Sukses

7 Fakta Menarik Sejarah Kelam Wabah Black Death

Setelah 675 tahun berlalu, para ilmuwan baru berhasil memecahkan misteri asal-usul pandemi black death.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah black death atau yang dikenal sebagai wabah hitam merupakan salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia. Para ilmuwan menghabiskan waktu berabad-abad untuk memperdebatkan sumber pandemi yang menghancurkan dunia abad pertengahan.

Setelah 675 tahun berlalu, para ilmuwan baru berhasil memecahkan misteri asal-usul pandemi black death. Melansir laman Britannica pada Jumaat (26/04/2024), berikut fakta menarik sejarah kelam black death.

1. Sejarah dan Asal-Usul Black Death

Wabah mematikan ini pertama kali melanda Eropa pada pertengahan abad ke 14. Wabah ini pertama kali datang ke Eropa pada Oktober 1347.

Tepatnya ketika 12 kapal dari Laut Hitam berlabuh di pelabuhan Messina, Sisilia, Italia. Orang yang berkumpul di dermaga saat itu terkejut ketika melihat sebagian besar pelaut di kapal tersebut meninggal.

Mereka yang masih hidup ditemui juga dalam kondisi sakit parah dengan tubuh dipenuhi nanah. Pemerintah saat itu langsung mengeluarkan 12 kapal tersebut dari pelabuhan.

Namun hal tersebut sia-sia, wabah tersebut sudah terlanjur menyebar dan mengawali pandemi mengerikan di Eropa dari 1347 hingga 1353.

2. Disebabkan Bakteri Yersinia Pestis

Awalnya, tidak ada yang tau apa penyebab wabah hitam. Selama ratusan tahun, tidak ada yang tahu penyebab pasti terjadinya wabah hitam.

Hingga pada 1894, seorang dokter bernama Alexandre Yersin berhasil menemukan Yersinia pestis. Bakteri yang bertanggung jawab atas wabah hitam.

Bakteri ini mengeluarkan zat racun yang dapat melumpuhkan sistem kekebalan tubuh inangnya. Kemudian mereka berkembang biak, menyerang organ tubuh seperti paru-paru dan kelenjar getah bening.

Bakteri ini memanfaatkan kutu yang hidup di mamalia kecil, seperti tikus. Begitu mamalia kecil mati, kutu akan berpindah ke inang baru dan menularkan Y. pestis ke tubuh inangnya.

Penularan juga dapat terjadi melalui darah atau menghirup tetesan cairan yang terinfeksi.

 

2 dari 4 halaman

50 Juta Nyawa Tak Tertolong

3. 50 Juta Nyawa Tak Tertolong

Tercatat, ada 50 juta orang di Benua Eropa yang meninggal akibat wabah hitam dalam empat tahun. Populasi benua tersebut langsung menurun drastis dari 80 juta jiwa menjadi 30 juta jiwa.

Sebanyak 60 persen populasi Eropa telah menghilang akibat serangan wabah ini. Bagi beberapa daerah, tingkat kematiannya lebih tinggi dari 60 persen.

Bahkan terdapat beberapa tempat seperti Quob di Hampshire yang seluruh penduduknya musnah akibat wabah ini. Namun, terdapat beberapa desa, seperti di wilayah utara Jerman, yang tak terkena wabah hitam.

Terlepas dari banyaknya korban jiwa, wabah hitam telah mengubah lanskap demografi, ekonomi, dan sosial di Benua Eropa.

4. Menyebar dengan Sangat Cepat dan Mematikan

Wabah hitam memberikan efek yang mematikan bagi penderitanya. Mereka yang terinfeksi wabah hitam akan muncul benjolan atau bengkak di bagian ketiak, pangkal paha, atau leher.

Benjolan tersebut menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Penderita juga akan mengalami demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, nyeri, dan batuk darah.

Begitu terinfeksi, wabah hitam dapat merenggut nyawa penderita dalam 5 hari atau bahkan kurang dari 1 hari. Wabah hitam juga menyebar begitu cepat, 30 sampai 100 kali lebih cepat dibanding penyakit di era modern.

Ditambah penanganan penyakit pada zaman itu yang cenderung berbahaya dan mengerikan, menambah resiko kematian semakin tinggi.

 

3 dari 4 halaman

Pakaian Burung

5. Dokter Wabah dengan Pakaian Burung

Tingginyan korban jiwa saat wabah black death semakin diperparah dengan keberadaan plague doctor. Minimnya tenaga dokter saat itu, membuat plague doctor marak beroperasi.

Meski disebut dokter, mereka bukanlah dokter profesional. Peran mereka juga jarang menyembuhkan pasien.

mereka melainkan hanya mencatat jumlah korban yang telah terkontaminasi wabah untuk tujuan demografis. Bentuk APD-nya yang dipakai para dokter ini ikonik dan menyeramkan.

Plague doctor memakai "jas kulit kambing" rancangan Charles de l'Orme. Masker yang dipakai dokter wabah ini berbentuk seperti kepala burung.

Bagian paruh terdapat rempah-rempah seperti mint, sari mawar, dan bahan herbal lainnya untuk menyaring udara. Tujuan pemakaian paruh dengan saringan herbal dan rempah ini supaya bau busuk jenazah korban black death tidak tercium.

kala itu, dara juga dianggap bisa terkontaminasi wabah ini. Dokter wabah juga membawa tongkat guna mencegah interaksi langsung dengan para pasien.

Kontak kulit langsung dikhawatirkan bisa menularkan wabah. Dengan topi kulitnya sebagai simbol, semua orang pada masa itu menganggap mereka ahli kesehatan.

Sayangnya, plague doctor juga menjadi kontroversi karena banyaknya malpraktik yang mereka lakukan. Dengan kostum sangarnya, banyak pasien yang tewas akibat eksperimen mereka dalam menyembuhkan wabah.

 

4 dari 4 halaman

Bukan Epidemi Wabah Pertama

6. Black Death Bukan Epidemi Wabah Pertama

Black death sebenarnya bukan epidemi pertama. Wabah mengerikan ini adalah wabah kedua di Abad Pertengahan.

Wabah pertama terjadi pada abad keenam, dan sering disebut sebagai Wabah Justinian. Seperti halnya black death, epidemi pertama menyebar luas dan menyebabkan banyak kematian.

7. Tidak Pernah Benar-Benar Hilang

Pandemi wabah hitam telah usai pasa 1350-an, namun sebenarnya wabah hitam sendiri tidak benar-benar berakhir. Wabah hitam masih muncul dalam beberapa generasi, seperti pada 1361.

Wabah hitam kembali muncul di Inggris pada 1361. Kemudian wabah tersebut kembali muncul di Cina dan Asia pada 1890-an.

Kemudian muncul di Amerika Utara pada 1900-an. Lalu pada 1990-an, wabah hitam kembali muncul di Surat, India, hingga menimbulkan kepanikan besar.

(Tifani)