Liputan6.com, Denpasar - Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia Denis Chaibi membagikan pengalaman tata kelola air di kawasan itu. Dia membeberkan empat elemen penting, termasuk pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Pertama, katanya, mengarusutamakan ketahanan iklim dan memperluas pemangku kepentingan.
Baca Juga
"Seringkali, tata kelola air disimpulkan sekadar kementerian lingkungan menghadapi kementerian pertanian. Padahal, kalau demikian, (upaya penanganannya) jelas tidak akan berkembang,” kata Chaibi dalam sesi panel tingkat tinggi World Water Forum Ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu (22/5/2024).
Advertisement
"Kita harus memperluas tata kelola dari segi pemangku kepentingan, baik secara horizontal dan vertikal."
Kedua, sambungnya, terkait dengan teknologi termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
"Perangkat keras, contohnya desalinasi. Masyarakat tidak berpikir bahwa mereka memerlukan desalinasi. Tapi sekarang, semakin banyak orang harus melakukannya," tutur Chaibi.
Chaibi juga menyebut teknologi lain yang juga bisa dimanfaatkan adalah kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI).
"Hal ini akan menjadi kunci tata kelola air," ungkapnya.
Ketiga, sambung Dubes Denis Chaibi, adalah perihal pengaturan regulasi.
Menurut Chaibi, jika pemanfaatan kecerdasan buatan ingin digunakan dalam sistem pengelolaan air, kerangka aturannya juga harus diperjelas.
"Jika ingin memanfaatkan kecerdasan buatan dengan benar, hal itu perlu diatur. Kalau kita butuh investasi di sektor air, kita juga perlu regulasi," tambah dia.
Terakhir, dia turut menekankan soal pentingnya kolaborasi yang efektif antara mitra internasional.
World Water Forum Ke-10 Sahkan Deklarasi Menteri
Lewat World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024, Indonesia mendorong tiga poin utama terkait tata kelola air.
Pertama, pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing dan pemanfaatan fasilitas yang unggul.
Kedua, mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil.
Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day.
Advertisement