Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan tengah menjalankan misi antariksa untuk asteroid metal, Psyche. Sebuah wahana antariksa diluncurkan menuju asteroid ini pada Oktober 2023 lalu.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan SpaceX meluncurkan roket SpaceX Falcon Heavy dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida, AS. Wahana antariksa ini menempuh perjalanan sejauh 3,5 miliar km hingga sampai ke Psyche.
Pesawat ruang angkasa tersebut akan tiba di asteroid Psyche pada 2029. Salah satu bagian terpenting dari misi Psyche adalah membawa pesawat ruang angkasa ke asteroid yang jauh.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian menjaganya tetap di tempatnya sehingga instrumen ilmiahnya dapat melakukan tugasnya. Untuk melakukan hal ini, pesawat ruang angkasa akan bergantung pada sistem propulsi listrik surya yang menangkap sinar matahari.
Kemudian mengubahnya menjadi medan listrik dan magnet. Wahana ini memerlukan manuver katapel berbantuan gravitasi di sekitar Mars pada 2026.
Psyche akan tiba di target asteroid yang kaya logam pada bulan Agustus 2029. Pesawat luar angkasa tersebut kemudian akan mengorbit asteroid pada jarak sekitar 700 km, yang akan berkurang seiring berjalannya misi.
Pesawat ruang angkasa ini akan menggunakan periode orbit atau "rezim" yang semakin dekat untuk menyelidiki berbagai karakteristik asteroid. Selama rezim orbit pertamanya (A), yang berlangsung selama 56 hari, pesawat ruang angkasa akan menggunakan magnetometernya untuk mencari medan magnet kuno di Psyche.
Kemudian memberikan bukti bahwa asteroid tersebut pernah menjadi benda planet. Medan ini mempercepat atom bermuatan xenon propelan, yang biasa ditemukan di televisi plasma di bumi.
Atom-atom ini, dalam bentuk gas terionisasi yang bersinar biru. Kemudian diledakkan ke luar angkasa oleh empat pendorong pesawat ruang angkasa Psyche, memberikan tenaga penggerak yang terlihat seperti sesuatu yang muncul dalam fiksi ilmiah.
Â
Mengenal Asteroid Psyche
Melansir laman NASA pada Selasa (09/04/2024), Psyche adalah sebuah asteroid yang kaya akan kandungan logam. Asteroid psyche terletak di sabuk utama antara planet Mars dan Jupiter.
Data yang lebih baru menunjukkan, asteroid tersebut kemungkinan merupakan campuran logam dan silikat, bahan yang ditemukan pada kaca dan pasir. Setelah pesawat ruang angkasa berada di tempatnya, para ilmuwan akan mempelajari asteroid logam, yang berbeda dari benda-benda yang didominasi batuan dan es yang dipelajari di masa lalu.
Tujuannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana planet-planet berbatu di tata surya seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars terbentuk. Psyche ditemukan pada 1852.
Asteroid penuh logam ini dianggap sebagai salah satu objek paling menarik di sabuk asteroid utama dan para ilmuwan hanya mampu mempelajarinya dari jarak jauh. Dikutip laman Space Selasa (09/04/2024), para ilmuwan berpendapat bahwa asteroid tersebut terdiri dari inti planetesimal yang terbuka.
Sebuah benda kecil yang terbentuk selama pembentukan planet ketika gas dan debu di sekitar bintang runtuh dalam bentuk padat. Sebuah planetesimal pada akhirnya bisa mengumpulkan lebih banyak massa dan kemudian menjadi sebuah planet.
Namun Psyche diperkirakan gagal mencapai status planet karena ia bertabrakan dengan benda lain yang lebih besar saat tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Kemungkinan membuat asteroid kaya logam tersebut terkelupas dari cangkang luarnya yang berbatu dan memperlihatkan intinya yang kaya akan besi.
Hal ini berarti asteroid selebar 279 km ini tidak hanya dapat membantu mengungkap lebih banyak tentang tabrakan yang terjadi di awal tata surya. Namun juga memberi para ilmuwan petunjuk tentang inti besi yang tidak dapat diakses di tata surya kita.
Psyche tampaknya menyimpang dari planet tata surya yang lahir dari planetesimal. Sedangkan batuan di planet bagian dalam tata surya penuh dengan oksida besi dan senyawa kimia dari atom besi dan oksigen.
Jika Psyche memang terdiri dari materi sisa kelahiran planet berbatu. Keberadaannya mungkin menunjukkan jenis formasi planet lain yang menyimpang dari mekanisme yang menciptakan bumi.
Namun, jika nantinya Psyche ternyata bukan inti planetesimal yang terbuka, asteroid tersebut masih sangat menarik bagi para ilmuwan. Sebab, berarti ia termasuk dalam populasi benda purba di tata surya yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Â
Advertisement
Ilmuwan Kembangkan Kemungkinan Menambang Psyche
Melansir dari Live Science, Selasa (09/04/2024), seorang fisikawan planet di University of Central Florida, Philip Metzger mengatakan bahwa secara teknologi, manusia bisa menambang asteroid. Satu-satunya perbedaan antara penambangan di asteroid dan di bumi adalah kebutuhan akan peralatan yang mampu bertahan dalam kondisi gravitasi rendah dan radiasi tinggi.
Peralatan tersebut juga harus dapat berfungsi secara mandiri dan diperlukan waktu 20 menit atau lebih agar gelombang radio yang berisi instruksi dapat mencapai asteroid, terutama jika asteroid tersebut berada di sisi lain matahari. Pada skala Tingkat Kesiapan Teknologi NASA yang berkisar antara 1 hingga 9, peralatan yang mereka miliki saat ini untuk penambangan luar angkasa berada di antara angka 3 dan 5.
Asisten profesor geologi dan teknik geologi di Program Sumber Daya Luar Angkasa Colorado School of Mines, Kevin Cannon mengatakan, kemajuan apa pun dalam penambangan asteroid kemungkinan besar akan datang dari sektor swasta. Ia mengatakan, membawa material kembali ke bumi akan sangat mahal untuk dilakukan dan harga logam golongan platinum sebenarnya sedang menurun.
Sementara itu, logam yang ditambang dari asteroid dapat diubah menjadi struktur besar di luar angkasa.
(Tifani)