Sukses

Hamas hingga Hizbullah Berikan Penghormatan Terakhir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi Sebelum Dimakamkan Hari Ini

Jenazah Presiden Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5), telah menjalani prosesi perpisahan di Kota Tabriz, Qom, dan Teheran sebelum dimakamkan.

Liputan6.com, Teheran - Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei bertemu dengan anggota keluarga Presiden Ebrahim Raisi. Dia berkunjung ke rumahnya pada Rabu (22/5/2024) malam. Demikian seperti dilansir kantor berita Iran, IRNA, Kamis (23/5).

Pada Rabu pagi, Ali Khamenei menyalati jenazah Presiden Raisi dan rombongannya, termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amir-Abdollahian, di ibu kota Teheran.

Pada hari yang sama, para pejabat tinggi dari sejumlah negara, termasuk tetangga Iran dan negara-negara kawasan, menghadiri upacara perpisahan di Teheran untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Raisi dan rombongannya.

Raisi, Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat lainnya kehilangan nyawa pada hari Minggu (19/5) ketika helikopter mereka jatuh di Provinsi Azarbaijan Timur. Rombongan tersebut dalam perjalanan kembali selepas menghadiri peresmian Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan Iran-Azerbaijan.

Proses pemakaman Presiden Raisi dan rombongannya meliputi perpisahan di Kota Tabriz dan Qom pada Selasa (21/5).

Presiden Raisi dimakamkan pada hari Kamis di kampung halamannya, Kota Mashhad, Provinsi Razavi Khorasan, di mana imam syiah kedelapan, Imam Reza, juga dimakamkan. 

Adapun Menlu Amir-Abdollahian akan dimakaman di Shahr-Rey, Provinsi Teheran.

Melansir The National News, Upacara pemberian penghormatan terhadap Presiden Raisi dan rombongannya di Teheran berlangsung di Pusat Konferensi Internasional. Di antara pemimpin asing yang hadir pada Rabu adalah Emir Qatar Sheikh Tamim ibn Hamad Al Thani, Presiden Tunisia Kais Saied, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah, Menteri Luar Negeri Kuwait Abdullah Ali Al Yahya, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, hingga Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

2 dari 2 halaman

Poros Perlawanan

Perwakilan dari kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran tidak ketinggalan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Presiden Raisi dan rombongannya.

Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh melakukan perjalanan pertamanya ke luar Doha, tempat dia tinggal, sejak jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC) meminta surat perintah penangkapan terhadap dirinya bersama dengan dua pemimpin Hamas lainnya atas dugaan kejahatan perang.

Saat menghadiri prosesi pemakaman Raisi, Haniyeh yang kehilangan tiga putranya dalam perang di Jalur Gaza, mengatakan bahwa dia hadir atas nama rakyat Palestina dan atas nama faksi perlawanan di Jalur Gaza untuk menyampaikan belasungkawa.

Wakil pemimpin kelompok Hizbullah Naim Qassem yang berbasis di Lebanon dan didukung Iran termasuk pula di antara pelayat yang hadir. Qassem datang bersama Haniyeh.

Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam Al Houthi juga hadir di pemakaman tersebut. Baik Hizbullah di Lebanon maupun Houthi di Yaman menerima sebagian besar dukungan mereka dari Iran.

Kelompok paramiliter lainnya yang hadir, termasuk unsur Pasukan Mobilisasi Populer Irak, yang diwakili oleh Faleh Al Fayadh.

Sementara itu, Bangladesh mengumumkan Kamis ini sebagai hari berkabung atas kematian Presiden Raisi. Langkah yang sama diambil oleh sejumlah negara lain, termasuk Pakistan dan India.

Menurut laporan harian Bangladesh, semua badan negara dan semi-negara serta lembaga pendidikan di Bangladesh serta kantor negara di luar negeri akan mengibarkan bendera nasional dalam posisi setengah tiang untuk menunjukkan simpati kepada Republik Islam Iran.