Liputan6.com, Manila - Pasukan milter Filipina dan Amerika Serikat akan melakukan simulasi perebutan kembali pulau-pulau yang diduduki pihak musuh selama latihan militer gabungannya.
Latihan gabungan ini dimulai minggu depan di wilayah yang menghadap Taiwan dan Laut China Selatan, ketika Manila mengalihkan fokusnya ke pertahanan eksternal.
Baca Juga
Latihan tahunan ini direncanakan berlangsung dari 22 April hingga 10 Mei 2024, dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (18/4/2024).
Advertisement
Latihan ini melibatkan 16.700 tentara yang akan berlatih keamanan maritim, pertahanan udara dan rudal, serangan rudal dinamis, pertahanan dunia maya, dan operasi informasi.
Ini akan menjadi pertama kalinya latihan maritim dilakukan di luar wilayah perairan Filipina, kata Michael Logico, seorang kolonel angkatan darat Filipina yang mengawasi latihan tersebut.
Latihannya ditujukan untuk meningkatkan interoperabilitas antara militer kedua negara, latihan ini dilakukan dengan latar belakang perilaku agresif Tiongkok di Laut China Selatan dan Selat Taiwan, yang merupakan titik nyala ketegangan Tiongkok dan AS.
Logico mengatakan, pasukan AS dan rekan-rekan mereka di Manila akan melakukan simulasi perebutan kembali pulau-pulau yang diduduki oleh pasukan musuh di pulau-pulau paling utara negara itu.
Kontingen Prancis juga Ikut Bergabung
Tak hanya itu, kontingen kecil Prancis akan bergabung dalam latihan tahun ini untuk pertama kalinya sejak latihan tahunan dimulai pada tahun 1991, mengerahkan sebuah kapal fregat yang akan berlayar bersama dengan kapal angkatan laut Filipina dan AS di zona ekonomi eksklusif Manila di Laut China Selatan.
Sekitar 14 negara akan bergabung sebagai pengamat, termasuk Jepang, India dan negara-negara di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (UE), kata Logico.
Seperti tahun lalu, latihan minggu depan akan berupaya menenggelamkan kapal perang tiruan musuh di kota utara Laoag di provinsi Ilocos.
Advertisement