Liputan6.com, Jakarta - Galaksi merupakan sistem raksasa yang terdiri dari miliaran bintang, gas, debu, dan materi gelap. Objek antariksa ini terikat oleh gravitasi dan berevolusi seiring waktu.
Galaksi terbentuk dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari galaksi spiral yang megah hingga galaksi elips yang kompak. Dalam penjelajahan antariksa, para astronom telah menemukan puluhan galaksi dengan karakteristik masing-masing.
Di antaranya, para astronom berhasil menemukan galaksi yang memiliki ukuran yang luar biasa besar. Melansir laman IFL Science pada Jumat (07/06/2024), berikut galaksi raksasa yang berhasil ditemukan para astronom.
Advertisement
Baca Juga
1. IC 1101
Galaksi IC 1101 merupakan galaksi terbesar yang berhasil ditemukan para astronom hingga saat ini. Galaksi raksasa ini ditemukan oleh Frederick William Herschel I pada 1790.
Galaksi IC 1101 terletak di pusat klaster Abell 2029 (A2029) yang berada konstelasi Virgo. Jaraknya sekitar 1,045 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Galaksi raksasa ini memiliki warna kuning keemasan dan kaya akan kandungan baja. Diameter galaksi ini mencapai 2 juta tahun cahaya dan berbentuk elips.
Artinya, IC 1101 lebih besar 50 kali dibandingkan Bima Sakti. Melansir laman Space, galaksi raksasa ini juga menjadi rumah salah satu lubang hitam supermasif terbesar dalam sejarah astronomi.
Tak hanya itu galaksi ini juga memiliki 100 triliun bintang. Sayangnya, galaksi raksasa ini dikategorikan sebagai galaksi sekarat saat ini.
Hal tersebut terlihat dari kecepatan lahirnya bintang baru di IC 1101 yang lebih lamban dibandingkan Bima Sakti. Satu-satunya cara bagi IC 1101 agar bisa tetap bersinar adalah dengan "memakan" galaksi lain.
3C 348
2. 3C 348
Galaksi 3C 348 atau Hercules A menjadi galaksi raksasa selanjutnya. Galaksi ini berapa di di konstelasi Hercules. Tak terlihat dari Bumi, Hercules A berjarak 2,1 miliar tahun cahaya.
Pada 2012, teleskop Hubble mendeteksi sebuah galaksi kecil terlihat tengah "dimakan" oleh Hercules A. Formasi Hercules A memperlihatkan dua pancaran kosmik dari pusatnya yang tak kasat mata dan hanya terdeteksi melalui sinyal radio.
Galaksi eliptis ini pertama kali diidentifikasikan sebagai 3C 348 oleh astronomer dari University of Cambridge yang tergabung dalam Radio Astronomy Group. Radio Astronomy Group kemudian memasukkan Hercules A ke dalam Third Cambridge Catalogue of Radio Sources (3C) sebagai objek ke-348.
Paling terang dan berat di konstelasi Hercules, NASA mencatatkan bahwa Hercules A memancarkan daya dalam bentuk panjang gelombang radio yang hampir satu miliar kali lebih kuat daripada matahari. Selain itu, Hercules A juga memiliki massa 1.000 kali lebih berat dari Bima Sakti.
Galaksi ini juga memiliki lubang hitam dengan massa solar 2.5 miliar, 1.000 kali lebih berat dibandingkan Bima Sakti.
3. ESO 306-17
ESO 306-17 menjadi galaksi raksasa yang pernah ditemukan para astronom selanjutnya. Galaksi ini berada di di konstelasi Columba dan berjarak 493 juta tahun cahaya dari Bumi.
ESO 306-17 memiliki diameter sekitar 1 juta tahun cahaya. ESO 306-17 yang berbentuk eliptis ini terletak di bagian kosong alam semesta.
Menurut sebuah foto dari Advanced Camera for Surveys (ACS) di teleskop Hubble menunjukkan ESO 306-17 bersinar di tengah lautan materi gelap dan gas panas. Para astronom menilai, galaksi raksasa ini telah memakan galaksi-galaksi di sekitarnya.
Hal ini dibuktikan dengan keberadaan bintang redum di sekitar ESO 306-17. Tindakan kanibalisme ESO 306-17 ini memasukkannya ke dalam kelompok galaksi fosil.
Advertisement
A2261-BCG
4. A2261-BCG
A2261-BCG adalah galaksi yang juga terletak di klaster Abell 2261 (A2261), konstelasi Hercules. Tetangga galaksi raksasa 3C 348 ini berada 3 miliar tahun cahaya dari Bumi.
A2261-BCG baru ditemukan pada 2011 melalui program Cluster Lensing And Supernova survey with Hubble (CLASH). BCG pada namanya adalah kepanjangan dari Brightest Cluster Galaxy atau Klaster Galaksi Paling Terang.
Dari pengukuran NASA, A2261-BCG memiliki diameter sekitar 1 juta tahun cahaya, hampir 10 kali lebih luas daripada Bima Sakti. Menariknya, NASA mengungkapkan bahwa tidak ada konsentrasi bintang di pusatnya.
Ada dua kemungkinan mengapa inti galaksi raksasa ini tidak terlihat. Pertama, gravitasi yang dipancarkan sepasang lubang hitam yang tengah bergabung mengaduk dan mengacak-acak bintang-bintang sehingga inti galaksi terlihat besar.
Kedua, lubang hitam yang telah tergabung tersebut "dimuntahkan" dari inti. Tanpa sauh, bintang-bintang mulai menyebar lebih luas lagi sehingga inti galaksi tampak menggembung.
Teleskop Hubble memperlihatkan inti A2261-BCG berukuran sekitar 10.000 tahun cahaya, yang terbesar yang pernah terlihat.
(Tifani)