Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat mendesak Israel untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah. Pasalnya, pemerintah Israel kini sedang mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan Iran yang menggunakan lebih dari 300 rudal dan drone pada akhir pekan lalu.
Ketika memulai pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Irak Mohammed Ali Tamim pada hari Senin (15/4/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington berkomitmen membela pertahanan Israel. Ia menambahkan bahwa pihaknya terus mengoordinasikan respons diplomatik dalam 36 jam sejak serangan Iran dilancarkan.
Baca Juga
“Saya telah menjalin komunikasi yang erat dengan para pihak di kawasan dan akan terus melakukannya dalam beberapa jam dan hari ke depan. Kami tidak mencari eskalasi, tetapi akan terus mendukung pertahanan Israel dan melindungi personel kami di wilayah tersebut,” jelas Blinken.
Advertisement
Seorang narasumber pemerintahan Israel mengatakan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin memanggil kabinet perang untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (16/4/2024).
Kekhawatiran semakin meningkat bahwa serangan Iran akan dapat menyebabkan perang terbuka antara Israel dan Iran, dan meluas ke lebih banyak wilayah di Timur Tengah.
Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa Amerika Serikat tidak akan ambil bagian dalam serangan balasan Israel terhadap Iran.
Sejak dimulai perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, sejumlah konflik antara proksi Israel dan Iran terjadi di Lebanon, Suriah, Yaman dan Irak.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borell, mengatakan kepada stasiun radio Onda Cero Spanyol bahwa, “Sekarang kita berada di tepi jurang dan harus menghindarinya. Kita harus menginjak rem dan memundurkan gigi.”
Joe Biden ke Benjamin Netanyahu: AS Tak Akan Bantu Israel Serang Balik Iran
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi tahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa AS tidak akan membantu Israel melakukan serangan balik ke Iran.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Joe Biden mengatakan hal tersebut ke PM Israel dalam panggilan telepon.
Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior Gedung Putih yang tak disebutkan namanya.
Joe Biden juga mengatakan kepada Benjamin Netanyahu bahwa tindakan pertahanan bersama yang dilakukan Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara lain di kawasan akan mampu menggagalkan serangan Iran.
“Kamu sudah mendapatkan kemenangan. Ambillah kemenangan ini,” kata Joe Biden kepada Netanyahu, menurut pejabat Gedung Putih tersebut.
Pejabat tersebut juga mengatakan, ketika Biden mengatakan AS tidak akan melakukan operasi ofensif apa pun terhadap Iran, Netanyahu mengatakan bahwa dia memahaminya.
Sementara itu, usai serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) Joe Biden dan tim keamanan nasionalnya langsung menggelar rapat guna memantau situasi.
Biden mempersingkat masa tinggalnya di rumah pada akhir pekan yang terletak di pantai Delaware untuk bertemu dengan tim keamanan nasional di Gedung Putih.
Setelah itu, Biden kembali ke Washington beberapa menit sebelum para pejabat Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi drone Iran menyerang wilayahnya, dikutip dari laman AP, Minggu (14/4).
Advertisement
Iran Sudah Sampaikan Pesan Akan Balas Serangan
Serangan tersebut menandai pertama kalinya Iran melancarkan aksi militer langsung terhadap Israel, yang berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas.
Selama berhari-hari, AS dan Israel sudah bersiap menghadapi serangan yang diklaim oleh Iran sebagai pembalasan atas insiden di Suriah.
Sebelumnya, gedung konsulat Iran di Suriah diserang oleh Israel dan menewaskan belasan orang.
Pentagon melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin sudah berbicara dengan rekannya dari Israel untuk membahas ancaman regional yang mendesak dan menjelaskan bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan penuh AS untuk membela diri.