Liputan6.com, Barcelona - Perkenalkan Aitana, model pertama yang diciptakan dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Spanyol dan 'lahir' di tengah masa sulit.
Rubén Cruz, desainer dan pendiri agensi The Clueless, sedang mengalami masa sulit karena dia tidak memiliki banyak klien saat menggagas Aitana.
"Kami mulai menganalisis cara kami bekerja dan menyadari bahwa banyak proyek ditunda atau dibatalkan karena masalah di luar kendali kami. Seringkali ini adalah kesalahan influencer atau model dan bukan karena masalah desain," kata Cruz, mengutip dari Euronews.com, Kamis (25/4/2024).
Advertisement
Jadi, mereka memutuskan untuk membuat influencer sendiri untuk dijadikan model bagi mereka yang ingin berkerjasama. Terciptalah Aitana, seorang wanita berusia 25 tahun yang berambut pink dan dari Barcelona, dengan penampilan fisik mendekati kesempurnaan. Cantik!
Model virtual ini dapat menghasilkan hingga €10.000 atau sekitar Rp172 juta per bulan, menurut pembuatnya. Tetapi rata-rata biasanya sekitar €3.000 atau sekitar Rp51 juta.
"Kami melakukannya agar bisa hidup lebih baik dan tidak bergantung pada orang lain yang punya ego, kegilaan, atau hanya ingin menghasilkan banyak uang dengan berpose," kata Cruz.
Adapun penghasilan Aitana cukup bervariasi.
Aitana dikatakan berpenghasilan lebih dari €1.000 per iklan atau sekitar Rp17 juta, dan baru-baru ini menjadi 'wajah' di sebuah perusahaan suplemen olahraga.Â
Hanya dalam beberapa bulan, Aitana berhasil mendapatkan lebih dari 121.000 pengikut di Instagram dan fotonya ribuan kali dilihat dan menuai reaksi.
Dia bahkan menerima pesan pribadi dari selebriti yang tidak menyadari bahwa dia bukanlah orang sungguhan.
"Suatu hari, seorang aktor terkenal Amerika Latin mengirim pesan untuk mengajaknya berkencan. Aktor ini memiliki sekitar 5 juta pengikut dan beberapa tim kami menonton serial TV-nya ketika mereka masih kecil," kata Cruz.
"Dia tidak menyangka Aitana tidak nyata," tambahnya.
Cara 'Menghidupkan' AI
Setiap minggu mereka mengadakan pertemuan untuk menciptakan kehidupan Aitana.
Mereka memutuskan apa yang akan dia lakukan selama seminggu, tempat mana yang akan dia kunjungi, dan foto apa yang akan diunggah untuk memberi tahu para pengikut yang ingin mengetahui tentangnya.
Namun tidak ada pemotretan, tidak ada pergantian pakaian, hanya perpaduan kecerdasan buatan dan pakar desain yang menggunakan Photoshop untuk memungkinkan sang model menghabiskan akhir pekan di Madrid, misalnya.
"Pada bulan pertama, kami menyadari bahwa orang-orang mengikuti kehidupan, bukan sekedar gambar. Karena dia tidak hidup, kami harus memberinya sedikit kenyataan sehingga orang-orang dapat berhubungan dengannya. Kami harus menceritakan sebuah kisah," kata sang desainer grafis.
Karena itulah Aitana, berbeda dengan model tradisional yang biasanya tidak diungkap kepribadiannya sehingga bisa menjadi 'kanvas kosong' bagi para desainer, namun memiliki 'kepribadian' yang sangat khas.
Advertisement
Dibuat Sedemikian Rupa
Aitana diciptakan sebagai penggila fitnes, punya tekad kuat dan memiliki karakter yang kompleks.
Di situs webnya, dia mendefinisikan dirinya sebagai orang yang ramah dan penuh perhatian.
Banyak pemikiran yang dialamatkan ke Aitana.
"Kami menciptakannya berdasarkan apa yang paling disukai masyarakat. Kami memikirkan selera, hobi, dan niche yang sedang tren dalam beberapa tahun terakhir," jelas Cruz.
Setelah menganalisis tren, mereka menyadari bahwa budaya oriental telah menjadi sangat Eropa dalam beberapa tahun terakhir, jadi mereka mencoba menangkapnya dalam rambut berwarna pink dan sisi gamer nya.
Aitana sangat sukses sehingga desainernya telah menciptakan model virtual kedua yang disebut Maia, "sedikit lebih pemalu".
Nama-nama tersebut juga tidak dipilih sembarangan, keduanya mengandung akronim dari kecerdasan buatan atau AI.Â
Mendemokratisasikan Penggunaan Model
Agensi tersebut telah dibanjiri dengan permintaan dari merek yang menginginkan modelnya sendiri.
"Mereka ingin memiliki citra yang bukan orang sungguhan dan mewakili nilai merek mereka, sehingga tidak ada masalah kontinuitas jika mereka harus memecat seseorang atau tidak dapat lagi mengandalkannya," kata Cruz.
Ada juga penghematan biaya. Ketika agensi tersebut, yang dulu bekerja dengan influencer sungguhan, menyadari penghasilan mereka, mereka menganggapnya "aneh".
"Kim Kardashian menghasilkan satu juta euro untuk sebuah foto Instagram dan dia tidak menyembuhkan kanker. Tidak ada seorang pun yang mendapat satu juta euro untuk mengunggah foto ke jejaring sosial, itu tampak tidak masuk akal bagi saya," ucap Cruz.
Agengsi tersebut percaya bahwa hal ini dapat membantu menurunkan harga pasar dan memberikan dorongan kepada perusahaan kecil yang tidak mampu membiayai kampanye iklan besar. Namun, inisiatif ini bukannya tanpa kritik.
Banyak yang khawatir kesempurnaan model yang tidak realistis dapat mempengaruhi generasi muda terobsesi untuk mencapai kesempurnaan tersebut. Ada juga kritik terhadap citra model yang dibuat sangat seksual.
Agensi tersebut menjawab bahwa mereka hanya mengikuti estetika yang telah diciptakan oleh influencer.
"Jika kita tidak mengikuti estetika ini, brand tidak akan tertarik. Untuk mengubah sistem ini, Anda harus mengubah visi si brand. Dunia pada umumnya bersifat seksual," kata pencipta Aitana.
Advertisement