Sukses

Mengenal Planet Mirip Bumi yang Ditemukan Astronom

Dalam waktu lebih dari 30 tahun, para ahli telah menemukan lebih dari 5.000 planet lainnya yang tersebar di seluruh alam semesta.

Liputan6.com, Jakarta - Para astronom terus melakukan eksplorasi luar angkasa untuk berbagai tujuan. Salah satunya untuk menemukan kemungkinan manusia dapat bermukim di planet lain.

Bahkan, para astronom berusaha menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi. Dalam waktu lebih dari 30 tahun, para ahli telah menemukan lebih dari 5.000 planet lainnya yang tersebar di seluruh alam semesta.

Baru-baru ini para astronom menemukan sebuah planet ekstrasurya seukuran bumi. Planet ini mengorbit sebuah bintang dengan umur 100 kali lebih besar dari matahari.

Planet tersebut dinamai Speculoos-3b. Melansir laman NASA pada Kamis (23/05/2024), Speculoos-3b diketahui seukuran dengan bumi dan berjarak 55 tahun cahaya.

Penemuan planet Speculoos-3b dipublikasikan Mei 2024 di Nature Astronomy dan dilakukan oleh proyek SPECULOOS. Proyek ni dipimpin oleh Universitas Liège, di Belgia.

Mereka juga bekerja sama dengan Universitas Birmingham, Cambridge, Bern, dan Massachusetts Institute of Technology. Para peneliti melihat planet tersebut saat ia melintasi permukaan bintangnya sehingga menyebabkan peredupan cahaya bintang.

Transit tersebut terdeteksi oleh jaringan teleskop robot global Speculoos. Bintang katai merah ultra-dingin membentuk sekitar 70 persen bintang di galaksi kita dan bertahan selama sekitar 100 miliar tahun.

Hal ini menjadikan mereka pesaing untuk menjadi bintang terakhir yang bersinar di alam semesta. Sementara itu, planet Speculoos-3b. 10 kali lebih jauh dari planet ekstrasurya terdekat yang diketahui, Proxima Centauri.

 

2 dari 2 halaman

Planet Kedua

Planet ini merupakan planet kedua yang ditemukan di sistem bintang yang sama yaitu di sekitar bintang katai ultra-dingin. Bintang katai ultra-dingin ini berukuran sama dengan Jupiter dan dua kali lebih dingin dari matahari.

Tak hanya itu, bintang yang di orbit planet ini memiliki kecerahannya 100 kali lebih kecil. Sayangnya, hanya sedikit yang diketahui tentang bintang katai ultra-dingin karena luminositasnya yang rendah.

Namun mereka ada di mana-mana di seluruh Bima Sakti. Satu tahun atau orbit mengelilingi bintang planet Speculoos-3b berlangsung sekitar 17 jam.

Hal ini menjadikan siang dan malam tidak pernah berakhir. Ilmuwan percaya bahwa planet berputar secara sinkron, sehingga sisi yang sama, yang disebut sisi siang hari, selalu menghadap bintang, seperti halnya Bulan terhadap bumi.

Di sisi lain, sisi malam akan terkunci dalam kegelapan tak berujung. Akibat cepatnya pergantian siang dan malam, planet ini kemungkinan besar terkunci pasang surut.

Meskipun bintangnya jauh lebih dingin, planet Speculoos-3b menerima energi besar sekali. Planet Speculoos-3b hampir 16 kali lebih banyak per detik dari bintangnya dibandingkan bumi dari matahari.

Dalam lingkungan seperti itu, keberadaan atmosfer di sekitar planet ini sangat kecil kemungkinannya.

(Tifani)