Sukses

Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh

Penelitian yang diuji coba ini menemukan bahwa tikus yang rutin mengonsumsi kulit jeruk mengurangi kadar penyakit di tubuhnya.

Liputan6.com, Tallahassee - Kulit jeruk yang biasanya kita buang ternyata menyimpan khasiat luar biasa yang belum banyak diketahui. Meski terkenal dengan rasa pahit untuk melindungi buah di dalamnya, kulit buah ini juga dapat melindungi bagian dalam tubuh kita juga.

Kulit jeruk kini diketahui mengandung senyawa bioaktif baru, yang disebut feruloylputrescine (FP), yang jika dikonsumsi dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung, seperti yang dilansir dari Science Alert, Minggu (23/6/2024).

Hasil penemuan pada kulit jeruk tersebut membuat para ilmuwan di University of Florida dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) ingin mencari tau manfaatnya lebih dalam.

Dalam percobaan yang mereka lakukan, ketika tikus diberi makan ekstrak kulit jeruk yang bergizi yang kaya akan FP selama enam minggu berturut-turut, para peneliti melihat adanya penurunan biomarker (senyawa organik) darah yang berhubungan dengan peradangan dan penyakit kardiovaskular.

Bahkan ketika mengonsumsi makanan tinggi lemak selama penelitian, hewan yang diberi makan FP dengan dosis harian, memiliki jumlah lemak yang lebih sedikit daripada kelompok kontrol yang lain.

FP adalah metabolit yang awalnya ditemukan dalam daun dan jus jeruk bali. Meskipun ada juga dalam beberapa jeruk, tapi tidak ditemukan dalam beberapa jenis jeruk, seperti jeruk nipis, lemon, jeruk keprok, atau jeruk mandarin.

Senyawa yang terkandung dalam kulit jeruk ini menjadi perhatian banyak peneliti dalam beberapa tahun terakhir karena potensi antioksidan dan antiinflamasi yang terkandung di dalamnya, namun masih banyak peneliti yang belum tahu hal ini.

"Ini adalah temuan baru yang berfokus untuk menyoroti potensi kesehatan feruloylputrescine yang sebelumnya tidak diketahui untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," kata ilmuwan makanan Yu Wang dari University of Florida.

 

2 dari 4 halaman

Kadar Bakteri Jahat Berkurang

Jeruk adalah salah satu buah yang paling populer di dunia, sebagian besar dikonsumsi untuk diambil airnya untuk menjadi jus dan kulitnya yang pahit biasanya dibuang.

Setiap tahun, sekitar 32 juta ton kulit jeruk terbuang sia-sia, padahal kulitnya bisa dikonsumsi dan bisa bermanfaat bagi tubuh kita. 

Ketika potongan jeruk diberikan pada ayam, ada manfaat kesehatan yang didapat ayam tersebut.

Di Florida, sekitar setengah dari kulit jeruk di negara bagian ini diberikan kepada ternak. Tapi mungkin sekarang ada alasan untuk menyimpannya untuk diri kita sendiri.

Kulit jeruk, dibandingkan dengan bagian buah yang berair, mengandung konsentrasi vitamin, antioksidan, dan limonene yang sangat tinggi. Limonene adalah bahan kimia yang dapat memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.

Memahami senyawa bioaktif mana yang paling penting bagi kesehatan manusia, dan mengapa, akan menjadi kunci bagi para ilmuwan dalam mengembangkan ekstrak yang paling bermanfaat.

 

3 dari 4 halaman

Kulit Jeruk juga Mampu Menghentikan Bakteri

Senyawa FP sebaiknya jangan Anda anggap remeh. Ketika metabolit ini dikonsumsi, akan menghentikan beberapa bakteri tertentu di usus dari mengeluarkan apa yang disebut trimetilamina (TMA) saat mencerna makanan.

TMA diproduksi oleh bakteri usus yang sering terlibat dalam pencernaan daging, atau diet tinggi lemak dan rendah protein. Ketika senyawa ini memasuki aliran darah melalui usus, senyawa ini menuju ke hati dan dimetabolisme menjadi trimetilamina N-oksida (TMAO).

TMAO berhubungan dengan peningkatan risiko penumpukan plak arteri, penyakit jantung, stroke, obesitas, dan diabetes tipe 2.

FP yang terdapat dalam kulit jeruk dapat membantu mengatasi risiko-risiko penyakit tersebut.

Dalam percobaan di Florida, ketika tikus diberi makan ekstrak kulit jeruk yang mengandung FP, kadar TMA dan TMAO mereka berkurang, bahkan ketika bakteri yang biasanya menghasilkan metabolit ini mencerna makanan.

4 dari 4 halaman

Efek Masih Belum Diketahui

Apakah manfaat yang didapatkan tikus saat mengonsumsi kulit jeruk ini memiliki efek yang sama kepada manusia masih belum diketahui.

Penelitian Wang dan rekan-rekannya oleh hibah sebesar US$500.000 atau sekitar Rp8 miliar dari pemerintah untuk menyelidiki apakah ekstrak kulit jeruk dapat meningkatkan kesehatan usus dan jantung.

Kulit jeruk bukanlah makanan yang mudah untuk dijadikan makanan, tetapi jika para ilmuwan dapat merancang produk yang dapat dikonsumsi dari kulitnya, ini bisa menjadi bahan makanan yang populer dan meningkatkan kesehatan.

Beberapa perusahaan sudah bergegas untuk melakukan hal tersebut. Dan baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa kulit pisang dapat diubah menjadi camilan yang lezat dan bergizi, penuh dengan antioksidan dan vitamin. Hal yang sama berlaku untuk kulit mangga.