Liputan6.com, Teluk Aden - Proyektil menghantam dua kapal kargo di lepas pantai Yaman pada Sabtu (8/6) malam tanpa menimbulkan korban jiwa, kata badan keamanan maritim.
Sebuah kapal kargo berbendera Antigua dan Barbuda terbakar setelah terkena rudal di lepas pantai Yaman pada Sabtu malam, kata perusahaan keamanan maritim Ambrey.
Baca Juga
"Kapal itu sedang menuju barat daya di sepanjang Teluk Aden dengan kecepatan 8,2 knot ketika stasiun depan terkena rudal. Kebakaran terjadi tetapi berhasil dinetralkan," kata Ambrey dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/6/2024).
Advertisement
Rudal kedua terlihat tetapi meleset dan "perahu-perahu kecil di sekitarnya melepaskan tembakan ke arah kapal" menyebabkan kapal tersebut mengubah arah ke pelabuhan.
"Tidak ada korban luka yang dilaporkan," tambah perusahaan keamanan itu.
United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO)/Operasi Perdagangan Maritim Inggris, yang dijalankan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, mengatakan sebuah "proyektil tak dikenal" menghantam sebuah kapal di lepas pantai Yaman sekitar pukul 20.00 GMT pada hari Sabtu, menyebabkan kebakaran kecil di stasiun tambatan yang kemudian padam.
"Semua awak kapal dilaporkan selamat dan kapal tersebut kini melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya," kata UKMTO.
Dalam insiden terpisah pada Sabtu (8/6) malam, UKMTO melaporkan proyektil lain menghantam kapal "di bagian belakang", yang mengakibatkan kebakaran. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
"Kapal disarankan untuk transit dengan hati-hati," kata UKMTO.
Â
Terjadi di Tengah Serangan Terhadap Kapal Israel
Serangan-serangan itu terjadi di tengah kampanye serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Serangan pemberontak, yang mereka katakan untuk mendukung Palestina, telah mendorong beberapa perusahaan pelayaran untuk memutar arah di sekitar Afrika bagian selatan untuk menghindari Laut Merah, sebuah rute yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan global.
Sejak Januari 2024, Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
Serangan-serangan tersebut tidak memberikan efek jera bagi kelompok Houthi, yang telah berjanji untuk menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris serta semua kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel.
Advertisement
Houthi Lancarkan Serangan Roket dan Drone ke Kapal Inggris hingga Israel
Sementara itu, serangan ke kapal sebelumnya pernah dilakukan oleh pasukan Houthi di Yaman. Pada hari Minggu (7/4/2024), mereka telah meluncurkan roket dan drone ke kapal-kapal Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Israel.
Hal tersebut menandai serangan terbaru Houthi yang ditujukan untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran itu menuturkan mereka telah menargetkan sebuah kapal Inggris dan sejumlah fregat AS di Laut Merah, sementara di Laut Arab dan Samudera Hindia mereka telah menyerang dua kapal Israel yang menuju pelabuhan Israel.
Operasi tersebut terjadi selama 72 jam terakhir, kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut. Demikian seperti dilansir CNA, Senin (8/4).
Inggris dan AS sendiri dilaporkan telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi.
"Pasukan AS menghancurkan sistem rudal permukaan-ke-udara bergerak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Sabtu," kata Komando Pusat AS (CENTCOM).
Pasukan AS juga menembak jatuh sebuah pesawat nirawak di atas Laut Merah, sebut pernyataan yang sama, seraya menambahkan bahwa sebuah kapal koalisi juga mendeteksi, menyerang dan menghancurkan satu rudal anti-kapal. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan.
Sebelumnya, perusahaan keamanan Inggris Ambrey mengungkapkan telah menerima informasi yang menunjukkan bahwa sebuah kapal diserang pada hari Minggu di Teluk Aden.
"Kapal-kapal di sekitar disarankan untuk berhati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun," kata perusahaan itu.
Namun, tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu atau rincian lebih lanjut.
Houthi dari Yaman Kembali Targetkan Kapal terkait Israel di Laut Merah
Tiga kapal komersial di Laut Merah pada Minggu (3/12/2023), diserang rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi dan sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) menembak jatuh tiga drone untuk membela diri selama serangan yang berlangsung berjam-jam tersebut. Hal ini diungkapkan oleh militer AS.
Sementara itu, kelompok Houthi menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyebutkan bahwa serangan yang terjadi merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim.
"Mereka telah membahayakan nyawa kru internasional yang mewakili banyak negara di dunia," ungkap CENTCOM seperti dilansir AP, Senin (4/12).
Tiga kapal komersial dan awaknya disebut terhubung dengan 14 negara.
Serangan tersebut menandai peningkatan serangkaian serangan maritim di Timur Tengah yang terkait dengan perang Hamas Vs Israel.
Menurut CENTCOM, kapal perusak Angkatan Laut AS USS Carney mendeteksi rudal balistik yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke kapal curah berbendera Bahama, Unity Explorer. Rudal semula menghantam area dekat kapal dan dalam serangan berikutnya rudal berikutnya mengenai kapal, menyebabkan kerusakan kecil.
Dua kapal komersial lainnya yang juga terkena rudal adalah kapal curah berbendera Panama Nomor 9 dan Sophie II. Nomor 9 melaporkan beberapa kerusakan dan tidak ada korban jiwa, sementara Sophie II melaporkan tidak ada kerusakan berarti.
"Kami juga mempunyai banyak alasan untuk meyakini bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran," kata CENTCOM, seraya menambahkan bahwa AS akan mempertimbangkan semua tanggapan yang tepat.
USS Carney, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, telah menembak jatuh beberapa roket yang ditembakkan Houthi ke arah Israel selama perang Hamas Vs Israel sejak 7 Oktober. Kapal tersebut tidak mengalami kerusakan dalam insiden apa pun dan tidak ada korban luka yang dilaporkan di dalamnya.
Advertisement