Liputan6.com, Rafah - Militer Israel pada Rabu (29/5/2024) mengatakan bahwa pihaknya menguasai koridor strategis di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.
Tujuannya untuk memutus terowongan dan menargetkan anggota Hamas dalam perang yang kini memasuki bulan kedelapan.
Baca Juga
Perebutan Koridor Philadelphi dapat memperumit hubungan Israel dengan Mesir, dikutip dari AP, Kamis (30/5/2024).
Advertisement
Pihak Israel mengatakan, koridor tersebut dipenuhi terowongan yang menyalurkan senjata dan barang-barang lainnya untuk Hamas.
Hingga saat ini Israel masih melancarkan serangannya ke kota Rafah. Bahkan militer Tel Aviv mengatakan bahwa brigade kelima -- yang berjumlah beberapa ribu tentara -- bergabung dengan pasukan yang beroperasi di kota itu.
Mesir mengatakan, setiap penambahan pasukan di wilayah perbatasan strategis akan melanggar perjanjian perdamaian negara tersebut pada tahun 1979.
“Koridor Philadelphi berfungsi sebagai jalur oksigen Hamas di mana Hamas melakukan penyelundupan senjata ke Gaza secara teratur," kata juru bicara panglima militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan, Tel Aviv telah memberi tahu Kairo tentang pengambilalihan tersebut.
Sekitar 20 terowongan, termasuk beberapa yang sebelumnya tidak diketahui Israel telah ditemukan. Serta 82 titik akses ke terowongan tersebut, kata pejabat Israel.
Ukuran Koridor Philadelphi
Berdasarkan perjanjian damai, masing-masing pihak hanya diperbolehkan mengerahkan sejumlah kecil pasukan atau penjaga perbatasan di zona tersebut, meskipun jumlahnya dapat diubah berdasarkan kesepakatan bersama.
Pada saat perjanjian tersebut ditandatangani, pasukan Israel menguasai Gaza, hingga Israel menarik pasukan dan pemukimnya pada tahun 2005.
Koridor sempit yang lebarnya sekitar 100 meter itu membentang sepanjang 14 kilometer (8,6 mil) di sisi Gaza yang berbatasan dengan Mesir dan mencakup penyeberangan Rafah ke Mesir.
Hamas mempunyai kebebasan mengendalikan perbatasan ini sejak pengambilalihan Gaza pada tahun 2007.
Hal ini berubah dalam satu dekade terakhir, ketika Mesir memerangi militan Islam di Sinai. Militer Mesir menindak terowongan tersebut dan menghancurkan ratusan terowongan.
Advertisement