Sukses

Rahasia Sehat Kakek 98 Tahun Bekas Tahanan Nazi: Kasih Sayang dan Pengampunan

Selain menjaga kesehatan fisik dan pola hidup sehat, Andrei menyebut bahwa yang lebih penting adalah rasa kasih sayang dan persahabatan. Ini kisah selengkapnya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang lansia asal Belarusia bernama Andrei Iwanowitsch membagikan rahasianya punya tubuh yang sehat dan umur panjang. Terlebih, setelah ia berhasil melewati perjalanan hidupnya yang panjang hingga 98 tahun, bahkan pernah sempat menjadi tahanan di kamp konsentrasi Nazi.

Olahraga, pola makan sehat dan menjaga kesehatan mental merupakan bagian penting bagi Andrei dalam menjaga kesehatannya.

Namun, ia mengatakan bahwa yang lebih penting adalah kasih sayang.

"Pengampunan, saling pengertian dan persahabatan – segala sesuatu yang baik secara emosional, ini suci," kata dia, seperti dilansir SCMP, Minggu (7/4/2024).

Lahir pada tahun 1926 di Ukraina utara pada masa awal Uni Soviet, Andrei kehilangan ibunya ketika masih berusia enam tahun. Sementara itu, ayahnya terbunuh pada tahun 1941, pada tahun pertama perang setelah invasi Jerman.

Saat mencari makanan untuk saudara-saudaranya, dia ditangkap oleh tentara Jerman dan dikirim ke Leipzig, Jerman, sebagai pekerja paksa.

Pada bulan Februari 1944, ia dituduh menjadi anggota kelompok perlawanan dan ditahan di penjara sebelum dikirim ke kamp konsentrasi Nazi di Buchenwald. Dia dikirim dalam mars kematian pada tanggal 14 April 1945, di mana akhirnya dibebaskan oleh Angkatan Darat AS.

2 dari 3 halaman

Punya Energi Luar Biasa

Sutradara yang mengangkat kisah hidupnya menjadi sebuah film mengakui bahwa Andrei memiliki energi yang luar biasa.

"Tingkat energi Andrei lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang paruh baya yang saya kenal," kata sang sutradara, Hannes Farlock.

"Dia memiliki kaki seperti olahragawan berusia 40 tahun."

 

3 dari 3 halaman

Jadi Teladan bagi Banyak Orang

Sebagai salah satu orang terakhir yang selamat dari kamp Buchenwald, Andrei menjadi teladan bagi kita semua seiring bertambahnya usia, dan menjadi pengingat bahwa tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan positif.

"Saya mulai aktif pada usia lanjut, saat saya berusia awal 80-an," ungkapnya.

"Itulah mengapa, 15 tahun lalu, saya merasa jauh lebih buruk dibandingkan sekarang. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga."

Video Terkini