Sukses

Presiden WWC: Penyelesaian Isu Air Harus Diiringi Solusi untuk Krisis Pangan

Loic Fauchon menekankan soal pentingnya koordinasi antar sektor, tidak hanya sektor air, untuk menciptakan tata kelola air yang berkelanjutan.

Liputan6.com, Denpasar - Dalam mencari solusi untuk masalah terkait air dan sanitasi, upaya menemukan penyelesaian terkait solusi pangan juga harus dijalankan bersamaan. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon pada High Level Panel World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali, 18-25 Mei 2024.

"Solusi untuk air harus dilihat bersamaan dengan solusi, seperti yang saya katakan, energi, pangan, kesehatan dan pendidikan," kata Loic dalam dalam forum Climate-Water-Energy-Food-Ecology System of System, World Water Forum 2024 di Bali International Convention Center (BICC), Kamis (24/5/2024).

Fauchon menyebut bahwa air tidak hanya melingkupi atu sektor saja, melainkan menjadi penghubng. Maka dari itu, ia menilai bahwa koordinasi dengan sektor terkait penting untuk dilakukan.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa air merupakan alat politik. Maka dari itu, sistem tata kelolanya harus dipastikan berjalan baik secara adil dan berkelanjutan, terlebih mengingat peningkatan persaingan permintaan antar sektor.

"Jadi, hanya tindakan kolektif yang akan membantu menghilangkan kesenjangan akses terhadap air, baik di perkotaan maupun di pedesaan, serta memastikan bahwa kelompok yang terpinggirkan dan rentan memiliki akses terhadap sumber daya penting ini," lanjut dia.

 

2 dari 3 halaman

Pentingnya Koordinasi Antar Sektor

Loic juga menekankan soal pentingnya koordinasi oleh para pemangku kebijakan antar sector, mulai dari pemerintah hingga masyarakat sipil.

"Saya ingin menekankan perlunya berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dari semua sektor, semua sektor seperti pemerintah, operator swasta dan publik, serta masyarakat sipil," katanya.

3 dari 3 halaman

Desak Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Sebelumnya, Loic mengatakan bahwa sejumlah upaya termasuk desalinasi hingga penggunaan air limbah kembali harus segera dilakukan guna mengatasi krisis air global. 

Loic mengatakan, hal itu dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang dikombinasikan dengan inovasi digital.

"Berkat teknologi, kita siap untuk mengintensifkan sumber daya tidak konvensional seperti desalinasi, penggunaan air limbah kembali, pembangunan cadangan air, transfer air, penggunaan air tanah secara hati-hati, dan banyak lagi," kata Lois di Mangapura Hall Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5).

Selengkapnya di sini...

Video Terkini