Siang itu, Haisah sedang duduk di halaman rumahnya di Pulau Rinca, membuat lidi untuk dirangkai menjadi sapu. Ia tak sadar Komodo sepanjang 2 meter sedang mengincarnya. Tanpa peringatan, reptil buas itu melompat ke arahnya.
"Tiba-tiba Komodo menggigit tangan kananku," kata dia, sambil berbaring di tempat tidur rumah sakit di mana ia dirawat akibat cedera lumayan parah akibat gigitan hewan bernama Latin Varanus komodoensis itu, seperti dimuat News.com.au, Kamis (11/4/2013).
Situasi saat itu sama sekali tak menguntungkan bagi nenek 83 tahun itu. "Pisau di tangan kananku jatuh saat Komodo menancapkan giginya ke pegelangan tanganku. Tak ada orang lain di sana saat itu, aku sadar harus berjuang jika ingin selamat," tambah Haisah.
Sang nenek melawan sejadinya. "Aku tendang komodo itu dengan satu kakiku sekuat tenaga, hanya satu tendangan, tapi membuat komodo melepaskan gigitannya. Aku lalu berteriak minta tolong." Haisah juga mengusir komodo dengan sapu yang ia rakit.
Untung nyawa nenek pemberani itu selamat, meski pergelangan tangannya luka parah akibat serangan komodo. Ia bahkan membutuhkan total 35 jahitan di rumah sakit di kota terdekat dari Labuan Bajo.
"Aku sudah baikan. Semoga tanganku kembali normal, jadi bisa membuat sapu lagi," kata dia.
Sebelumnya, awal Februari lalu, seekor komodo sepanjang 2 meter juga menyelinap masuk ke dalam pos penjaga Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur.
Hewan itu menyerang petugas yang masuk ke dalam kantor, yang tak menyadari kejutan tak menyenangkan yang menantinya. Kadal raksasa itu lantas menyerang pegawai lain yang mencoba menolong rekannya.
Seperti dimuat BBC, Rabu (6/2/2013) malam, akibatnya, kedua korban terluka parah akibat gigitan Komodo dan harus segera dilarikan ke rumah sakit di Bali.
Nenek "Jagoan" Mendunia
Komodo yang dijuluki "dinosaurus terakhir di muka bumi", berhabitat asli di NTT, adalah hewan yang eksotis, yang lama menjadi obyek penelitian banyak ilmuwan dunia.
Maka tak heran, kisah nenek "jagoan" yang bertarung melawan kadal monitor ganas itu menjadi sorotan media internasional.
Puluhan media asing mengangkat kisahnya. Selain situs media Australia, News.com.au, di antaranya juga Telegraph, situs sains Christian Science Monitor dan Discovery News, serta CTV News.
Apalagi, komodo dikenal dengan reputasinya yang mengerikan. Kadal raksasa itu bisa memangsa hewan besar, seperti kerbau misalnya. Atau bahkan manusia.
Sebelumnya, ahli biologi dari University of New South Wales, Australia menemukan, dalam mulut Komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet. Gigi runcing itu dikombinasikan dengan otot kuat di lehernya yang gemuk. Efeknya mematikan.
Komodo juga punya teknik makan yang unik. Ia menangkap mangsanya dan menghujamkan 60 gigi tajam. Otot tenggorokannya yang kuat akan menarik korbannya masuk ke perut.
Air liurnya pun beracun. Serupa dengan racun yang dimiliki ular paling berbisa yang hidup di pedalaman Taipan, Australia.
Saat makan, komodo akan menelan utuh-utuh mangsanya dan memuntahkan sisa-sisa yang tak dapat ia cerna: rambut dan sebagian tulang. (Ein)
"Tiba-tiba Komodo menggigit tangan kananku," kata dia, sambil berbaring di tempat tidur rumah sakit di mana ia dirawat akibat cedera lumayan parah akibat gigitan hewan bernama Latin Varanus komodoensis itu, seperti dimuat News.com.au, Kamis (11/4/2013).
Situasi saat itu sama sekali tak menguntungkan bagi nenek 83 tahun itu. "Pisau di tangan kananku jatuh saat Komodo menancapkan giginya ke pegelangan tanganku. Tak ada orang lain di sana saat itu, aku sadar harus berjuang jika ingin selamat," tambah Haisah.
Sang nenek melawan sejadinya. "Aku tendang komodo itu dengan satu kakiku sekuat tenaga, hanya satu tendangan, tapi membuat komodo melepaskan gigitannya. Aku lalu berteriak minta tolong." Haisah juga mengusir komodo dengan sapu yang ia rakit.
Untung nyawa nenek pemberani itu selamat, meski pergelangan tangannya luka parah akibat serangan komodo. Ia bahkan membutuhkan total 35 jahitan di rumah sakit di kota terdekat dari Labuan Bajo.
"Aku sudah baikan. Semoga tanganku kembali normal, jadi bisa membuat sapu lagi," kata dia.
Sebelumnya, awal Februari lalu, seekor komodo sepanjang 2 meter juga menyelinap masuk ke dalam pos penjaga Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur.
Hewan itu menyerang petugas yang masuk ke dalam kantor, yang tak menyadari kejutan tak menyenangkan yang menantinya. Kadal raksasa itu lantas menyerang pegawai lain yang mencoba menolong rekannya.
Seperti dimuat BBC, Rabu (6/2/2013) malam, akibatnya, kedua korban terluka parah akibat gigitan Komodo dan harus segera dilarikan ke rumah sakit di Bali.
Nenek "Jagoan" Mendunia
Komodo yang dijuluki "dinosaurus terakhir di muka bumi", berhabitat asli di NTT, adalah hewan yang eksotis, yang lama menjadi obyek penelitian banyak ilmuwan dunia.
Maka tak heran, kisah nenek "jagoan" yang bertarung melawan kadal monitor ganas itu menjadi sorotan media internasional.
Puluhan media asing mengangkat kisahnya. Selain situs media Australia, News.com.au, di antaranya juga Telegraph, situs sains Christian Science Monitor dan Discovery News, serta CTV News.
Apalagi, komodo dikenal dengan reputasinya yang mengerikan. Kadal raksasa itu bisa memangsa hewan besar, seperti kerbau misalnya. Atau bahkan manusia.
Sebelumnya, ahli biologi dari University of New South Wales, Australia menemukan, dalam mulut Komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet. Gigi runcing itu dikombinasikan dengan otot kuat di lehernya yang gemuk. Efeknya mematikan.
Komodo juga punya teknik makan yang unik. Ia menangkap mangsanya dan menghujamkan 60 gigi tajam. Otot tenggorokannya yang kuat akan menarik korbannya masuk ke perut.
Air liurnya pun beracun. Serupa dengan racun yang dimiliki ular paling berbisa yang hidup di pedalaman Taipan, Australia.
Saat makan, komodo akan menelan utuh-utuh mangsanya dan memuntahkan sisa-sisa yang tak dapat ia cerna: rambut dan sebagian tulang. (Ein)