Liputan6.com, Taipei - Pemerintahan Taiwan pada Kamis (2/5/2024) menyetujui sekitar US$ 878 juta untuk bantuan gempa bumi setelah gempa pada bulan lalu menewaskan sedikitnya 17 orang dan merusak bangunan dan infrastruktur.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 itu juga melukai lebih dari 1.100 orang, namun peraturan bangunan yang ketat dan kesiapan menghadapi bencana yang luas dianggap mampu mencegah bencana yang lebih besar, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (3/5).
Baca Juga
Gempa tersebut menyebabkan tanah longsor yang menutup terowongan dan merusak jalan serta bangunan, sehingga memberikan efek terhadap pariwisata dan bisnis di kota Hualien bagian timur, dekat pusat gempa.
Advertisement
Kabinet di Taiwan mengumumkan bahwa pemerintah akan melakukan upaya maksimal untuk membangun kembali rumah dan merevitalisasi bisnis warga.
Lewat program "Rencana Pemulihan dan Rekonstruksi Gempa 0403" senilai 28,55 miliar NTD (US$ 878 juta).
Melalui proyek ini, 18,44 miliar NTD akan dialokasikan untuk perbaikan darurat dan rekonstruksi fasilitas umum, sedangkan 5,84 miliar NTDakan dialokasikan untuk pemukiman kembali dan rekonstruksi rumah-rumah pribadi yang rusak akibat gempa.
Termasuk Biaya Revitalisasi Industri
Sementara, sekitar 4,08 miliar NTD lainnya akan membiayai revitalisasi industri, sementara 190 juta NTD akan digunakan untuk "subsidi asuransi dan program bantuan ketenagakerjaan lainnya", kata kabinet.
“Di masa depan, pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama untuk memastikan bahwa masyarakat menerima bantuan yang paling cepat, paling memadai, dan tepat waktu,” kata kabinet dalam sebuah pernyataan.
Gempa ini terjadi beberapa minggu sebelum presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, mulai menjabat pada 20 Mei setelah memenangkan pemilihan presiden Januari 2024.
Advertisement