Liputan6.com, Kairo - Seorang tentara Mesir tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel pada hari Senin (27/5/2024) di penyeberangan Rafah, yang membatasi Mesir dengan Jalur Gaza.
Lembaga Penyiaran Publik Israel, Kan, mengatakan tidak ada tentara Israel yang terluka dalam insiden yang menyebabkan satu warga Mesir tewas dan lainnya terluka.
Baca Juga
Militer Israel seperti dilansir Middle East Eye, Selasa (28/5) mengatakan, "Beberapa jam yang lalu terjadi insiden penembakan di perbatasan Mesir, (insiden) tersebut sedang diselidiki, dialog sedang berlangsung dengan pihak Mesir."
Advertisement
Militer Mesir mengonfirmasi satu orang tewas dan mengatakan pihaknya juga sedang menyelidiki penembakan tersebut.
Belum jelas bagaimana baku tembak itu dimulai. Al-Araby Al-Jadeed, situs berita independen yang berbasis di Qatar, mengutip sumber keamanan melaporkan bahwa tentara Mesir itu terbunuh oleh tembakan penembak jitu.
Sumber tersebut mengatakan pihak Mesir tidak menembak terlebih dahulu. Sebaliknya, lembaga penyiaran publik Israel mengatakan pihak Mesir melepaskan tembakan terlebih dahulu dan tentara Israel bertindak untuk membela diri.
Mesir Marah
Perlintasan perbatasan Rafah di sisi Jalur Gaza direbut oleh pasukan Israel awal bulan ini ketika mereka memperluas invasi daratnya.
Pendudukan penyeberangan tersebut meningkatkan ketegangan antara Mesir dan Israel, mengancam perdamaian selama 45 tahun antara kedua negara, yang sebelumnya telah berperang empat kali.
Pengambilalihan penyeberangan oleh Israel membuat marah Mesir, yang biasanya bekerja sama erat dalam masalah keamanan dengan Israel.
Sumber militer Mesir sebelumnya mengatakan kepada Middle East Eye bahwa tidak ada koordinasi operasional antara Mesir dan Israel sebelum penyeberangan itu direbut.
Seminggu setelah Israel menyerbu penyeberangan tersebut, menurut Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai, Mesir mengerahkan pengangkut personel lapis baja tambahan dan tentara ke perbatasannya dengan Jalur Gaza di timur laut Sinai.
Kairo juga menolak membuka perbatasan dari sisi Mesir sampai militer Israel menarik diri, dengan mengatakan bahwa pengoperasian perbatasan tersebut semata-mata merupakan urusan Mesir-Palestina.
Advertisement