Liputan6.com, Denpasar - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa ministerial meeting World Water Forum ke-10 telah menghasilkan tiga kesepakatan penting yang menjadi diplomacy victory bagi Indonesia, yakni pendirian center of excellence (CoE), pembahasan terkait sumber daya air terpadu bagi sejumlah negara dan kepulauan-kepulauan kecil dan kesepakatan untuk mengusulkan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day ke Majelis Umum PBB.
Penetapan Hari Danau Sedunia merupakan salah satu hal yang diusulkan Indonesia lantaran dinilai penting, mengingat bahwa 70 persen air yang ada di permukaan darat Bumi disimpan di danau.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja pun mengungkap sejumlah alasan Indonesia mengusulkan peringatan Hari Danau di World Water Forum 2024 yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali, 18-25 Mei 2024.
Advertisement
"Kita tahu bahwa danau ini adalah ekosistem yang unik, ekosistem yang bukan hanya untuk manusia tapi juga untuk berbagai biodiversity di situ," kata Endra dalam pernyataan pers di sela-sela kegiatan World Water Forum di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDC), Kamis (23/5).
"Kita juga tahu bahwa danau ini, tampungan alam yang sangat besar. Sementara di sisi lain, kita bersusah payah, membangun bendungan yang sangat mahal untuk menyediakan tampungan air untuk memastikan water security selama musim kering."
Lebih lanjut, Endra mengatakan bahwa dengan ditetapkannya peringatan Hari Danau Sedunia, ini bisa menjadi program yang dapat disalurkan ke berbagai negara untuk mempertahankan ekosistem untuk kebutuhan air hingga pembangkit listrik tenaga air.
Adapun Indonesia cukup getol menyuarakan perihal tersebut.
Pemerintah Indonesia diketahui aktif mendorong penetapan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day tersebut selama perhelatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024. Selain itu upaya mendorong agar isu danau menjadi perhatian bersama juga aktif diserukan dalam berbagai sesi diskusi, salah satunya pertemuan tingkat menteri atau Ministerial Meeting.
Potensi Danau Sebagai Sumber Devisa Negara
Terakhir, Indonesia juga melihat potensi danau sembagai sumber devisa negara.
"Kita tahu di berbagai negara, danau dijadikan sumber devisa. Kita ke Jepang, ke Swiss, ke Jerman dan berbagai negara di dunia, danau adalah aset alam yang luar biasa dan harus kita rawat," tutur Endra.
Terlebih, ia mengungkapkan bahwa 15 danau di Indonesia berstatus kritis, sehingga diperlukan kerja sama di level global dan aksi tingkat lokal.
"Tentu kita ingin menjaga danau kita menjadi lebih sustainable," imbuh dia.
Advertisement
Tanggal Peringatan Belum Ditetapkan
Kendati demikian, Endra menjelaskan bahwa akan masih ada sejumlah proses yang harus dilewati hingga tanggal peringatan Hari Danau Sedunia ditetapkan.
"Kalau Hari Danau nanti kan mekanismenya kita akan lewat Majelis Umum PBB. Ya jadi kita akan bahas disitu. Kemarin Pak Menteri juga sudah appeal langsung kepada Presiden Majelis Umum PBB, President of General Assembly of UN," kata Endra.
"Jadi itu beliau sendiri sangat optimis bahwa ini akan menjadi UN Resolution baru. Jadi kita belum tahu tanggalnya, tapi akan dibawa ke dalam pembahasan sedang umum PBB," lanjut dia.
Endra juga mengatakan proses penetapan tanggal Hari Danau Sedunia akan melibatkan duta besar Indonesia badan dan negara terkait.
"Nanti kan duta besar kita di UNESCO, kemudian di New York, Genewa Itu akan menyiapkan langkah-langkahnya termasuk dengan Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Jadi saya kira itu tanggalnya kita belum pastikan," tambahnya.