Sukses

Iran Ungkap Alasan Serang Balik ke Israel: Hak Kami Membela Diri

Iran melancarkan serangan ke Israel sebagai tindakan balasan terhadap apa yang telah terjadi di gedung konsulatnya yang ada di Suriah.

Liputan6.com, Teheran - Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap alasan penyerangan balik ke Israel. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, disebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan upaya membela diri.

"Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis," kata Kemlu Iran, dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Iran di Jakarta, Minggu (14/4).

"Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah."

Kemlu Iran juga menyatakan bahwa pihaknya mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.

"Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi."

"Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina. Serta agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis."

"Apa bila diperlukan maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal."

2 dari 3 halaman

Sekjen PBB Antonio Guterres Kutuk Serangan Iran ke Israel, Minta Eskalasi Dihentikan

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Republik Islam Iran yang menargetkan Israel.

"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dengan serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," kata Antonio Guterres.

"Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan."

"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah."

Sekjen Antonio Guterres juga menyatakan pernyataan secara berulang bahwa kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.

3 dari 3 halaman

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Libatkan Rudal dan Drone

Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4). "Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."

Para pejabat Israel menuturkan kepada CBS News bahwa dibutuhkan waktu berjam-jam sebelum drone tersebut mencapai wilayah udara Israel. Peringatan mulai terdengar di seluruh Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Alarm berbunyi di Israel Selatan, di tepi Laut Mati, di Yerusalem, dan wilayah Shomron.

"Pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut juga telah menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran," kata dua pejabat AS kepada CBS News.

Serangan balasan Iran terjadi sebagai respons atas serangan Israel pada 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Islam (IRGC).

IRGC mengakui serangan itu, dan mengatakan Iran telah “meluncurkan serangan hukuman terhadap wilayah pendudukan.”

"Operasi ini melibatkan penggunaan rudal dan drone," kata IRGC.