Sukses

2 Gempa Bumi Guncang Taiwan, Getaran Terasa Hampir di Seluruh Penjuru Negeri

Gempa bumi Taiwan tersebut, yang terjadi dalam kurun waktu selang setengah jam pada dini hari mengguncang gedung-gedung di ibu kota, Taipei.

Liputan6.com, Taipei - Dua gempa bumi, yang terbesar berkekuatan magnitudo 6,1 melanda wilayah Hualien di Taiwan timur pada Sabtu 27 April 2024, kata badan cuaca pulau itu, tanpa ada laporan kerusakan yang terjadi.

Gempa pertama memiliki kedalaman 24,9 km dan terjadi di lepas pantai Hualien, sedangkan gempa kedua dengan kekuatan magnitudo 5,8 memiliki kedalaman 18,9 km dan terjadi di lokasi serupa, kata badan cuaca Taiwan seperti dikutip dari The Straits Times.

Gempa tersebut, yang terjadi dalam kurun waktu selang setengah jam pada dini hari mengguncang gedung-gedung di ibu kota, Taipei.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi di lepas pantai Hualien County di Taiwan timur pada Sabtu (27/4) pukul 02:21 pagi, menurut Central Weather Administration (CWA)/Administrasi Cuaca Pusat.

Pusat gempa terletak di laut, sekitar 23 kilometer utara timur laut Hualien County Hall, pada kedalaman 24,9 km, menurut pemerintah seperti dikutip dari Focus Taiwan.

Intensitas gempa bumi, yang mengukur dampak sebenarnya dari sebuah gempa, tertinggi terjadi di wilayah Hualien, Yilan, Nantou, Hsinchu dan Taichung, Taoyuan dan New Taipei, yang berada pada peringkat 4 pada skala intensitas 7 tingkat Taiwan.

Gempa Taiwan berkekuatan magnitudo 3 juga terjadi di wilayah Miaoli, Taitung, Changhua, Yunlin dan Chiayi serta kota Taipei, Hsinchu dan Chiayi, lapor CWA.

Getaran gempa bumi dirasakan di sebagian besar wilayah Taiwan.

Taiwan telah dilanda lebih dari 1.000 gempa susulan sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,2 melanda Hualien pada awal April, yang menewaskan 17 orang.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi.

Adapun lebih dari 100 orang tewas dalam gempa bumi di Taiwan selatan pada tahun 2016, sementara gempa berkekuatan magnitudo 7,3 menewaskan lebih dari 2.000 orang pada tahun 1999.

 

2 dari 4 halaman

Jepang Gempa Magnitudo 6,3 Picu 8 Orang Terluka, Tak Ada Laporan Tsunami

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,3 melanda barat daya Jepang. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan besar atau tsunami, kendati demikian delapan orang dilaporkan terluka pada Kamis (18/4/2024) seperti dikutip dari AFP.

Pusat gempa Jepang, yang terjadi pada hari Rabu (17/4) pukul 23.14 malam waktu setempat, terletak di antara Pulau Kyushu dan Shikoku, kata Survei Geologi AS.

Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa setiap tahunnya. Sebagian besar gempa berkekuatan ringan dan gempa yang lebih besar biasanya hanya menimbulkan sedikit kerusakan.

Nuclear Regulation Authority (Otoritas Regulasi Nuklir) Jepang mengatakan pembangkit listrik Ikata di wilayah tersebut beroperasi seperti biasa setelah gempa bumi.

"Tidak ada kelainan yang terdeteksi di pembangkit listrik Ikata… dan operasi terus berlanjut," kata pihak Nuclear Regulation Authority.

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi membenarkan tidak ada peringatan tsunami atau kelainan yang dilaporkan di pembangkit listrik. Ia mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kerusakan lain yang mungkin terjadi.

Selain itu, hingga berita ini dipublikasikan belum ada laporan mengenai kematian yang disebabkan langsung oleh gempa bumi Jepang terkini itu, namun pemerintah daerah dan media melaporkan sedikitnya delapan orang mengalami luka ringan.

Prefektur Oita menyebutkan dua orang lanjut usia terjatuh dan mengalami luka ringan, sementara media lokal melaporkan ada enam luka ringan lainnya di wilayah Ehime.

Polisi dan pejabat penanggulangan bencana di pemerintahan Ehime tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut namun mengatakan mereka akan segera mempublikasikan kumpulan informasi yang relevan.

Televisi lokal melaporkan bahwa pipa air umum meledak di belasan titik di Kota Uwajima.

Di Kota Ozu di Ehime, setidaknya satu tanah longsor memblokir jalan sementara bebatuan yang berjatuhan juga memblokir beberapa jalan di Kota Uwajima.

Selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

Gempa Magnitudo 4,8 Guncang New York City, Salah Satu yang Terbesar dalam Seabad Terakhir

New York City, Amerika Serikat (AS), dan sekitarnya juga belum lama ini dilanda gempa besar dan sejumlah gempa susulan pada hari Jumat, (5/4/2024).

Gempa susulan magnitudo 4,0 terjadi 37 mil sebelah barat New York City dekat Gladstone, New Jersey, sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Gempa berpusat di kedalaman 9,7 kilometer dan terasa hingga Long Island, di mana rumah-rumah dilaporkan berguncang. Demikian dilansir CBS News, Sabtu (6/4).

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan setelah gempa susulan magnitudo 4,0 pada Jumat malam, yang terjadi setelah gempa magnitudo 4,8 pada Jumat pagi.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 10.23 waktu setempat, mengejutkan semua orang. Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa berpusat di kedalaman 4,7 kilometer di Readington Township, New Jersey, sekitar 40 mil sebelah barat New York City.

USGS mengatakan dampaknya terasa dari Maine hingga Washington, D.C.

"Ini adalah salah satu gempa terbesar di Pantai Timur yang terjadi dalam satu abad terakhir," tutur Hochul.

Hochul menambahkan dia telah memulai penilaian kerusakan di seluruh negara bagian, dan berbicara dengan Gubernur New Jersey Phil Murphy karena pusat gempa terletak di Garden State.

"Ini adalah hari yang meresahkan," kata dia.

Murphy, yang sedang menghadiri konferensi di luar negara bagian ketika gempa terjadi, memuji tanggapan masyarakat setempat.

"Reaksinya cepat dan sangat mengesankan dari pihak Otoritas Pelabuhan, kepolisian negara bagian kami yang membuka pusat operasi darurat, serta pejabat lokal," ujar Murphy.

Dia mengatakan infrastruktur yang menjadi perhatian utama adalah terowongan Sungai Hudson, meski sejauh ini tidak ada laporan kerusakan besar.

Di kantor PBB di tengah Kota Manhattan, CEO Save the Children tiba-tiba berhenti berpidato di forum Dewan Keamanan PBB mengenai perang di Jalur Gaza ketika kamera mulai bergetar.

"Anda membuat keadaan berguncang," kata utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour, seperti dikutip dari Reuters.

Sambungannya di sini...   

4 dari 4 halaman

Gempa M 6,9 Guncang Papua Nugini, 5 Orang Tewas dan 1.000 Rumah Hancur

Gempa bumi juga pernah dilaporkan mengguncang Papua Nugini.

"Sedikitnya lima orang tewas dan sekitar 1.000 rumah hancur ketika gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Papua Nugini," kata para pejabat pada Senin ketika tim bencana berdatangan ke wilayah tersebut seperti dikutip dari AFP.

Lusinan desa yang terletak di tepi Sungai Sepik yang terkenal di negara itu tengah berjuang melawan banjir ketika gempa terjadi pada Minggu (24/3) pagi.

"Sejauh ini, sekitar 1.000 rumah telah hilang," kata Gubernur Sepik Timur Allan Bird, seraya menambahkan bahwa tim darurat "masih menilai dampak" dari gempa yang "merusak sebagian besar wilayah provinsi".

Komandan polisi provinsi Christopher Tamari mengatakan kepada AFP bahwa pihak berwenang sejauh ini mencatat lima kematian akibat bencana gempa Papua Nugini terkini tersebut.

Tamari memperingatkan bahwa dengan kru darurat yang masih melakukan perjalanan ke wilayah terpencil dan tertutup hutan, jumlah korban jiwa "bisa jadi lebih banyak".

Foto-foto menunjukkan rumah-rumah kayu beratap jerami yang rusak ambruk karena terendam banjir setinggi lutut, sementara sebuah jembatan tua di ibu kota Provinsi Wewak roboh akibat tekanan tersebut.

Gubernur wilayah tersebut, Bird, mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyalurkan pasokan medis, air minum bersih, dan tempat perlindungan sementara ke zona bencana.

Perdana Menteri James Marape telah menyetujui paket pendanaan darurat sebesar US$130 juta untuk membantu upaya pemulihan setelah "serentetan bencana alam" di seluruh negeri.

"Papua Nugini baru-baru ini dilanda gempa bumi, banjir akibat hujan lebat dan tanah longsor, gelombang pasang, angin kencang, dan lain-lain," katanya dalam pernyataan Minggu malam setelah gempa.

Selengkapnya di sini...

Video Terkini