Liputan6.com, New Delhi - Salah satu maskapai penerbangan terbesar di India baru saja meluncurkan fitur baru yang memungkinkan penumpang wanita untuk memilih kursi dan duduk di samping penumpang perempuan lainnya.
Dilansir CNN, Kamis (13/6/2024), maskapai penerbangan tarif rendah IndiGo Airlines menawarkan fitur tersebut sebagai uji coba kepada penumpang wanita yang melakukan check-in untuk penerbangan mereka secara online.
Baca Juga
Maskapai yang didirikan pada tahun 2006 ini mengoperasikan lebih dari 2.000 penerbangan domestik dan internasional per hari di India.
Advertisement
Dalam pernyataannya, IndiGo mengatakan fitur tersebut, yang akan tersedia bagi wanita yang bepergian sendiri atau sebagai bagian dari pemesanan keluarga, sejalan dengan "etos #GirlPower" mereka.
"IndiGo dengan bangga mengumumkan pengenalan fitur baru yang bertujuan untuk membuat pengalaman perjalanan lebih nyaman bagi penumpang wanita kami," kata maskapai tersebut.
"Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang tak tertandingi bagi seluruh penumpang kami, dan fitur baru ini hanyalah salah satu dari banyak langkah yang kami ambil untuk mencapai tujuan tersebut."
Meskipun maskapai penerbangan tersebut tidak menjelaskan secara spesifik alasan memberikan perempuan pilihan untuk melihat di mana perempuan lain duduk, penyerangan terhadap perempuan dan anak-anak selama penerbangan komersial dilaporkan secara rutin di seluruh dunia.
Maraknya Kejahatan dalam Pesawat
Di AS, kejahatan di dalam pesawat berada dalam yurisdiksi FBI.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan April yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pelecehan seksual di pesawat, disebutkan bahwa pihaknya membuka 96 kasus pelecehan seksual dalam penerbangan pada tahun 2023.
"Pelecehan seksual di dalam pesawat – yang biasanya berupa sentuhan yang tidak diinginkan – merupakan tindak pidana yang dapat membuat pelanggarnya dipenjara," kata laporan tersebut.
"Biasanya, laki-laki adalah pelakunya, dan perempuan serta anak di bawah umur tanpa pendamping adalah korbannya."
Advertisement