Sukses

Kisah Pria Gaza Ubah Parasut Bekas Pembawa Bantuan jadi Tempat Berlindung

Semua itu bermula ketika Naeem al-Goaan melihat parasut turun di lepas pantai Gaza, ia melihatnya bukan sekadar bantuan yang dijatuhkan ke wilayah Palestina yang kekurangan makanan dan dilanda perang.

Liputan6.com, Gaza - Di tengah penderitaan yang dialami warga Palestina di Gaza akibat perang antara Israel dan Hamas, terbesit sebuah ide kreatif dari pria ini. Berbekal parasut bekas pengiriman bantuan sejumlah negara, Naeem al-Goaan membuat shelter atau tempat perlindungan.

Semua itu bermula ketika Naeem al-Goaan melihat parasut turun di lepas pantai Gaza, ia melihatnya bukan sekadar bantuan yang dijatuhkan ke wilayah Palestina yang kekurangan makanan dan dilanda perang.

"Setelah parasut jatuh ke laut, kami membawanya (ke pantai) dengan perahu kecil," kata nelayan Palestina dari kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah kepada AFP seperti dikutip Selasa (23/4/2024). 

"Masyarakat mengambil bantuan tersebut dan kami ambil (parasutnya) untuk dijadikan tenda tempat adik saya tidur pada malam hari, sedangkan pada siang hari kami jadikan tempat penyimpanan."

Bahan parasut tersebut kini diubah menjadi tenda berukuran kira-kira satu meter persegi (10 kaki persegi) di tepi pantai Deir el-Balah, dibentangkan di atas struktur papan kayu dan tabung logam.

Dilengkapi dengan lembaran untuk melindungi dari sinar matahari, keluarga Goaan duduk di bawah naungan pada hari Senin (22/4) sambil menunggu orang-orang membeli dagangan mereka -- telur, makanan kaleng, mie instan -- yang ditumpuk di bangku kayu.

Mendapatkan parasut membutuhkan usaha, kata Goaan. "Kami berjuang keras untuk mendapatkannya, dan kapalnya terbalik dua kali sebelum kami mengambilnya."

Prospek perang (Israel vs Hamas) di Gaza, yang sudah berlangsung lebih dari enam bulan dan semakin berlarut-larut membuat upaya ini bermanfaat, kata Goaan.

"Alasannya (mendirikan tenda) karena perang. Sepertinya perang akan berlangsung lama," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Perang Israel Vs Hamas di Gaza Bermula 7 Oktober 2023

Perang antara Israel dan Hamas meletus ketika kelompok Islam tersebut melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap negara tersebut pada tanggal 7 Oktober.

Serangan itu mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Adapun Israel bersumpah untuk melenyapkan Hamas dan dalam serangan militer berikutnya di Gaza telah menewaskan sedikitnya 34, 15 orang, mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Serangan udara, darat dan laut yang dahsyat di Jalur Gaza telah membuat sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing, dan sejumlah besar orang kini tinggal di tenda-tenda darurat.

 

3 dari 4 halaman

Rafah Jadi Tempat Pengungsian

Sementara itu di dekat Rafah, tepat di selatan Deir el-Balah, Israel membeli 40.000 tenda untuk menampung hampir setengah juta warga Gaza menjelang serangan darat terhadap apa yang dikatakannya sebagai pertahanan terakhir Hamas.

Lebih dari 1,5 juta dari 2,4 juta warga Palestina di Gaza diperkirakan mengungsi di Rafah sejak letusan pada 7 Oktober.

Beberapa orang diyakini telah kembali ke utara setelah Israel menarik sebagian besar pasukannya dari Gaza selatan awal bulan ini.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya telah berulang kali mengatakan serangan darat terhadap Rafah akan terus dilakukan.

4 dari 4 halaman

Prabowo Muluskan Air Dropping Bantuan RI ke Gaza via Udara

Bicara soal pengiriman bantuan via udara, belum lama ini Indonesia ikut serta.

Bantuan RI untuk Gaza berupa makanan, air mineral hingga obat-obatan dikirim lewat metode penerjunan low cost low altitude (LCLA).

Bantuan yang diberikan ini atas kolaborasi antara Indonesia dan Yordania diawali saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbincang dengan Abdullah II via telepon, Selasa (12/3). Prabowo saat itu menyampaikan keinginan Jokowi agar Indonesia dapat mengirimkan bantuan langsung ke Gaza.

Kemudian, permintaan tersebut ditindaklanjuti oleh Abdullah II dengan meminta Duta Besar Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush bertemu Prabowo di Kementerian Pertahanan,Kamis (21/3), dan menyampaikan undangan langsung bagi Indonesia dalam partisipasi operasi peluncuran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Alhamdulillah di hari yang baik ini, Indonesia melalui TNI berhasil memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara- saudara kita di Gaza, Palestina. Bantuan diberikan dengan proses Air Dropping dari pesawat Hercules A1340 milik TNI AU melalui Yordania ke Gaza. Presiden RI @jokowi selalu menegaskan bahwa Indonesia akan selalu bersama perjuangan Rakyat Palestina," tulis Prabowo di Instagramnya.  Â