Liputan6.com, Italia - 10 Mei 1978 tepat 46 tahun lalu seorang politikus Italia, Aldo Moro tewas terbunuh. Ia dimakamkan dengan upacara pemakaman pribadi.Â
Warga Italia berhenti bekerja untuk memberi penghormatan kepada Aldo Moro, pemimpin Partai Demokrat Kristen yang berkuasa yang dua kali menjadi perdana menteri dan dianggap sebagai calon presiden utama Italia.Â
Baca Juga
Ia juga merupakan arsitek yang berencana untuk memasukkan Partai Komunis ke dalam pemerintahan untuk pertama kalinya dalam sejarah Italia – sebuah rencana yang terwujud sehari setelah ia ditangkap 55 hari sebelumnya.Â
Advertisement
Aldo Moro diculik pada 16 Maret, orang-orang bersenjata Red Brigade (Brigade Merah) sayap kiri menyergap mobilnya dan menewaskan sopir serta lima polisi.
Selama delapan minggu, orang-orang bersenjata tersebut menahan Aldo Moro di sebuah lokasi rahasia di Roma, namun memungkinkan dia mengirim surat kepada keluarganya dan sesama politikus dan memohon pemerintah untuk bernegosiasi dengan para penculiknya.
Penculik menuntut pembebasan 13 anggota Brigade Merah.
Dilaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir para penculik mengatakan kepada keluarga Moro bahwa mereka akan melepaskannya jika salah satu anggota geng mereka dibebaskan.
Pemerintah di bawah kekuasaan Presiden Giulio Andreotti, dengan tegas menolak semua permohonan keluarga, teman, bahkan Paus untuk mengabulkan tuntutan apa pun.
Delapan minggu setelah dia ditangkap, tubuhnya ditemukan dengan banyak lubang peluru di bagasi mobil Renault 5 merah yang diparkir secara strategis antara markas besar Christian Democrat Party (Partai Demokrat Kristen) yang berkuasa dan markas besar Communist Party (Partai Komunis) di pusat kota Roma.
Â
Berita Kematiannya Tersebar
Ketika berita kematiannya tersebar, kerumunan orang berkumpul di sekitar mobil dan polisi harus memaksa masuk agar Menteri Dalam Negeri, Francesco Cossiga dapat mengidentifikasi jenazahnya.
Dalam pernyataan publiknya, Cossiga kemudian mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas keputusan untuk tidak bernegosiasi dengan para penculik dan mengundurkan diri dari jabatannya.
Sekitar 100.000 orang berdesakan di alun-alun St John Lateran di Roma untuk memprotes pembunuhan tersebut sambil memegang spanduk bertuliskan "Pembunuh" dan foto Moro dengan pinggiran hitam.
Massa juga meneriakkan "Hidup Moro" dan para pemimpin serikat pekerja menyampaikan pidato emosional yang menyerukan front persatuan melawan terorisme.
Sementara itu, Paus Paulus VI, teman dekat Aldo Moro yang memohon kepada pemerintah untuk bernegosiasi dengan Brigade Merah, mengatakan pembunuhan itu adalah "noda darah yang mencemarkan nama baik negara kita".
Paus itu menyampaikan pidatonya di parlemen Italia yang melakukan pemungutan suara untuk menyetujui undang-undang anti-teroris baru yang ditujukan terhadap Brigade Merah.
Advertisement
Siapa Brigade Merah Si Pembunuh Aldo Moro?
Brigade Merah adalah kelompok teroris sayap kiri yang dibentuk pada tahun 1970 dengan tujuan menggulingkan kapitalis Italia dengan cara kekerasan.
Sebagian besar anggota utama mereka telah ditangkap dan dipenjarakan pada pertengahan tahun 1980an.
Penculikan dan pembunuhan yang berani terhadap seorang negarawan terkenal dan dihormati seperti Aldo Moro membuat bangsanya berada dalam keadaan shock yang mematikan.
Ada yang mengatakan ketidakmampuan polisi dalam menemukannya dan sikap keras kepala pemerintah adalah bagian dari konspirasi besar.
Setelah mundur dari jabatannya karena kelalaian atas pembunuhan Aldo Moro, Menteri Dalam Negeri, Francesco Cossiga diketahui pada tahun berikutnya menjadi perdana menteri dan menjadi presiden Italia dari tahun 1985 hingga 1992.