Sukses

25 April 1980: Misi Penyelamatan Sandera Amerika Serikat di Teheran Gagal

Upaya penyelamatan yang gagal dari Amerika Serikat ini disambut bahagia oleh warga Iran.

Liputan6.com, Teheran - Upaya rahasia Amerika Serikat untuk membebaskan sandera asal negaranya yang ditahan di ibu kota Iran, Teheran, gagal dan menyebabkan delapan tentara tewas.

Presiden Carter mengumumkan misi bencana tersebut dalam siaran ke seluruh negara hari ini, dikutip dari laman BBC, Kamis (25/4/2024).

"Saya memerintahkan misi penyelamatan ini dipersiapkan untuk menjaga nyawa orang Amerika Serikat dan melindungi kepentingan nasional AS, dan untuk mengurangi ketegangan di dunia yang disebabkan oleh banyak negara seiring dengan berlanjutnya krisis ini,” katanya.

Dia mengambil tanggung jawab pribadi penuh atas operasi tersebut, dan pembatalannya, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya upaya lain.

Ini adalah pertama kalinya masyarakat Amerika Serikat, atau dunia luas, mendengar tentang misi tersebut.

Meskipun misi tersebut telah direncanakan sejak tak lama setelah kedutaan besar AS di Iran direbut November 1979 oleh kelompok teroris. Mereka telah menyandera 53 warga AS di sana sejak saat itu.

Upaya dramatis dalam upaya pembebasan para sandera dimulai ketika enam pesawat angkut Hercules C130 berangkat untuk bertemu dengan sembilan helikopter di landasan udara gurun terpencil, tenggara Teheran.

Dua helikopter jatuh karena masalah mesin, dan helikopter ketiga dialihkan untuk membantu.

Kemudian helikopter lainnya rusak saat mendarat di landasan udara, hanya menyisakan lima helikopter yang bisa digunakan. Misi tersebut menjadi mustahil.

2 dari 2 halaman

Presiden AS Kala Itu Perintahkan Operasi Dibatalkan

Presiden Carter memerintahkan operasi tersebut dibatalkan. Saat pesawat lepas landas kembali, helikopter lain menabrak salah satu pesawat C130 dan terbakar. Delapan tentara tewas, dan empat pria lainnya menderita luka bakar.

Di Teheran terjadi kegembiraan ketika ribuan orang merayakan kegagalan misi tersebut.

Menteri Luar Negeri Sadeq Qotbzadeh mengutuk upaya penyelamatan tersebut sebagai "tindakan perang".

Di Eropa, ada keterkejutan bahwa misi tersebut dilakukan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan sekutu Amerika.

Negara-negara MEE baru-baru ini sepakat untuk mengancam sanksi terhadap Iran dengan harapan mencegah penggunaan kekuatan.