Sukses

AS Hajar China dengan Naikkan Tarif Impor Kendaraan Listrik

Pengumuman tarif impor baru AS terhadap China dikabarkan mungkin akan disampaikan paling cepat pekan ini.

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) bersiap mengumumkan tarif baru atas impor barang dari China – produk seperti kendaraan listrik disebut sebagai prioritas kebijakan.

Pengumuman tersebut dikonfirmasi oleh sumber yang mengetahui pertimbangan tarif, namun berbicara tanpa menyebut nama sebelum keputusan resmi diumumkan. Demikian seperti dilaporkan kantor berita NPR, Senin (13/5/2024).

Pemerintah AS telah meninjau tarif barang-barang China sejak Joe Biden menjabat. Bea masuk yang besar terhadap impor dari China, yakni senilai USD 370 miliar setiap tahunnya, diberlakukan oleh Donald Trump sebagai salah satu kebijakan utamanya.

Pemerintahan Biden pun dilaporkan telah memutuskan untuk mempertahankan tarif yang diterapkan Trump dan sebagai tambahan, menambahkan sejumlah item strategis ke dalam daftar. Keputusan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Janji Biden

Barang-barang baru yang akan dikenakan tarif, kata sumber yang sama, sejalan dengan prioritas kebijakan Biden mengenai iklim, teknologi, dan manufaktur. Bidang-bidang ini tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi dan Undang-Undang CHIPS dan Sains, yang menyediakan ratusan miliar dolar untuk meningkatkan sektor energi bersih dan semikonduktor dalam negeri.

Biden giat berkampanye mengenai lapangan kerja yang diciptakan oleh paket legislatif yang besar. Dia bersikeras bahwa proyek-proyek tersebut akan menggunakan barang dan tenaga kerja buatan AS.

"Ketika mereka melihat pipa-pipa baru sedang dipasang dan orang-orang mulai bekerja, saya harap mereka merasakan kebanggaan yang saya rasakan – kebanggaan atas kampung halaman mereka yang bangkit kembali," kata Biden pekan lalu di Wilmington.

Pesan tersebut ditujukan untuk negara-negara bagian yang kehilangan banyak lapangan kerja – seperti Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania – ketika sektor manufaktur dipindahkan ke luar negeri.

Bulan lalu, Biden mengumumkan dalam pidatonya di depan anggota serikat pekerja United Steelworkers di Pittsburgh bahwa dia ingin menaikkan tarif impor baja dan aluminium China. Dalam kesempatan yang sama, dia menyinggung bahwa lebih dari 14.000 pekerja baja di Pennsylvania dan Ohio kehilangan pekerjaan antara tahun 2000 dan 2010.

"Saya berjanji kepada Anda bahwa saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi," ujarnya.

Trump juga mengatakan dia akan memperluas tarif impor, termasuk menargetkan mobil China.

Biden di Pittsburgh berusaha membandingkan pendekatannya sebagai pendekatan yang "strategis dan tepat sasaran" dan mengatakan pendekatan Trump yang lebih luas akan meningkatkan kerugian bagi konsumen AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini