Sukses

Gunung Berapi Kilauea di Hawaii Erupsi

Erupsi Gunung Kilauea terjadi di lokasi terpencil di dalam taman nasional dan tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap manusia atau infrastruktur penting.

Liputan6.com, Washington, DC - Gunung Kilauea, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, mulai erupsi pada Senin (3/6/2024) pagi dan kemudian berhenti sekitar 12 jam kemudian. Demikian disampaikan Observatorium Gunung Api Hawaii milik Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Erupsi terjadi sekitar 1,6 kilometer di selatan kaldera Kilauea di kawasan Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii. Letusan terakhir di kawasan itu terjadi pada Desember 1974.

Kawasan di sekitar kaldera telah ditutup untuk umum sejak tahun 2008 karena bahaya lain, termasuk retak tanah, ketidakstabilan pada dinding kawah, dan longsoran batuan.

"Cahaya terlihat dalam citra webcam menunjukkan bahwa lava saat ini sedang mengalir dari celah," kata observatorium USGS seperti dilansir kantor berita AP, Selasa (4/6).

Erupsi tahun 1974 hanya berlangsung sekitar enam jam.

Senin malam, observatorium mengatakan aliran lava melambat antara pukul 11.00 hingga siang hari dan berhenti sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

"Namun, aktivitas di wilayah ini tetap dinamis dan dapat berubah dengan cepat," kata observatorium tersebut dalam pembaruannya, di mana salah satu penyebabnya adalah peningkatan emisi gas vulkanik yang terus berlanjut, sehingga erupsi mungkin dapat berlanjut.

 

2 dari 2 halaman

'Sudah Terbiasa'

Wali Kota Big Island Mitch Roth mengatakan warga sudah terbiasa dengan erupsi yang terjadi di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii.

"Masyarakat hanya perlu menyadari bahwa ini adalah salah satu tempat paling aman yang bisa terjadi," ujarnya. "Sama sekali tidak ada properti yang terancam."

Biasanya bahaya utama selama letusan Kilauea adalah gas vulkanik, yang bereaksi dengan atmosfer menghasilkan kabut vulkanik atau "vog".

"Vog dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi penduduk dan pengunjung, merusak tanaman dan memengaruhi ternak," kata Observatorium Gunung Berapi Hawaii.

Sementara itu, Roth menambahkan komunitas Oceanview dan Naalehu mungkin mengalami beberapa masalah kualitas udara.

Observatorium Gunung Berapi Hawaii mencatat sekitar 250 gempa bumi di bawah puncak Kilauea beberapa jam sebelum letusan dimulai. Observatorium mengatakan akan mengeluarkan informasi terkini mengenai letusan setiap hari, serta setiap kali ada perubahan signifikan dalam aktivitas gunung berapi.

"Aktivitas gempa menurun drastis di wilayah puncak dengan dimulainya letusan," kata observatorium tersebut.