan bagi orang-orang yang terjebak di dalam bangunan telah selesai, beberapa orang tidur di luar rumah sepanjang malam ketika puluhan gempa susulan mengguncang wilayah tersebut.

Seorang wanita yang menyebut nama keluarganya sebagai Yu, 52 tahun, mengatakan dia masuk ke tenda di lapangan olahraga di tempat penampungan sementara pada Rabu (3/4) malam karena dia terlalu takut untuk tidur di apartemennya, yang dia gambarkan sebagai "berantakan".

"Gempa susulannya sangat mengerikan. Tidak henti-hentinya. Saya tidak berani tidur di dalam rumah," ujar Yu.

Kantor berita resmi pusat mengatakan gempa tersebut adalah yang terbesar sejak gempa berkekuatan 7,6 skala Richter pada tahun 1999 yang menewaskan sekitar 2.400 orang dan merusak atau menghancurkan 50.000 bangunan.

Pejabat cuaca Taiwan mengatakan intensitas gempa bumi yang terjadi pada hari Rabu (3/4) di Hualien berada pada tingkat tertinggi kedua dari Upper 6 pada skala mulai dari 1 hingga 7.

Gempa seperti itu meruntuhkan dinding kecuali jika dinding tersebut terbuat dari balok beton bertulang, sementara orang tidak dapat berdiri tegak dan harus merangkak untuk bergerak, kata badan cuaca Jepang.

3 dari 4 halaman

Gempa Taiwan: Sebabkan Gedung Miring dan Tsunami Melanda Jepang

Gempa menggetarkan seluruh Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi, merusak sejumlah bangunan dan menimbulkan tsunami di Jepang.

Sebuah bangunan berlantai lima di Hualien yang berpenduduk sedikit dilaporkan rusak berat, lantai pertama runtuh dan sisanya miring pada sudut 45 derajat. Di ibu kota, Taipei, ubin berjatuhan dari gedung-gedung tua dan di beberapa kompleks perkantoran baru.

Layanan kereta api dihentikan di seluruh Taiwan yang berpenduduk 23 juta orang, begitu pula layanan kereta bawah tanah di Taipei. Namun, keadaan segera kembali seperti biasa di ibu kota, di mana anak-anak berangkat ke sekolah dan aktivitas pagi hari dilaporkan berjalan normal. Demikian seperti dilansir AP.

Badan Meteorologi Jepang (JAMA) mencatat gelombang tsunami setinggi 30 cm terdeteksi di pantai Pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa terjadi.

Mengutip NHK, tsunami juga mencapai Pulau Ishigaki pada pukul 09.32 waktu setempat. Di wilayah Miyakojima dan Yaeyama, tsunami disebut tiba pada pukul 09.30 waktu setempat. Dan di wilayah pulau utama Okinawa pada pukul 10.00 waktu setempat.

Pasukan Bela Diri Jepang mengirimkan pesawat untuk mengumpulkan informasi tentang dampak tsunami di sekitar wilayah Okinawa dan menyiapkan tempat berlindung bagi pengungsi jika diperlukan.

4 dari 4 halaman

Gempa Terbesar Sejak Tahun 1999

Badan pemantau gempa Taiwan menyebutkan gempa bermagnitudo 7,2, sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan gempa bermagnitudo 7,4 - sebelumnya menyebutnya 7,5.

Gempa dilaporkan terjadi pada pukul 07.58 sekitar 18 kilometer di selatan-barat daya Hualien dengan kedalaman sekitar 35 kilometer.

Kepala biro pemantauan gempa Taiwan Wu Chien-fu mengatakan dampaknya terdeteksi hingga Kinmen, pulau yang dikuasai Taiwan di lepas pantai China. Beberapa gempa susulan terasa di Taipei satu jam setelah gempa awal.

USGS mengatakan salah satu gempa berikutnya bermagnitudo 6,5 dengan kedalaman 11,8 kilometer.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada ancaman tsunami di Hawaii atau Guam.

Gempa yang terjadi pada Rabu pagi diyakini merupakan yang terbesar di Taiwan sejak gempa pada tahun 1999 yang menyebabkan kerusakan parah. Taiwan terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, garis patahan seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik tempat terjadinya sebagian besar gempa di dunia.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan tengah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, KJRI Osaka, dan KDEI Taipei untuk mendapat informasi mengenai dampak gempa terhadap warga negara Indonesia