Sukses

Obama dan Ban Ki-moon Desak Korut Hentikan Ancaman Perang

Presiden AS Barack Obama dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon angkat bicara soal ancaman perang Korut.

Dunia ketar-ketir menghadapi ancaman perang Korea Utara terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat. Betapa tidak, Korut mengembar-gemborkan bakal meluncurkan rudal Musudan berjarak tempuh 4.000 km yang dapat berdampak pada negara-negara sekitar, termasuk Indonesia.

Presiden AS Barack Obama dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pun angkat bicara. Keduanya sepakat mendesak Korut untuk menghentikan peluncuran rudal simbol peperangan kepada Korsel.

"Sekarang Korut harus menghentikan segala rupa upaya pendekatan perang. Mereka harus mengurangi hal-hal yang memicu ketegangan. Tidak akan ada yang ingin terjadi peperangan di Semenanjung Korea," desak Obama, seperti dilansir News.com.au, Jumat (12/4/2013).

Dijelaskan Obama, AS akan terus berusaha melakukan segala cara untuk meredakan situasi lewat jalur diplomasi. "Saya perintahkan Menlu John Kerry untuk bertindak menyelamatkan warga kami dan berdiskusi dengan perwakilan kami di sana (Korea)," tutur Obama.

Atas perintah Obama tersebut, Menlu AS John Kerry bakal terbang ke Korea Selatan hari ini, Jumat 12 April. Kemudian ke Cina pada Sabtu 13 April. Selanjutnya ke Jepang pada Minggu 13 April. Ia akan berdialog dengan pihak-pihak terkait demi menghentikan ketegangan.

"Kerry akan meminta China yang notabene-nya sebagai sekutu Korut untuk menghentikan retorika perang Pyongyang. Ia juga bakal berdiskusi soal bagaimana sikap AS dan Korsel terhadap Korut," ungkap pejabat AS, seperti dimuat VOA.

Ban Ki-moon

Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta pemimpin Korut Kim Jong-un untuk menghentikan ancaman perang dan peluncuran rudal. Menurutnya, ancaman-ancaman Korut tersebut merupakan aksi provokasi.

"Saya secara tegas meminta dia (Jong-un) untuk menahan diri dari tindakan provokasi yang jelas melanggar resolusi PBB," tegas Ban dalam lansiran CNN.

Menurut dia, Jong-un sebaiknya urus rakyatnya sendiri yang kelaparan daripada melontarkan perang. "Dia (Jong-un) lebih baik meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Rakyatnya kelaparan. Banyak yang kesulitan ekonomi. (Riz)

    Video Terkini