Sukses

Serangan dengan Pecahan Kaca di Sekolah Inggris, Remaja 17 Tahun Ditangkap

Tiga orang mengalami luka ringan dalam insiden di Birley Academy. Murid-murid sampai bersembunyi di bawah meja.

Liputan6.com, Sheffield - Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun telah ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, setelah dua wanita dan seorang anak terluka dalam serangan di sebuah sekolah di Sheffield, Inggris.

Melansir BBC, Kamis (2/5/2024), ketiganya mengalami luka ringan dalam insiden di Birley Academy, dan salah satu wanita diduga diserang dengan pecahan kaca.

AFP mengutip polisi melaporkan, remaja itu ditangkap hari Rabu (1/5) setelah tiga orang termasuk seorang anak diserang dengan "benda tajam yang diyakini pecahan kaca" di sebuah sekolah di Inggris utara. Serangan itu terjadi beberapa hari setelah kejadian serupa di Wales.

Menurut BBC, sekolah lockdown setelah serangan itu dan para siswa harus bersembunyi di bawah meja.

Polisi South Yorkshire mengatakan remaja itu masih ditahan.

Berbicara di luar sekolah pada Rabu (1/5) sore waktu setempat, Asisten Kepala Polisi Dan Thorpe mengatakan petugas dipanggil ke tempat kejadian sekitar pukul 08:50 BST.

“Kedua orang dewasa tersebut mengalami luka ringan, satu terkena benda tajam yang diduga pecahan kaca,” ujar Dan Thorpe.

“Anak itu diserang dan untungnya tidak ada luka yang terlihat. Tapi saya tahu ini akan menjadi cobaan berat yang menakutkan bagi semua orang yang terlibat.”

Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa kedua orang dewasa tersebut adalah perempuan berusia 20-an.

Ketiganya diperiksa di tempat kejadian oleh Layanan Ambulans Yorkshire dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, kata seorang juru bicara.

Dia melanjutkan untuk memuji staf di sekolah atas upaya mereka untuk menjaga keamanan siswa dan mengatakan polisi akan tetap berada di daerah tersebut di hari-hari mendatang.

"Birley adalah komunitas yang erat dan meskipun peristiwa ini berakhir dengan penangkapan yang cepat, hal ini tidak diragukan lagi akan menimbulkan kekhawatiran yang berkelanjutan," imbuh jubir tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Sekolah Lockdown, Murid Sembunyi di Bawah Meja

Sekolah tersebut lockdown pada Rabu (1/4) pagi setelah penyerangan tersebut, dan siswa tidak diizinkan keluar sampai sekitar pukul 11:00 BST.

Berbicara di tempat kejadian, Sophie Jones mengatakan dia menerima pesan teks dari putrinya yang mengatakan sekolah "lockdown, lampu padam, pintu dikunci dan dia bersembunyi di bawah mejanya".

"Itu benar-benar menakutkan. Saya bertanya apakah dia bercanda karena situasinya tampak sangat tidak nyata. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia baik-baik saja sejak saat itu dan saya cukup yakin bahwa dia aman," tutur Sophie Jones.

Sementara itu, Nathan Henderson mengatakan dia bergegas ke sekolah setelah putrinya mengirim pesan yang mengatakan dia "di bawah meja sambil menangis".

"Saya sedikit kewalahan [ketika sampai di sini] sehingga saya hampir memanjat gerbang pada satu titik," kata Nathan Henderson. Dia mengatakan pada awalnya ada banyak "informasi yang bertentangan" dan rumor yang "bersebar" tetapi dia telah diyakinkan bahwa dia aman.

Wanita lain di tempat kejadian mengatakan dia langsung pulang kerja setelah diberitahu oleh putranya. "Dia berkata, 'Jika Anda tahu apa yang terjadi atau melihat di media sosial, ketahuilah bahwa saya aman, sudah ada lockdown'," katanya.

"Saya akan merasa lebih baik begitu saya melihatnya, dalam keadaan seperti ini Anda akan selalu khawatir bahkan jika sekolah memberi tahu Anda bahwa anak Anda baik-baik saja," imbuh wanita itu.

Salah satu orang tua berterima kasih kepada sekolah karena telah melindungi anak-anaknya, dengan mengatakan: "Pada akhirnya mereka telah menjaga anak-anak mereka tetap aman sebisa mungkin."

Mengonfirmasi sekolah akan dibuka kembali pada hari Kamis, kepala sekolah Victoria Hall memuji siswa dan staf serta berterima kasih kepada orang tua dan masyarakat setempat atas dukungan mereka.

Video Terkini