Sukses

Selain Jam Emas 14 Karat Milik Penumpang Terkaya Titanic Senilai Rp23 M, Ini Memorabilia Titanic yang Terjual Miliaran Rupiah

Harga lelang untuk jam saku emas yang dikenakan oleh orang terkaya di kapal Titanic merupakan nominal tertinggi yang pernah dibeli untuk sebuah benda peninggalan dari kapal yang tenggelam tersebut.

Liputan6.com, Inggris - Sebuah jam saku yang dimiliki oleh penumpang terkaya Titanic terjual seharga £1,175 juta atau sekitar Rp23 miliar dalam lelang yang diadakan Sabtu (27/4/2024), melebihi perkiraan harga sebelumnya.

Seperti dilansir dari DW, Senin (29/4), Henry Aldrige & Son, rumah lelang yang menjual jam tersebut, memperkirakan bahwa jam tersebut awalnya akan terjual dengan harga antara £100.000 (Rp2 miliar) dan £150.000 (Rp3 miliar).

Lelang untuk jam saku emas 14 karat milik John Jacob Astor IV memiliki penawaran awal sebesar £60.000 (Rp1,2 miliar). Jam saku tersebut akhirnya terjual kepada seorang pembeli yang berasal dari Amerika.

"Terima kasih untuk semua pelanggan kami hari ini yang hadir baik di ruangan, secara daring, dan melalui telepon. Rekor baru rumah lelang sebesar £1,175 juta (Rp23 miliar) untuk jam saku Astor, £360.000 (Rp7,3 miliar) untuk koper Wallace Hartley, £850.000 (Rp17,2 miliar) untuk buku memo Titanic Harrison, dan £44.000 (Rp895 juta) untuk Titanic wreckwood chessboard dan lainnya. Kami sangat menunggu lelang berikutnya tingga minggu lagi, dan penjualan kolektor dan perhiasan yang akan diselenggarakan dua hari, dan lelang Titanic berikutnya pada bulan November," tulis Henry Aldrige & Son di akun instagram resminya.

Jam yang diukir dengan inisial JJA tersebut ditemukan bersama jasad Astor ketika ditemukan beberapa hari setelah Titanic dinyatakan tenggelam pada bulan April 1912.

Ia juga ditemukan bersama dengan cincin berlian, cufflink kemeja emas dan berlian, uang kertas Inggris berjumlah 225 pound (Rp4,5 juta), serta uang $2.440 (Rp39 juta).

"Jam itu sendiri sepenuhnya diperbaiki setelah dikembalikan kepada keluarga kolonel Astor dan dipakai oleh putranya," tulis rumah lelang dalam sebuah pernyataan.

 

 

2 dari 4 halaman

Kisah di Balik Astor hingga Daya Tarik Memorabilia Titanic

"Astor dikenal sebagai penumpang terkaya R.M.S. Titanic dan diyakini sebagai salah satu orang terkaya di dunia pada saat itu, dengan kekayaan bersih sekitar $87 juta (Rp1,4 triliun), setara dengan beberapa miliar dolar saat ini," tulis rumah lelang.

Astor dikabarkan tewas setelah membantu istrinya yang sedang hamil melarikan diri ke dalam perahu sekoci terakhir dan istrinya selamat dari kecelakaan tersebut.

Nominal tertinggi sebelumnya yang pernah dibayar untuk peninggalan Titanic adalah £1,1 juta (Rp22,4 miliar) untuk sebuah biola yang sempat dimainkan saat kapal tenggelam, yang terjual di rumah lelang yang sama pada tahun 2013, menurut informasi dari rumah lelang.

Kotak untuk biola tersebut dijual pada lelang yang sama dengan jam saku seharga £360.000 (Rp7,3 miliar).

Harga yang diperoleh oleh peninggalan-peninggalan Titanic dalam penjualan tersebut "benar-benar luar biasa," ujar penyelenggara lelang, Andrew Aldridge.

"Lelang ini mencerminkan bukan hanya pentingnya peninggalan itu sendiri dan kelangkaannya tetapi juga menunjukkan daya tarik dan pesona yang abadi terhadap kisah Titanic," katanya.

3 dari 4 halaman

Memorabilia Titanic Lain yang Dilelang

Setelah kapal R.M.S Titanic tenggelam secara tragis, beberapa lelang telah dilakukan yang akhirnya mencapai harga ratusan ribu poundsterling.

Seperti dilansir dari BBC, Senin (29/4/2024), salah satu barang lain adalah sebuah jam saku milik seorang juru pos di kapal, yang bernilai antara £70.000 (Rp1,4 miliar) hingga £100.000 (Rp2 miliar).

Menu kelas satu yang menampilkan menu "burung plover di atas roti" dan daftar penumpang kelas satu juga tersedia dengan perkiraan £60.000 (Rp1,2 miliar).

Lelang ini sempat dilaksanakan oleh Henry Aldridge & Son di Devizes, pada tahun 2022.

Benda lain dari dalam Titanic seperti sebuah piring pencuci mulut yang indah, sebuah bagian dari tiang kolom dari restoran "a la carte", dan sebuah kartu pos dari seorang penumpang yang tewas saat kapal itu tenggelam.

Kartu pos yang ditulis oleh Jacob Christian Milling berbunyi, "Hai Augusta! Ini adalah hal terakhir yang akan kamu dengar dariku dari sisi Atlantik ini. Aku mungkin akan mengirimkan sinyal nirkabel jika itu tidak terlalu mahal. Aku menginap di Hotel Banen, tidak murah tapi nyaman. Dari jendelaku, aku bisa melihat kapal di dermaga. Bagaimana kabar keluarga? Sampaikan salamku pada mereka dan juga anak-anak. Banyak salam untuk kalian semua. Dari Jacob."

4 dari 4 halaman

Daftar Penumpang Titanic juga Terjual

Daftar penumpang kelas satu yang terjual ternyata milik seorang penjudi bernama George Brereton yang naik kapal transatlantik untuk mencoba mencari uang.

Penyelenggara lelang Andrew Aldrige mengatakan kepada BBC Radio Wiltshire, "Ia menandai bintang di sebelah nama orang-orang kaya. Ada satu orang tertentu, Charles Hays, yang memiliki Grand Pacific Railroad di Amerika, orang yang sangat kaya."

"Brereton telah menulis dengan huruf besar di bawah namanya, 'MILLIONAIRE'. Daftar tersebut berada di saku Brereton ketika kapal menabrak gunung es dan tetap berada di saku sampai ia tiba dengan selamat di New York," tambahnya.

Andrew Aldrige terkenal karena sering menjual memorabilia dari kapal tersebut.

Sebuah jaket bulu milik seorang pramugari kelas satu dijual di sana seharga £150.000 (Rp2 miliar) pada tahun 2017.

Pada tahun yang sama, sebuah surat dari penumpang Titanic bernama Oscar Holverson terjual seharga £126.000 (Rp2,5 miliar).