Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi sebuah asteroid yang berpotensi mengancam bumi. Asteroid ini diberi nama Apophis atau 99942 Apophis.
Para ilmuwan sempat mengklasifikasikan ibjek luar angkasa ini sebagai asteroid berbahaya dan diprediksi akan menghantam bumi sekitar 2029 mendatang. Jika benar menghantam bumi, Apophis disebut-sebut mampu menghancurkan satu kota tanpa tersisa.
Bahkan, penamaan asteroid ini sendiri berasal dari salah satu iblis berbentuk ular yang membawa kehancuran dalam kepercayaan Mesir Kuno, yakni Apep atau Apopis dalam bahasa Yunani Kuno. Melasir laman Space pada Selasa (07/05/2024), Roy Tucker, David Tholen, dan Fabrizio Bernardi merupakan orang-orang yang pertama kali mengidentifikasi keberadaan asteroid ini pada 19 Juni 2004 di Observatorium Nasional Kitt Peak, Arizona, Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Pengamatan awal menunjukkan kemungkinan tabrakan dengan bumi pada 13 April 2029, dengan peluang mencapai 2,7 persen. Kemungkinan ini memicu kekhawatiran global dan mendorong komunitas astronomi untuk melakukan observasi lebih lanjut.
Melansir laman NASA, Selasa (07/05/2024), asteroid Apophis memiliki bentuk layaknya sebuah kacang yang bisa dibilang sudah sangat tua. Ia tercipta dari sisa-sisa material yang membentuk tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Mengutip NASA, Apophis memiliki diameter rata-rata sekitar 340 meter. Saat ini, sang asteroid sedang bergerak dengan kecepatan 29,98 km/detik untuk mengelilingi jalur orbitnya ke matahari.
Butuh waktu setidaknya 324 hari bagi Apophis untuk menyelesaikan jalur orbitnya tersebut. Menariknya, jarak rata-rata dari Apophis dengan matahari terbilang mirip dengan jarak bumi ke bintang tata surya kita tersebut.
Â
Jarak Terdekat
Jarak terdekat Apophis menuju matahari sekitar 0,75 au dan jarak terjauhnya sekitar 1,1 au. Sebagai catatan, nilai satuan astronomical unit (au) merupakan rentang jarak rata-rata bumi dengan matahari, yakni 149.597.870,7 km atau dibulatkan menjadi 150 juta km.
Ahli astronomi sendiri terus menghitung dan memperkirakan lintasan asteroid ini sejak ditemukan. Beruntungnya, berkat teknologi terkini sekaligus peluang observasi saat Apophis melintasi bumi pada Maret 2021 silam, peta lintasan dari asteroid ini bisa diketahui dengan lebih akurat.
Kituip dari European Space Agency (ESA), Selasa (07/05/2024), proses observasi menggunakan radar yang dilakukan NASA Goldstone Deep Space Communication Complex dan Green Bank Observatory berhasil mengambil sejumlah data penting tentang lintasan orbit dari asteroid Apophis. Hasilnya, memang benar kalau pada 2029 nanti Apophis akan melintasi orbit bumi.
Bahkan, jaraknya relatif dekat, yakni sekitar 32 hingga 35 ribu km atau sekitar sepuluh kali lebih dekat dari jarak bumi dengan Bulan. Orbit beberapa satelit geosinkron pun masih lebih jauh ketimbang jarak Apophis dengan bumi saat itu.
Akan tetapi, sang asteroid tidak akan menghantam bumi, melainkan hanya lewat saja. Ahli astronomi bernama Paul Wiegert bersama Benjamin Hyatt dari Western University dan Waterloo University dalam Planetary Science Journal menyebut kalau 99942 Apophis akan berjumpa asteroid lain bernama 4544 Xanthus. Pertemuan ini diperkirakan terjadi sekitar Desember 2026.
Akan tetapi, bukan berarti asteroid Xanthus akan menabrak Apophis, melainkan melewati titik persimpangan orbit Apophis dalam waktu relatif dekat. Dari perjumpaan itu, diperkirakan kalau sejumlah objek luar angkasa yang ada di orbit Xanthus akan bertabrakan dengan Apophis.
Dari tabrakan inilah, Paul dan Benjamin menyebut kalau lintasan orbit Apophis akan sedikit berubah hingga ancaman menabrak bumi pada 2029 mendatang jadi tak relevan. Akan tetapi, keduanya tetap menyebut kalau butuh observasi lebih lanjut lagi pada masa mendatang untuk mengonfirmasi penelitian mereka.
Sebab, dari observasi dari ESA, asteroid ini masih akan melintasi bumi dalam jarak yang relatif dekat pada 2068 meski peluangnya memang masih kecil.
Â
Advertisement
NASA Persiapkan Wahana
Melansir NASA pada Selasa (07/05/2024), lembaga antariksa asal Amerika Serikat itu sedang bersiap untuk meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa untuk diluncurkan menuju Apophis. Misi ini diberi nama Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, and Security – Apophis Explorer (OSIRIS-APEX).
Pesawat luar angkasa ini dimaksudkan untuk mengambil sampel dari Apophis sembari mempelajari asteroid tersebut. Misi yang akan berjalan pada 2 April 2029 mendatang dan pesawat luar angkasa tersebut direncanakan mendarat di asteroid pada 13 April 2029.
Kemudian, OSIRIS-APEX akan beroperasi selama 18 bulan di sana. Peralatan yang digunakan terdiri atas instrumen pencitra, spektrometer, sampai laser altimeter yang diharapkan bisa memetakan permukaan asteroid sembari mencari tahu susunan kimianya.
Di sisi lain, ESA juga berencana untuk meluncurkan beberapa pesawat luar angkasa menuju Apophis. Misi ini diberi nama Rapid Apophis Mission for Security and Safety (Ramses) yang akan membawa sejumlah peralatan yang mirip seperti Misi Hera, semisal CubeSats.
Tujuan dari misi tersebut utamanya untuk menjelajahi Apophis secara lebih dekat.
(Tifani)