Liputan6.com, Teheran - Pasca kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi, juru bicara Dewan Wali Republik Islam Iran Hadi Tahan Nazif mengumumkan bahwa menurut konstitusi, wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden sementara dengan persetujuan pemimpin tertinggi.
Nazif dalam wawancara pada hari Senin (20/5/2024), seperti dilansir IRNA, mengatakan bahwa dengan persetujuan pemimpin tertinggi, sebuah dewan yang terdiri dari ketua kehakiman Iran, ketua parlemen, dan wakil presiden akan mengambil tindakan untuk mengadakan pemilu dalam waktu 50 hari.
Baca Juga
Dia menyampaikan bahwa seperti yang dikatakan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei, "Bangsa Iran tidak perlu khawatir. Tidak akan ada gangguan terhadap operasional negara."
Advertisement
Menurut Pasal 131 Konstitusi Iran, dalam hal presiden meninggal, dipecat, mengundurkan diri, tidak hadir, atau sakit lebih dari dua bulan, atau ketika masa jabatannya telah berakhir dan presiden baru belum terpilih karena ada hambatan, atau keadaan lain yang serupa, wakil presidennya akan mengambil alih wewenang dan fungsi presiden dengan persetujuan pemimpin tertinggi.
Apabila wakil presiden meninggal dunia, atau hal-hal lain yang menghalanginya menjalankan tugasnya, atau bila presiden tidak mempunyai wakil presiden maka pemimpin tertinggi mengangkat orang lain untuk menggantikannya.
Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan delegasi pendampingnya jatuh pada hari Minggu (19/5) di hutan Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur, merenggut nyawa semua penumpangnya.
Tim pencarian dan penyelamatan menjelajahi daerah pegunungan dalam kabut tebal semalaman dan menemukan puing-puing pada Senin pagi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati; kepala tim pengawal Raisi, Mehdi Mousavi; dan perwakilan pemimpin tertinggi di Provinsi Azerbaijan Timur Mohammad Ali Al-e-Hashem dilaporkan berada dalam helikopter yang sama dan juga tewas.
Konsolidasi
Sementara itu, menyusul pernyataan Dewan Wali Iran, Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber mengadakan pertemuan dengan para kepala legislatif dan yudikatif Republik Islam Iran.
Dipandu oleh Mokhber pada hari Senin, pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf dan Kepala Peradilan Iran Gholam-Hossein Mohseni-Eje'i.
Dalam pertemuan tersebut, Mokhber dan para pimpinan dua cabang lainnya menekankan kelanjutan koordinasi ketiga cabang tersebut untuk menyelesaikan berbagai persoalan negara.
Advertisement
Masa Berkabung 5 Hari
Atas kematian Presiden Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, Ayatullah Khamenei mengumumkan masa berkabung selama lima hari.
Dalam pesan yang dipublikasikan pada Senin pagi, Ayatullah Khamenei mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas tewasnya Presiden Raisi. Dia menggambarkan Raisi sebagai ulama pekerja keras dan presiden populer yang mengabdikan hidupnya untuk melayani rakyat Iran, negara, dan Islam.
"Dalam tragedi yang pahit ini, bangsa Iran kehilangan seorang pelayan yang ramah tamah, rendah hati, dan berharga," tutur kata Ayatullah Khamenei, seraya menambahkan bahwa Presiden Raisi tidak pernah berhenti bekerja keras dan bekerja sepanjang waktu untuk rakyat Iran meskipun menghadapi kritik.
Dia menyampaikan belasungkawa kepada bangsa Iran dan menyetujui Wakil Presiden Mokhber untuk mengambil alih jabatan presiden sementara dan bekerja sama dengan ketua parlemen dan pengadilan Iran untuk mempersiapkan landasan bagi pemilu.
Ayatullah Khamenei juga menyatakan kesedihannya atas meninggalnya pejabat senior lainnya yang mendampingi Presiden Raisi dalam kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur, termasuk Menlu Amir-Abdollahian.
Operasi Pencarian Berakhir
Dalam perkembangan lainnya, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Republik Islam (IRCS) mengumumkan bahwa jenazah Presiden Raisi dan korban tewas lainnya sedang diangkut ke Tabriz.
"Operasi pencarian dan penyelamatan skala besar berakhir ketika jenazah dikirim ke sebuah tempat di Provinsi Azerbaijan Timur, di mana para martir Tabriz disemayamkan," kata Pir Hossein Kolivand.
Â
Advertisement