Liputan6.com, Manhattan - Seorang pria membakar dirinya di luar pengadilan di Manhattan, tempat diadakannya persidangan uang tutup mulut atau suap oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
"Pria itu menyiram dirinya dengan cairan sebelum melemparkan pamflet teori konspirasi ke udara," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/4/2024).
Baca Juga
Motifnya tidak diketahui dan polisi langsung datang ke tempat kejadian.
Advertisement
Donald Trump berada di gedung pengadilan tersebut untuk menghadiri pemilihan juri, di mana ia memiliki petugas keamanan, namun mantan presiden tersebut pergi saat insiden tersebut terjadi.
Pejabat darurat mengatakan keamanan pengadilan tidak dilanggar dalam insiden tersebut. Perkara yang baru saja menyelesaikan pemilihan juri pengganti itu dilanjutkan sore harinya. Pernyataan pembukaan diperkirakan dimulai pada hari Senin (22/4).
Dalam konferensi pers, penyelidik mengatakan mereka telah menerima panggilan darurat 911 sekitar pukul 13:30 waktu setempat (18:30 BMT) yang memberi tahu mereka bahwa seorang pria bakar diri.
Mereka mengidentifikasi dia sebagai Maxwell Azzarello, yang tiba di New York dari rumahnya di Florida sekitar sepekan terakhir. Dia tidak memiliki catatan kriminal di New York, dan keluarganya di Florida tidak mengetahui bahwa dia telah melakukan perjalanan ke kota tersebut.
Kepala Polisi New York Jeffrey Maddrey mengatakan Azzarello terlihat "berjalan-jalan" di taman sebelum merogoh tasnya untuk mengambil cairan yang mudah terbakar dan pamflet.
Pamflet tersebut "berbasis propaganda", kata Chief Maddrey, seraya menambahkan bahwa pamflet tersebut berkaitan dengan "teori konspirasi".
Â
Ada Polisi Jumlah Besar
Ada kehadiran polisi dalam jumlah besar di luar gedung pengadilan karena persidangan Donald Trump tersebut, dan petugas segera berlari ke taman sambil berteriak meminta alat pemadam kebakaran.
Pelaku, Azzarello dibawa dengan tandu, tubuhnya terbakar parah. Polisi mengatakan dia dibawa ke pusat luka bakar rumah sakit dalam kondisi kritis.
Saksi Julie Berman mengatakan kepada wartawan: "Saat itu panas, dan tidak masuk akal. Semuanya terjadi begitu cepat... saya memerlukan waktu sekitar 20 detik untuk mengetahui apa yang sedang terjadi."
Penyelidik NYPD kemudian terlihat mengumpulkan pamflet yang disebarkan Azzarello sebelum melakukan aksi bakar diri. Mereka menganggap kawasan itu aman.
Penyelidik masih memeriksa para saksi dan mengatakan dia tidak mengatakan apa pun sebelum membakar dirinya sendiri.
Tiga petugas NYPD dan satu petugas pengadilan mengalami luka ringan setelah membantu memadamkan api.
Pihak berwenang mengatakan mereka sekarang akan menilai kembali keamanan di luar pengadilan.
Â
Advertisement
Terjadi Pada Hari Keempat Persidangan Donald Trump
Insiden itu terjadi pada Jumat (19/4) sore, saat hari keempat persidangan Donald Trump dimulai.
Para saksi mata melaporkan melihat pria itu terbakar di luar gedung pengadilan, di sebuah taman di seberang jalan.
Seorang koresponden CNN melaporkan siaran langsung ketika insiden itu terjadi. "Ada kekacauan yang sedang terjadi," kata pembawa acara CNN, Laura Coates, menggambarkan kejadian tersebut. "Saya bisa mencium bau terbakar dari bahan yang digunakan."
"Kami sekarang memiliki petugas yang melepas mantel mereka, mencoba mengelilingi tubuhnya agar tidak terbakar lebih lanjut," lanjutnya. "Orang-orang memanjat barikade untuk mencoba memisahkan masyarakat dari pria ini."
Sebuah video menunjukkan pria itu masih terbakar dan bergerak-gerak di atas beton ketika seorang petugas polisi bergegas membawa alat pemadam kebakaran.
Belum Diketahui Apakah Terkait Persidangan Donald Trump
Sejauh ini, seperti dikutip dari Al Jazeera, belum jelas apakah tindakannya terkait langsung dengan persidangan Trump. Dalam manifesto online, Azzarello mengecam "kudeta fasis apokaliptik" tetapi tidak menyebutkan secara spesifik Donald Trump.
Adapun terdapat tindakan pengamanan besar-besaran yang dilakukan untuk melindungi gedung pengadilan saat persidangan sedang berlangsung.
Di dalam pengadilan, Trump menghadapi tuduhan kejahatan terkait pembayaran uang tutup mulut yang diduga dilakukannya kepada bintang film dewasa Stormy Daniels. Proses persidangan ini menandai persidangan pidana pertama terhadap mantan presiden AS dalam sejarah negara tersebut.
Wartawan dari seluruh dunia mengintai di gedung pengadilan selama persidangan.
Â
Advertisement