Sukses

Tajir Mendadak, Majikan Wariskan Kekayaan Rp79,3 Miliar untuk Pengasuh

Seorang wanita Italia tanpa pewaris langsung meninggalkan seluruh kekayaannya senilai €5 juta atau setara dengan Rp79,3 miliar kepada pengurusnya yang membuat para keponakannya heran.

Liputan6.com, Rovereto - Maria Malfatti, seorang keturunan dari salah satu keluarga paling terkenal di Rovereto, sebuah kota di Provinsi Trento, Italia, meninggal dunia pada November 2023 lalu. Ia menghembuskan napas terakhir di usia 80 tahun.

Sebagai keturunan Valeriano Malfatti, mantan wali kota Rovereto dan wakil presiden Parlemen Vienna, Austria, wanita ini memiliki sejumlah aset berharga, termasuk beberapa apartemen, bangunan bersejarah di pusat kota, serta sejumlah besar uang yang tersimpan di rekening bank.

Namun, Maria Malfatti tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak yang dapat mewariskan kekayaan keluarganya, sehingga keponakannya berhak mewarisi semuanya.

Dilansir dari oddity central, Jumat, (5/4/2024), Maria ternyata diketahui memutuskan untuk menyerahkan semua harta warisannya kepada wanita yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang selama beberapa tahun terakhir, yaitu seorang wanita berkebangsaan Albania.

Seluruh kekayaannya senilai €5 juta atau setara dengan Rp79,3 miliar diwariskan kepada pengurusnya yang membuat para keponakannya heran.

Boleh dibilang sang pengasuh tajir mendadak dengan warisan dari sang majikan.

Beberapa orang berpendapat Maria akan meninggalkan hartanya untuk saudara atau kerabatnya, tetapi keputusannya kali ini mengejutkan anggota keluarganya, terutama keponakannya, karena mereka sekarang mengetahui bahwa tidak akan mewarisi apapun dari harta keluarga tersebut.

Meskipun hubungan antara Maria dan keponakannya tidak diketahui dengan pasti, keputusannya ini menunjukkan betapa pentingnya peran wanita Albania yang merawatnya selama bertahun-tahun.

 

 

2 dari 4 halaman

Membekukan Harta Warisan

Penyerahan uang dengan jumlah yang sangat besar kepada seorang pengasuh yang tidak memiliki ikatan keluarga tentu saja tidak semudah itu. 

Setelah surat wasiat mendiang wanita tersebut dibacakan, mereka menghubungi pengacara Luca Fedrizzi dan mengajukan kasus untuk membekukan kekayaan Malfatti.

Keluarga mengklaim bahwa mendiang Maria Malfatti telah kehilangan akal sehat karena usia yang sudah tua, dan telah dimanfaatkan oleh pengasuhnya yang berkewarganegaraan Albania untuk menyerahkan seluruh hartanya.

Keponakan-keponakan mendiang wanita tersebut yakin bahwa pengasuh tersebut menunjuk dirinya sendiri sebagai pewaris tunggal kekayaan Malfatti, yang sama sekali tidak memasukkan mereka ke dalam surat wasiat.

Seorang hakim kemudian setuju untuk membekukan semua aset - dengan pertimbangan bahwa risiko penjualan aset tersebut terlalu besar - sementara penyelidikan masih berlanjut mengenai situasi ini.

 

3 dari 4 halaman

Harta Warisan Diberikan ke Hewan Peliharaan

Kasus warisan jatuh ke pengasuh atau sosok yang berada dekat hingga ajal menjemput juga pernah terjadi di China.

Awal tahun ini, seorang wanita Tiongkok mewariskan kekayaannya senilai $2,8 juta atau setara dengan sekitar Rp40,6 miliar untuk hewan peliharaannya, tidak termasuk ketiga anaknya dalam surat wasiat karena mereka telah mengabaikannya.

Wanita tersebut, membuat surat wasiat pertamanya beberapa tahun yang lalu, membagi semua hartanya untuk ketiga anaknya, namun baru-baru ini dia berubah pikiran setelah ditelantarkan oleh anaknya sendiri.

Dia mengklaim bahwa anak-anaknya tidak pernah mengunjungi atau setidaknya mengusahakan agar dia dirawat saat dia sakit, dan mereka hampir tidak pernah menghubunginya.

Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan semua asetnya kepada satu-satunya makhluk yang selalu ada di sisinya, yaitu kucing dan anjing peliharaannya.

Wanita yang tinggal di Shanghai ini telah mengubah surat wasiatnya untuk menunujukan keinginannya agar semua uangnya digunakan untuk merawat hewan peliharaannya dan keturunannya setelah dia meninggal.

Sayangnya, hukum di Tiongkok melarang orang mewariskan harta benda secara langsung kepada hewan peliharaannya.

Setelah berkonsultasi dengan seorang pengacara, Liu menemukan cara untuk mengatasinya, ia menunjuk sebuah klinik hewan sebagai pengelola kekayaannya, dan mempercayakan klinik tersebut untuk merawat hewan-hewan kesayangannya.

4 dari 4 halaman

Berharap agar Anak-Anaknya Berubah

Chen Kai, seorang pejabat dari kantor pusat Pusat Pendaftaran Wasiat China di Beijing, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa surat wasiat Liu saat ini menempatkan asetnya dalam bahaya, dan menambahkan bahwa kantornya telah menginstruksikannya untuk menunjuk seseorang yang ia percayai untuk mengawasi klinik hewan tersebut dalam mengelola warisan.

"Surat wasiat Liu saat ini sepihak, dan kami telah menyarankannya untuk menunjuk seseorang yang ia percayai untuk mengawasi klinik hewan untuk memastikan hewan-hewan tersebut dirawat dengan baik," kata Kai.

Seorang ahli hukum lainnya mengungkapkan harapannya agar anak-anak Liu dapat mengerti dan akhirnya mengubah pikirannya untuk menjadikan hewan peliharaan sebagai satu-satunya ahli waris.

Kisah wanita tua ini menyentuh hati jutaan orang di Tiongkok, yang sebagian besar bersimpati pada keadaannya. Berbakti kepada orang tua merupakan hal yang sangat penting di negara Asia dan anak-anak yang mengabaikan orang tua mereka di masa tua dapat dihukum oleh hukum.

"Bagus sekali. Jika putri saya memperlakukan saya dengan buruk di masa depan, saya juga akan menyerahkan rumah saya kepada orang lain," tulis seseorang di Sina Weibo, versi X (Twitter) Tiongkok.