Liputan6.com, Jakarta - Beragam misi eksplorasi Mars dilakukan para ilmuwan hingga saat ini. Misi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai Mars, sekaligus mengeksplorasi kemungkinan kehidupan di planet merah ini.
Ada banyak peristiwa penting yang tercatat sepanjang sejarah eksplorasi Mars. Peristiwa tersebut berkaitan dengan pencarian tanda-tanda kehidupan yang mungkin ada di Mars.
Dikutip dari laman Space pada Senin (08/04/2024), berikut peristiwa penting dalam sejarah eksplorasi Mars.
Advertisement
Baca Juga
1. Kematian Tycho Brahe
Pada 24 Oktober 1601, seorang astronom terkenal, Tycho Brahe, meninggal dunia. Ia dikenal sebagai penemu banyak instrumen observasi termasuk penemuan teleskop.
Dengan instrumen itu, Tycho bisa melakukan pengamatan yang cermat terhadap langit. Namun, ia dikenal sebagai orang yang sangat berhati-hati dalam menjaga data terutama dari asistennya, Johannes Kepler.
Ketika Tycho masih hidup, Kepler diberi tugas untuk menyesuaikan orbit Mars ke dalam model angkasanya. Kala itu bumi masih disebut sebagai pusat alam semesta bukan matahari.
Pengamatan itu belum selesai tapi Tycho meninggal dunia. Kepler akhirnya bisa mendapat data-data penelitian Tycho meskipun dengan cara ilegal.
Walaupun begitu dengan data penelitian Tycho, Kepler mampu merampungkan pengamatan orbit Mars dan semua planet lainnya. Hasilnya ditemukan bila orbit planet bukan lingkaran maupun elips dan Kepler menyusun hukum gerak planet.
Â
Temuan Es di Permukaan Mars
2. Temuan Es di Permukaan Mars
Pada Agustus 1672, ilmuwan Belanda Christian Huygens dengan teleskop buatannya mengamati dan mengilustrasikan titik terang di Mars. Hasilnya ditemukan ada lapisan es di kutub Mars.
Dari penemuan ini, pertanyaan tentang air ada di Mars mengganggu para ilmuwan di abad-abad selanjutnya.
3. Tidak Ada Air di Mars
Pada April 1963, sekelompok ilmuwan menggunakan analisis spektrografi untuk menentukan bahwa atmosfer Mars mengandung air atau tidak. Hasilnya, secara keseluruhan hampir tidak ditemukan air sama sekali.
Atmosfer Mars juga disebut sangat tipis dan hampir seluruhnya terdiri dari karbon dioksida. Pada waktu ini, harapan untuk tinggal di Mars semakin redup.
4. Foto Permukaan Pertama
Kontak terbaik pertama astronom bumi dengan Mars terjadi saat sebuah pesawat ruang angkasa yakni Mariner 4 terbang melintasi planet tersebut pada 1965. Mariner 4 juga mengambil foto permukaan Mars yang jadi foto pertama planet lain selain bumi.
Melalui foto ini, Mars bisa dilihat kemegahannya dengan banyak kawah-kawah. Foto ini juga membantah hipotesis sebelumnya tentang kanal.
Mars didefinisikan tidak punya air, tidak memiliki penghuni dan hanya dunia kawah yang mirip dengan bulan
5. Gunung Api hingga Ngarai Panjang di Mars Terlihat
Pada 14 November 1971, pesawat Mariner 9 menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang memasuki orbit Mars. Namun, pesawat ini terkena badai debu yang melanda seluruh planet.
Dari penjelajahan itu, ditemukan lanskap Mars lebih jelas seperti adanya gunung berapi, ngarai, bagaimana cuacanya, dan awan es. Ada satu ngarai dengan panjang 4.000 km di Mars akhirnya diberi nama Valles Marineris untuk menghormati pesawat ruang angkasa tersebut.
Dalam hampir satu tahun mengorbit, Mariner 9 mampu menangkap lebih dari 7.000 foto Mars dan mencitrakan sekitar 80 persen permukaannya.
Â
Advertisement
Mendarat di Mars
6. Pesawat Ruang Angkasa Berhasil Mendarat di Mars
Viking 1 dan 2 adalah pesawat ruang angkasa Amerika pertama yang akhirnya berhasil mendarat di permukaan Mars pada 7 Agustus 1996. Ketika mendarat di planet Merah itu, astronot yang dikirim bertugas mengambil gambar dan data cuaca serta melakukan eksperimen selama enam tahun, meskipun misi itu awalnya hanya untuk 90 hari.
Para ilmuwan menemukan bahwa Mars memiliki berbagai jenis batuan dan memiliki musim dan angin yang tenang di malam hari. Untuk pertama kalinya juga, penduduk bumi dapat berjalan di sepanjang tanah berbatu dan merasakan angin yang bergejolak di planet ini.
7. Pendaratan Robot Penjelajah di Mars
Pada 4 Juli 1997, projek Mars Pathfinder mendarat di planet tersebut. Projek ini menggunakan robot penjelajah kecil bernama Sojourner yang dirancang untuk beroperasi selama tujuh hari.
Meski begitu, robot ini ternyata bisa bertahan dua belas kali lebih lama dari perkiraannya. Ketika menjelajah Mars, Sojourner mengirim gambar dan data tentang angin, cuaca, serta melakukan eksperimen di tanahnya.
Langkah ini juga dinilai lebih ekonomis dibandingkan misi Viking dan membuka jalan bagi penjelajah masa depan lainnya.
8. Temuan Air di Permukaan Mars
Pada abad ke-20, ilmuwan NASA mengumumkan ada cairan yang mengalir di permukaan planet Mars. Hal tersebut disampaikan pada tanggal 28 September 2015.
Ilmuwan itu menggunakan data spektrum yang diambil oleh Mars Reconnaissance Orbiter. Air yang mengalir tersebut akhirnya diperkirakan tidak layak digunakan atau layak huni.
(Tifani)