Sukses

5 Planet Kerdil yang Berhasil Ditemukan Para Astronom

Para astronom memperkirakan ada 200 planet kerdil di tata surya dan Sabuk Kuiper.

Liputan6.com, Jakarta - Pluto resmi diklasifikasikan sebagai planet kerdil oleh International Astronomical Union (IAU) pada 2006. Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit langsung matahari, namun bentuknya dipengaruhi oleh gaya gravitasi objek lain.

Planet kerdil memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tidak memenuhi kriteria sebuah planet murni. Dikutip dari laman Space pada Rabu (01/04/2024), Para astronom memperkirakan ada 200 planet kerdil di tata surya dan Sabuk Kuiper.

Ada beberapa planet kerdil lainnya yang berhasil ditemukan para astronom.

Pada 2014, International Astronomical Union (IAU) mengakui 5 planet kerdil yaitu Ceres, Pluto, Eris, Haumea, dan Makemake. Ada juga yang mengakui Sedna, Quaoar, 2012 VP113, dan objek Deedee sebagai planet kerdil.

1. Pluto

Pluto adalah planet kerdil yang paling terkenal. Sejak ditemukan pada 1930 dan hingga 2006, telah diklasifikasikan sebagai planet kesembilan dari matahari.

Orbit Pluto begitu tidak menentu, sehingga kadang-kadang lebih dekat ke matahari daripada planet kedelapan, Neptunus. Ukurannya kecil, yakni 0,2 persen persen massa bumi dan hanya 10 persen massa bulan bumi.

Gravitasi Pluto cukup untuk menangkap lima bulannya sendiri. Pasangan antara Pluto dan bulan terbesarnya, Charon, dikenal sebagai sistem biner.

Sebab, kedua objek mengorbit di sekitar titik pusat yang tidak berada dalam massa Pluto. Misi New Horizons NASA terbang melewati Pluto pada 2015 dan mengungkapkan banyak kejutan.

Ditemukan bahwa ada zona yang tidak memiliki kawah, permukaannya relatif muda. Selain itu ada pegunungan yang tingginya bisa mencapai 11.000 kaki (3.500 meter) dan ada juga kabut di atas permukaan planet kerdil itu.

 

2 dari 3 halaman

Ceres

2. Ceres

Ceres adalah planet kerdil paling awal yang ditemukan. Objek luar angkasa ini merupakan planet kerdil terkecil yang ada saat ini.

Astronom Sisilia Giuseppe Piazzi menemukan Ceres pada 1801. Ia menemukan Ceres berdasarkan prediksi bahwa celah antara Mars dan Jupiter berisi planet yang hilang.

Diameter Ceres hanya 590 mil (950 km) dan memiliki massa hanya 0,015 persen massa bumi. Faktanya, Ceres sangat kecil sehingga diklasifikasikan sebagai planet kerdil.

Ceres juga sering disebut dalam literatur ilmiah sebagai salah satu asteroid terbesar di tata surya. Tidak seperti tetangga asteroidnya, Ceres memiliki bentuk hampir bulat.

Planet kerdil yang berbatu ini diduga memiliki air es di bawah keraknya. Pada 2014, Observatorium Luar Angkasa Herschel Badan Antariksa Eropa mendeteksi uap air yang memuntahkan dari dua wilayah di Ceres.

3. Eris

Ketika pertama kali ditemukan, Eris dianggap sebagai planet kerdil terbesar. Eris memiliki massa 27 persen lebih besar dari Pluto dan diameter sekitar 1.400 hingga 1.500 mil (2.300 hingga 2.400 km).

Penemuan Eris inilah yang mendorong IAU untuk mempertimbangkan kembali definisi planet. Pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa planet kerdil itu sedikit lebih kecil dari Pluto.

Orbit Eris sangat tidak menentu, melintasi orbit Pluto dan hampir memotong orbit Neptunus. Dibutuhkan 557 tahun bagi Eris untuk mengorbit matahari.

Pada titik terjauhnya dari matahari, sebuah titik yang juga disebut aphelion, Eris dan satelitnya Dysmonia berjalan jauh melampaui Sabuk Kuiper. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa permukaannya adalah atmosfer yang mengembun dan mengembang menjadi gas ketika planet kerdil itu lebih dekat ke matahari.

 

3 dari 3 halaman

Haumea

4. Haumea

Haumea adalah planet kerdil yang paling baru dinamai di tata surya. Haumea unik karena bentuknya yang elips, hanya saja memenuhi kriteria keseimbangan hidrostatik untuk status planet kerdil.

Bentuk memanjang dari planet kerdil ini karena putaran rotasinya yang cepat, bukan karena kekurangan massa. Planet kerdil berbentuk cerutu ini berputar pada porosnya setiap empat jam, kemungkinan akibat tabrakan.

Objek aneh itu juga memiliki bintik merah dan lapisan es kristal. Selain itu Haumea adalah satu-satunya objek di sabuk Kuiper selain Pluto yang diketahui menampung lebih dari satu bulan.

5. Makemake

Makemake memiliki sebuah bulan (satelit) yang ditemukan sekitar 2016. Diameternya diketahui sekitar dua pertiga dari Pluto, dan bulan yang baru ditemukan akan memungkinkan pengukuran massanya.

Makemake juga bernilai bagi komunitas astronomi, karena merupakan alasan lain untuk mempertimbangkan kembali definisi planet. Massa dan diameternya yang sebanding dengan Pluto akan memberinya status planet jika Pluto tidak juga kehilangan gelar itu.

(Tifani)