Liputan6.com, Moskow - Di tengah konflik yang kian panas di wilayah Timur Tengah, Rusia mempertanyakan peran aktif dari Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dalam mengatasi isu tersebut. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
"Yang saya garis bawahi terkait langkah respons terhadap serangan yang dilakukan Israel adalah bahwa hal ini bisa saja dihindari jika Dewan Keamanan PBB mengeluarkan keputusan tegas," katanya dalam pernyataan pers secara virtual, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga
"Apakah tindakan ilegal ini merupakan salah satu langkah diplomatik mereka, karena saya tidak melihat tanggapannya saat ini. Lantas, mengapa DK PBB gagal menanganinya?" lanjut dia.
Advertisement
Maria juga menyinggung soal keterlibatan Amerika Serikat (AS), yang diduga mempengaruhi mekanisme kerja DK PBB.
"Dengan cara yang sama, kita memerlukan konsolidasi dari seluruh komunitas internasional dan harus mendesak AS untuk berhenti menghalangi pekerjaan DK PBB ketika mereka diperlukan," tegasnya lagi.
Saat ini, Maria menilai bahwa hal paling mendesak yang perlu dilakukan oleh DK PBB adalah membuka akses kemanusiaan bagi para pengungsi di Gaza secara lebih luas lagi.
Secara khusus mengenai esklasi konflik antara Israel dan Iran, Maria mendesak semua pihak untuk menahan diri dan tidak meningkatkan ketegangan yang nantinya berdampak bagi seluruh wilayah Timur Tengah.
Kondisi Konflik Terkini di Timur Tengah
Kondisi di wilayah Timur tengah semakin tegang, terbaru Israel mengirimkan serangan rudal ke Iran.
Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan di Isfahan, ketika pertahanan udara diaktifkan dan penerbangan di beberapa wilayah termasuk Teheran dan Isfahan ditangguhkan.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Pun demikian Iran belum mengeluarkan tanggapan resmi.
Isfahan yang jadi target serangan terbaru Israel ini dianggap sebagai kota yang penting secara strategis dan menjadi tuan rumah bagi beberapa situs penting, termasuk situs penelitian dan pengembangan militer, serta pangkalan militer. Kota Natanz di dekatnya adalah lokasi salah satu situs pengayaan nuklir Iran.
Advertisement
Ledakan Terjadi Setelah Pernyataan Menlu Iran
Laporan mengenai ledakan tersebut muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan kepada CNN bahwa jika Israel mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Iran, tanggapannya akan dilakukan "segera dan pada tingkat maksimum."
Pernyataannya muncul setelah serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pekan lalu yang menurut Teheran merupakan pembalasan atas dugaan serangan udara Israel yang mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah – menempatkan wilayah tersebut dalam kegelisahan ketika Israel berjanji akan membalas serangan tersebut.
AS Sempat Terima Peringatan Soal Serangan Balasan Israel ke Iran
Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi bahwa Israel telah melakukan operasi militer terhadap Iran tetapi tidak menjelaskan operasi tersebut.
Mereka mengatakan Israel sudah memperingatkan pemerintahan Joe Biden pada Kamis (18/4) pagi bahwa serangan akan dilakukan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Menurut CNN, Israel meyakinkan rekan-rekan mereka di AS bahwa fasilitas nuklir Iran tidak akan menjadi sasaran.
Advertisement