Liputan6.com, Hanoi - Nama Vuong Dinh Hue tengah jadi sorotan. Pasalnya sang Ketua Parlemen Vietnam yang diyakini sebagai pesaing utama untuk jabatan tertinggi di negara itu mengundurkan diri, di tengah penyelidikan korupsi terhadap sebuah perusahaan real estat.
Melansir VOA Indonesia, Minggu (28/4/2024), dikabarkan bahwa sejumlah aktivis mengatakan perebutan kekuasaan di dalam Partai Komunis adalah penyebab jatuhnya Hue.
Baca Juga
Setelah pertemuan Komite Pusat Partai Komunis pada Jumat (26/4), komite tersebut mengumumkan bahwa atas permintaannya sendiri, Hue mengundurkan diri dari perannya sebagai ketua Majelis Nasional, salah satu dari empat pilar dalam sistem politik Hanoi.
Advertisement
Menurut Komite Inspeksi Pusat, Hue melanggar peraturan Partai Komunis dan pelanggaran ini telah mempengaruhi reputasi partai, negara serta Hue sendiri.
Pengunduran diri Hue diyakini ada kaitannya dengan tuduhan korupsi yang diajukan kepada salah satu pembantu utamanya. Pham Thi Ha, wakil kepala kantor Majelis Nasional dan asisten Hue, ditangkap pada Minggu (21/4) atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
Penangkapan Ha adalah bagian dari penyelidikan korupsi di Thuan An Corporation, menurut pernyataan Kementerian Keamanan Publik pada Minggu.
Media lokal VnExpress melaporkan bahwa perusahaan tersebut didirikan pada 2004 oleh ketuanya, Nguyen Duy Hung, dan operasinya meliputi pembangunan infrastruktur, perdagangan listrik dan energi terbarukan, real estate dan investasi.
Adapun Hung ditangkap pada 15 April atas tuduhan melanggar peraturan mengenai lelang dan penyuapan, bersama dengan lima orang lainnya, menurut pernyataan Kementerian Keamanan Publik.
Tidak Ada Seorang pun yang Dapat Lolos dari Gerakan Anti-Korupsi Vietnam
Nguyen Hong Hai, dosen senior di VinUniversity di Hanoi, mengatakan kepada VOA melalui telepon pada Jumat (26/4) bahwa Hue sangat dihormati dan dipandang sebagai "bintang cemerlang" yang bisa mengambil alih peran sekretaris jenderal dari Nguyen Phu Trong yang berusia 80 tahun di Kongres Nasional pada 2026.
“Dari orang-orang yang bekerja dengannya dan bertemu dengannya sebelumnya, mereka selalu memuji kecerdasan dan kemampuannya,” Hai, yang memiliki gelar Ph.D. di bidang ekonomi, kata Hue.
“Jika dia tidak melanggar peraturan partai… Saya pikir ada kemungkinan dia bisa dipromosikan ke posisi sekretaris jenderal.”
Hai menambahkan bahwa pengunduran diri Hue harus dilihat sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi Sekretaris Jenderal Trong, yang dijuluki Tungku Berkobar, dan mengirimkan pesan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari gerakan anti-korupsi.
“Ini adalah pesan yang jelas dari partai bahwa tidak ada pengecualian bagi seseorang yang telah melakukan kesalahan atau melakukan praktik negatif,” kata Hai.
Advertisement
Taipan Properti Vietnam Divonis Hukuman Mati dalam Kasus Penipuan Rp200 Triliun
Bicara soal Vietnam, taipan properti Truong My Lan sebelumnya jadi sorotan karena dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Ho Chi Minh City Kamis (11/4/2024). Dalam kasus penipuan keuangan terbesar yang pernah terjadi di negara itu. Demikian dilaporkan media pemerintah Thanh Nien.
Truong My Lan (67) yang merupakan pimpinan perusahaan real estate Van Thinh Phat (VTP) dituduh melakukan penipuan sebesar USD 12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun, hampir tiga persen dari PDB negara tersebut pada tahun 2022. Dia secara ilegal mengendalikan Saigon Joint Stock Commercial Bank antara tahun 2012 hingga 2022 untuk menyedot dana melalui ribuan perusahaan bohongan dan dengan membayar suap kepada sejumlah pejabat pemerintah. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (12/4/2024).
Penangkapan Lan pada Oktober 2022 merupakan salah satu penangkapan paling terkenal dalam upaya pemberantasan korupsi yang sedang berlangsung di Vietnam dan semakin intensif sejak tahun 2022. Apa yang disebut kampanye "Tungku Berkobar" telah menyentuh eselon-eselon tertinggi dalam politik Vietnam.
Mantan Presiden Vo Van Thuong mengundurkan diri pada Maret setelah dikenai dakwaan dalam kampanye tersebut. Namun, skala persidangan yang dialami Lan telah mengejutkan negara tersebut.
VTP merupakan salah satu perusahaan real estate terkaya di Vietnam, dengan proyek-proyek yang mencakup bangunan tempat tinggal mewah, perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan.