Liputan6.com, Singapura - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan berpidato di konferensi keamanan, Shangri-La Dialogue, di Singapura pada Minggu (2/6/2024).
Pihak penyelenggara konferensi, International Institute for Strategic Studies (IISS), mengonfirmasi pada hari Sabtu (1/6) bahwa Zelenskyy akan berpartisipasi dalam sesi pleno ketujuh Shangri-La Dialogue, bertajuk "Membayangkan Kembali Solusi untuk Perdamaian Global dan Stabilitas Regional". Demikian seperti dilansir CNA.
Baca Juga
IISS menuturkan kepada CNA pada hari Sabtu bahwa Zelenskyy akan hadir secara langsung dalam upayanya menggalang dukungan untuk Ukraina saat serangan Rusia semakin meluas.
Advertisement
Menurut Reuters dan AFP, Zelenskyy tiba di Singapura pada hari Sabtu, di mana dia disebut berencana juga untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan membahas dukungan bagi negaranya dalam sebuah pidato di hadapan para delegasi.
Zelenskyy disebut pula akan meminta peserta konferensi Shangri-La Dialogue untuk menghadiri dan mendukung KTT Perdamaian Ukraina, yang dijadwalkan berlangsung pada 15-16 Juni di Swiss.
"Kehadiran Volodymyr Zelenskyy di Shangri-La Dialogue IISS terjadi pada saat yang penting. Kami sangat menantikan sambutannya," kata Direktur Jenderal dan Kepala Eksekutif IISS Bastian Giegerich.
Shangri-La Dialogue adalah pertemuan puncak pertahanan utama di Asia untuk membahas tantangan keamanan penting di Asia Pasifik.
Bantuan keamanan untuk Ukraina adalah salah satu isu utama yang dibahas dalam dialog tahun ini. Menteri Pertahanan China Dong Jun turut hadir dalam Shangri-La Dialogue.
Shangri-La Dialogue, yang diadakan setiap tahun di Singapura oleh IISS, kali ini dimulai pada hari Jumat (31/5) dan berakhir pada hari Minggu.
Klaim Zelenskyy
Zelenskyy mengatakan pada hari Rabu (29/5) bahwa Rusia berusaha mengganggu KTT Perdamaian Ukraina yang akan datang, yang dia harap akan menghasilkan dukungan bagi penarikan pasukan Rusia dan pemulihan perbatasan Ukraina pada tahun 1991.
Rusia telah memulai serangan baru terhadap garis pertahanan Ukraina dan meningkatkan serangan rudalnya dalam beberapa bulan terakhir. Pasukan Rusia hanya memperoleh sedikit kemajuan di timur dan selatan Ukraina, sementara sekutu Ukraina mempercepat pengiriman amunisi dan senjata lainnya.
AS tahun ini menyetujui persenjataan senilai USD 61 miliar untuk Ukraina, beberapa di antaranya – seperti rudal Patriot dan rudal balistik presisi jarak jauh yang dikenal sebagai ATACMS – telah tiba di Ukraina.
Pada hari Kamis, para pejabat AS mengatakan Presiden Joe Biden telah meyakinkan Ukraina bahwa mereka dapat menggunakan senjata AS untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia, namun hanya wilayah yang digunakan untuk menyerang Kharkiv.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan anggota NATO agar tidak membiarkan Ukraina menembakkan senjata mereka ke wilayah Rusia.
Advertisement