Sukses

Rudal Hizbullah Serang Konvoi Militer Israel Vs Gempuran Tentara Tel Aviv ke Lebanon, Warga Sipil Tak Berdosa Jadi Korban

Warga sipil tak berdosa lagi-lagi jadi korban konflik Israel vs Hizbullah di Lebanon.

Liputan6.com, Beirut - Kelompok Hizbullah Lebanon dilaporkan menembakkan rudal-rudal antitank dan peluru artileri ke arah sebuah konvoi militer Israel di daerah di perbatasan yang disengketakan.

"Menewaskan satu warga sipil Israel," kata kelompok Hizbullah dan militer Israel, Jumat 26 April 2024 seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Hizbullah mengatakan para anggotanya menyergap konvoi tersebut menjelang Kamis (25/4) tengah malam, menghancurkan dua kendaraan. Militer Israel mengatakan penyergapan itu melukai seorang warga sipil yang sedang melakukan pekerjaan konstruksi, dan korban kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Pertempuran tingkat rendah di perbatasan Israel-Lebanon telah berulang kali mengancam akan memanas, karena Israel menarget militan senior Hizbullah dalam beberapa bulan ini.

Puluhan ribu orang telah telantar di kedua sisi perbatasan. Di sisi Israel, pertempuran lintas batas telah menewaskan 10 warga sipil dan 12 tentara, sedangkan di Lebanon, lebih dari 350 orang telah tewas, mencakup 50 warga sipil dan 271 anggota Hizbullah.

Laporan Xinhua menyebut, dua anggota Hizbullah dan seorang warga sipil tewas serta tiga warga lainnya terluka pada Sabtu (27/4) dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan, kata sumber militer Lebanon kepada Xinhua.

Sumber tersebut, yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah rumah dengan dua rudal di desa tenggara Kafr Kila, menewaskan dua anggota Hizbullah yang berada di dalam sementara melukai tiga warga sipil lainnya.

Pesawat tempur lainnya menargetkan sebuah rumah berlantai dua di desa tenggara Kfarchouba, menewaskan pemiliknya, Qassem Asaad, tambah sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, pesawat tempur Israel melakukan serangkaian serangan udara di lima kota dan desa di bagian timur dan tengah wilayah perbatasan di Lebanon selatan, menghancurkan lima rumah dan merusak sekitar 35 lainnya.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan anggotanya "mengebom situs Habushit dan markas Brigade 810 Hermon di barak Maale Golani dengan puluhan roket Katyusha."

Sumber militer Lebanon mengatakan kepada Xinhua bahwa sekitar 20 rudal permukaan-ke-permukaan dipantau diluncurkan dari Lebanon selatan menuju Israel utara, beberapa di antaranya dicegat oleh pencegat rudal Iron Dome Israel.

Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat pada 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang diluncurkan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah ke arah Israel sebagai solidaritas atas serangan Hamas ke Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke arah tenggara Lebanon.

 

2 dari 3 halaman

Israel Masih Serang Rafah yang Banyak Pengungsi

Adapun pada hari Kamis (25/4), para pejabat rumah sakit Palestina mengatakan serangan udara Israel terhadap Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza menewaskan sedikitnya lima orang.

Lebih dari setengah dari 2,3 juta populasi Gaza telah mencari tempat berlindung di Rafah, di mana Israel melancarkan serangan hampir setiap hari sementara negara itu sedang mempersiapkan ofensif terhadap kota tersebut. Militer Israel telah mengerahkan puluhan tank dan kendaraan lapis baja di kawasan itu, sepertinya sebagai persiapan untuk menyerang Rafah.

Di Gaza Tengah, empat orang tewas karena tembakan tank Israel.

Sebuah kapal yang berlayar di Teluk Aman juga diserang pada hari Kamis, kata para pejabat. Ini serangan terbaru yang kemungkinan besar dilancarkan pemberontak Houthi Yaman selama perang Israel-Hamas.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi politik Hamas memberitahu kantor berita AP bahwa kelompok militan Islamis itu bersedia menyepakati gencatan senjata lima tahun atau lebih dengan Israel.

 

 

3 dari 3 halaman

Tensi Diawali Serangan 7 Oktober 2023

Perang Israel-Hamas dipicu oleh serangan mendadak pada 7 Oktober 2023 di Israel Selatan, di mana militan membunuh sekitar 1.200 orang, kebanyakan warga sipil, dan menculik sekitar 250 sandera. Israel mengatakan militan masih menahan sekitar 100 orang dan lebih dari 30 jasad sandera.

Perang itu telah menewaskan lebih dari 34 ribu orang Palestina, menurut para pejabat kesehatan setempat, sekitar dua per tiganya adalah anak-anak dan perempuan.