Sukses

Iran Akan Gelar Pemilu Presiden 28 Juni 2024, Calon Penggantinya Diragukan

Negara itu kini akan mengadakan pemilihan umum pada tanggal 28 Juni mendatang untuk memilih pengganti Presiden Ebrahim Raisi.

Liputan6.com, Teheran - Presiden Iran meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada hari Minggu (19/5/2024) lalu. Ebrahim Raisi tewas ketika helikopternya menabrak gunung di barat laut Iran dalam kondisi cuaca buruk.

Negara itu kini akan mengadakan pemilihan umum pada tanggal 28 Juni mendatang untuk memilih pengganti Ebrahim Raisi

Sepeninggalnya, ternyata muncul peningkatan kekhawatiran di antara sebagian warga Iran, mengenai siapa yang akan menggantikan presiden negara republik Islam itu.

“Saya lebih khawatir daripada sedih,” kata Mohadeseh Jalali di acara pemakaman Raisi dan rombongannya di Teheran pada Rabu (22/5) seperti dikutip dari VOA Indonesia

“Bagaimana saya dapat menemukan orang seperti dia? Saya benar-benar khawatir tentang itu,” timpal Mohsen, ulama berusia 31 tahun. Media pemerintah melaporkan jutaan orang menghadiri pemakaman Raisi di ibu kota Teheran.

“Sejauh yang saya tahu, kami tidak memiliki orang yang sama berwibawanya dengan dia,” tambah Mohsen, yang hanya memberikan nama depannya. Ia berasal dari ibu kota ulama Iran, Qom.

Adapun menjelang pemilu presiden Iran pada bulan depan, kampanye diperkirakan akan dimulai setelah masa berkabung nasional selama lima hari yang diumumkan pada hari Senin (20/5).

Pemilihan presiden di Iran sebelumnya dijadwalkan baru akan digelar pada tahun depan, 2025. Kecelakaan yang menimpa Raisi telah menyebabkan ketidakpastian tentang siapa yang akan menggantikan dirinya.

Kelompok konservatif dan ultrakonservatif semakin memperkuat cengkeraman kekuasaan mereka pada bulan Maret, ketika meraih kemenangan telak dalam pemilihan parlemen. Namun, pemungutan suara ditandai dengan tingkat keikutsertaan pemilih yang sedikit, di mana jumlahnya hanya mencapai 41%, terendah sejak Revolusi Islam pada tahun 1979.

“Saya memilih dia [Raisi] di pemilihan presiden 2017 [ketika dia berada di peringkat kedua] dan juga pada pemilihan 2021,” ungkap Mostafa, seorang ulama yang meminta hanya nama depannya saja yang digunakan.

“Saya tidak menyesalinya sama sekali,” katanya, seraya menambahkan, namun “Upaya pemerintah dalam mengatur kondisi ekonomi perlu dikritik.” 

2 dari 3 halaman

Jarang Tersorot, Ini Profil Presiden Sementara Iran Mohammad Mokhber Pengganti Ebrahim Raisi

Wakil Presiden pertama Iran Mohammad Mokhber ditunjuk sebagai penjabat presiden Republik Islam pada hari Senin (20/5/2024), setelah kematian Ebrahim Raisi (63) dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5).

Mokhber digambarkan sebagian besar berada dalam bayang-bayang dibandingkan dengan politikus lain di Iran dan kematian Raisi berdasarkan konstitusi membuat sosoknya menjadi sorotan publik. Dia diperkirakan akan menjabat sebagai presiden sementara selama sekitar 50 hari sebelum pemilu digelar.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mengumumkan penunjukan Mokhber dalam pesan belasungkawa yang dia sampaikan atas kematian Raisi.

Meskipun profil publiknya rendah, Mokhber sebenarnya telah memegang posisi penting dalam struktur kekuasaan negara, khususnya di bonyad atau lembaga-lembaga amal, yang disebut memainkan peran utama dalam perekonomian Iran.

Melansir kantor berita AP, Selasa (21/5), Mokhber mengawasi bonyad yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Pelaksana Perintah Imam Khomeini atau EIKO, mengacu pada mendiang Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ruhollah Khomeini.

Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan organisasi tersebut mengawasi aset bernilai miliaran dolar sebagai perusahaan raksasa di bawah pengawasan langsung Ali Khamenei, yang memiliki kepentingan di hampir setiap sektor perekonomian Iran, termasuk energi, telekomunikasi, dan jasa keuangan.

Selengkapnya klik di sini...

3 dari 3 halaman

Hamas hingga Hizbullah Berikan Penghormatan Terakhir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi Sebelum Dimakamkan Hari Ini

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei bertemu dengan anggota keluarga Presiden Ebrahim Raisi. Dia berkunjung ke rumahnya pada Rabu (22/5/2024) malam. Demikian seperti dilansir kantor berita Iran, IRNA, Kamis (23/5).

Pada Rabu pagi, Ali Khamenei menyalati jenazah Presiden Raisi dan rombongannya, termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amir-Abdollahian, di ibu kota Teheran.

Pada hari yang sama, para pejabat tinggi dari sejumlah negara, termasuk tetangga Iran dan negara-negara kawasan, menghadiri upacara perpisahan di Teheran untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Raisi dan rombongannya.

Raisi, Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat lainnya kehilangan nyawa pada hari Minggu (19/5) ketika helikopter mereka jatuh di Provinsi Azarbaijan Timur. Rombongan tersebut dalam perjalanan kembali selepas menghadiri peresmian Bendungan Qiz Qalasi di perbatasan Iran-Azerbaijan.

Proses pemakaman Presiden Raisi dan rombongannya meliputi perpisahan di Kota Tabriz dan Qom pada Selasa (21/5).

Presiden Raisi dimakamkan pada hari Kamis di kampung halamannya, Kota Mashhad, Provinsi Razavi Khorasan, di mana imam syiah kedelapan, Imam Reza, juga dimakamkan. 

Adapun Menlu Amir-Abdollahian akan dimakaman di Shahr-Rey, Provinsi Teheran.

Selengkapnya klik di sini...