Sukses

AS Sempat Terima Peringatan Soal Serangan Balasan Israel ke Iran, Klaim Situs Nuklir Bukan Target

Ledakan di Iran yang sebagian besar diduga merupakan serangan balasan dari Israel terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan soal balas dendam.

Liputan6.com, Teheran - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi bahwa Israel telah melakukan operasi militer terhadap Iran tetapi tidak menjelaskan operasi tersebut.

Dilansir The Guardian, Jumat (19/4/2024), mereka mengatakan Israel sudah memperingatkan pemerintahan Joe Biden pada Kamis (18/4) pagi bahwa serangan akan dilakukan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.

Menurut CNN, Israel meyakinkan rekan-rekan mereka di AS bahwa fasilitas nuklir Iran tidak akan menjadi sasaran.

Sementara itu, media pemerintah Iran hanya mengkonfirmasi bahwa pertahanan udara menembaki drone di Provinsi Isfahan dan menjatuhkannya.

Ada juga laporan Iran mengenai sistem pertahanan udara yang bekerja di sekitar Tabriz.

Rudal-rudal Israel dilaporkan menghantam sebuah lokasi di Iran, menurut stasiun penyiaran AS ABC News, yang mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan di Isfahan, ketika pertahanan udara diaktifkan dan penerbangan di beberapa wilayah termasuk Teheran dan Isfahan ditangguhkan.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Pun demikian Iran belum mengeluarkan tanggapan resmi.

Israel berjanji untuk merespons setelah Iran pada Sabtu (133/4) lalu meluncurkan serangan drone dan rudal ke negara tersebut, setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan seorang komandan militer.

Ada juga laporan ledakan di Suriah dan Irak.

Sekutu Israel, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa menyerukan Israel untuk tidak menanggapi serangan Iran.

Isfahan yang jadi target serangan terbaru Israel ini dianggap sebagai kota yang penting secara strategis dan menjadi tuan rumah bagi beberapa situs penting, termasuk situs penelitian dan pengembangan militer, serta pangkalan militer. Kota Natanz di dekatnya adalah lokasi salah satu situs pengayaan nuklir Iran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aktivasi Sistem Pertahanan Udara Iran

Laporan CNN menyebut sistem pertahanan udara Iran diaktifkan di beberapa lokasi setelah tiga ledakan terdengar di dekat bandara dan pangkalan militer di Kota Isfahan, Iran, media pemerintah melaporkan Jumat pagi.

Tiga ledakan terdengar di dekat pangkalan militer tempat jet tempur berada di bagian barat laut Isfahan, kantor berita semi-resmi Iran FARS melaporkan.

"Pertahanan diaktifkan sebagai respons terhadap objek yang kemungkinan besar adalah drone," kata sumber kepada berita FARS.

Kantor berita tersebut melaporkan bahwa kemungkinan sasaran ledakan adalah radar militer, dan ledakan tersebut memecahkan beberapa jendela gedung perkantoran di daerah tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Ledakan Terjadi Setelah Pernyataan Menlu Iran

Laporan mengenai ledakan tersebut muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan kepada CNN bahwa jika Israel mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap Iran, tanggapannya akan dilakukan "segera dan pada tingkat maksimum."

Pernyataannya muncul setelah serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pekan lalu yang menurut Teheran merupakan pembalasan atas dugaan serangan udara Israel yang mematikan terhadap konsulat Iran di Suriah – menempatkan wilayah tersebut dalam kegelisahan ketika Israel berjanji akan membalas serangan tersebut.

4 dari 4 halaman

Sejumlah Penerbangan Iran Ditangguhkan

Iran pun telah menangguhkan penerbangan di sejumlah kota termasuk pusat Kota Isfahan, setelah media pemerintah melaporkan adanya ledakan yang terdengar di dekat bandara.

"Penerbangan di Kota Isfahan, Shiraz dan Teheran telah ditangguhkan," lapor media pemerintah.

Associated Press juga melaporkan bahwa penerbangan komersial mulai mengalihkan rute mereka yang melintasi wilayah barat Iran pada Jumat pagi, tanpa memberikan penjelasan.

Selain itu, maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai, yakni Emirates dan FlyDubai, mulai mengalihkan rute ke wilayah barat Iran pada Jumat pagi. Mereka tidak memberikan penjelasan apapun, meskipun peringatan setempat kepada pihak maskapai menunjukkan bahwa wilayah udara mungkin telah ditutup.

Penangguhan penerbangan ini dilakukan setelah adanya laporan bahwa rudal Israel menghantam Iran. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini